Desember 4, 2024
Home » Jangan Sekolah Terlalu Dini! Alasan Masuk SD Minimal 6 Tahun Atau 7 Tahun!


Setiap orang tua pasti menginginkan sesuatu yang terbaik untuk anaknya termasuk pendidikan untuk anaknya.
Banyak dari mereka yang mengajarkan kepada anak mengenai pendidikan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung atau biasa disebut Calistung meskipun belum masuk Sekolah Dasar (SD) .
Kemampuan yang telah dimiliki anak yakni Calistung ini orang tua anggap sebagai kemampuan yang baik dan sudah mumpuni apabila anaknya masuk ke SD meskipun dalam kondisinya mereka masih memiliki umur dibawah 6 tahun.
Namun kemampuan Calistung ini apakah sudah dapat dibenarkan dan efektif untuk syarat anak masuk SD?
Yuk simak artikel ini hingga tuntas!

Fakta Faktanya


Masuk Sekolah dasar, faktanya tidak hanya mengandalkan kemampuan Calistung. Namun pada dasarnya ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam segi kemampuan lainnya.
Faktanya, anak dalam masa perkembangan sebelum usia 6 tahun umumnya, masih melalui proses dan dalam tahap perkembangan sensori dan motorik dimana membutuhkan banyak pergerakan untuk menstimulasi perkembangannya yang lebih kompleks. Karena pada tahap ini mereka masih dalam tahap pembentuka yang membutuhkan banyak aktivitas fisik, maka untuk anak dibawah 6 tahun belum begitu mampu untuk beradaptasi dengan tuntutan Pendidikan Sekolah Dasar.

Dalam pendidikan Sekolah Dasar, anak diharapkan dan mulai dituntut untuk dapat fokus dan duduk lama di bangku kelas serta dalam ruangan yang terbatas untuk menerima materi pelajaran yang lebih kompleks.

Kebutuhan Dalam Sekolah Dasar

Masuk dalam pendidikan Sekolah Dasar, Konsentrasi dan terhadap suatu hal, yakni akan materi yang diajarkan dikelas menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan karena penyerapan ilmu pengetahuan dan pengajaran akan menjadi lebih maksimal.
Selain itu, kebutuhan akan ketenangan dan mengendalikan diri juga diharapkan pada Fase Pendidikan Sekolah Dasar ini.

Selain itu, pada Pendidikan Sekolah Dasar juga dibutuhkan pikiran yang lebih konkrit serta memahami instruksi atau perintah yang telah diberikan oleh guru. Selain itu, dibutuhkan pula keyakinan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu hal.

Hubungan Pendidikan Sekolah Dasar dengan Usia 6-7 tahun


Di Usia anak yang menginjak 6 – 7 tahun, biasanya core muscle anak lebih kuat sehingga anak bisa tahan untuk duduk lebih lama di dalam kelas dan mengendalikan diri untuk tidak terlalu aktif yang tidak dapat dikendalikan seperti yang terjadi pada rentang usia 4 – 6 tahun.
Pada usia 6 – 7 tahun, tingkat konsentrasi anak mulai tinggi dan semakin baik sehingga apabila mendengarkan sesuatu, mereka sudah dapat memilih mana suara utama yang harus didengarkan dan mana suara gangguan yang harus mereka abaikan.
Menurut penelitian, pada usia 6 – 7 Tahun, anak sudah mulai bisa berfikir secara konkret, sudah dapat memahami instruksi dan sudah dapat mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru.
Selain itu, pada usia ini penting sekali bagi anak untuk merasakan mampu dalam melakukan sesuatu yang ini akan menjadi kebutuhan penting dalam proses belajar mengajar.
Selain itu, penting bagi anak saat Pendidikan Sekolah Dasar untuk merasakan bahwa dirinya dapat melakukan dan mampu menyelesaikan permasalahan dan tugas yang nampak didepan matanya dengan rasa percaya diri dan semangat yang tinggi.
Apabila dia merasakan ketidak mampuan maka akan menimbulkan fikiran buruk dan negati yang dapat mengganggu pendidikannya dan menganggap bahwa dirinya tidak kompeten sehingga proses belajar menjadi dingin dan tak menyenangkan lagi.
Pada usia 6 – 7 tahun, emosi Dan kemandirian anak juga sudah mulai matang. Kemandiriannya tercermin dari keberaniannya pergi ke kamar mandi seorang diri, sudah dapat makan dan minum sendiri, tanpa perlu ditemani oleh orang tua serta orang orang sekitar. Dan yang paling penting yakni keberaniannya memasuki kelas dan duduk dengan baik hingga akhir proses pembelajaran.
Memang perkembangan anak berbeda beda, namun alangkah baiknya sebagai orang tua mampu menganalisa apa yang dapat menjadi hal yang perlu diperhatikan agar perkembangan anak menjadi maksimal sesuai dengan usianya.

Kerugian menyekolahkan anak sebelum waktunya


Berikut ini adalah beberapa kerugian serta efek negatif menyekolahkan anak terlalu dini  sebelum masanya yang perlu orang tua pahami. Yuk kita cari tahu!

Menyebabkan rasa stress dan tertekan pada psikologis anak

Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa menyekolahkan anak sebelum masuk umur yang sesuai akan menyebabkan stress pada anak loh!
Apalagi masuk Pendidikan Sekolah Dasar, sebaiknya anak sudah memiliki bebeberapa bekal tingkat kematangan fikiran dalam memahami, mengontrol diri, mengontrol emosi, mengendalikan diri dan lain lain agar tidak sampai terjadi pikiran stress karena harus menerima mata pelajaran dengan penuh disekolah.
Sebelum usianya matang dan siap, contohnya masuk sekolah dasar sebelum usia 6 – 7 tahun, sebaiknya Hal ini dihindari dulu karena secara tidak langsung, anak dipaksa untuk belajar sesuatu yang belum sesuai dengan kemampuannya. 
Selain itu, karena tuntutan sekolah yang terlalu dini mereka pun terpaksa kekurangan waktu bermain karena dibawah usia 6 tahun anak memang sedang mengembangkan kemampuan aktif geraknya sehingga mereka cenderung masih suka bermain main, masih suka berlarian kesana kemari dan tidak bisa duduk berdiam lama di suatu tempat dalam hal ini ruang kelas yang lingkupnya terbatas.
Kondisi seperti ini bisa berbahaya untuk anak lho! karena tekanan secara terus menerus dalam jangka waktu lama yang didapatkan oleh anak bisa memicu stres.
Jadi, sebelum usia 6 – 7 tahun, biarkan dia fokus bermain ya!

Memunculkan rasa bosan pada anak


Anak yang masih dalam masa bermain dan aktif bergerak, akan merasakan cepat bosan jika dihadapkan dalam ruang kelas yang terbatas dan dituntut duduk serta fokus dalam pelajaran.
Mereka akan kesulitan mengendalikan diri, menahan diri serta mengontrol emosinya untuk tidak beranjak dari tempat duduknya.
Apalagi jika rasa bosan tersebut dapat juga diperparah dengan perasaan anak yang berubah tak menentu (moody) sehingga mereka akan sering bosan dan akan semakin sulit termotivasi untuk sekolah. 

Sejatinya, usia balita bukan waktu paling ideal bagi anak untuk sekolah. Justru, saat balita orangtua sebaiknya fokus untuk menjadikan mereka anak yang bahagia terlebih dahulu dan mengembangkan otaknya dengan hal hal lain yang dapat memicu perkembangan nya dengan baik dan cepat.

Jika si Kecil telah masuk sekolah sejak usia mereka masih terlalu kecil sebelum usia 6 tahun, rasa bosan juga sudah pasti akan muncul sehingga bisa menimbulkan hilangnya minat belajar. Padahal, minat atau motivasi dalam belajar sangat diperlukan untuk mendorong kemampuan anak di sekolah.

Untuk itu, orangtua sebaiknya mengusahakan untuk tetap menjaga semangat anak dengan tidak terlalu mendorongnya masuk ke dunia belajar terlalu dini ya!

Menjadikan Anak Tidak fokus selama proses pembelajaran

Dalam kelas mereka akan cenderung tidak memiliki fokus yang baik karena memang pada usia terlalu dini, anak anak belum memiliki rentang waktu belajar yang lama sehingga saat belajar mereka cenderung tidak bisa duduk diam dan memperhatikan guru di kelas. 
Dia bisa saja lebih mendengarkan suara suara latar yang menyenangkan untuknya seperti suara suara di luar kelas, suara kicauan burung di luar kelas, soara mobil dan lain sebagainya yang mereka anggap lebih menarik.
Selain itu, ada pula kemungkinan anak tak dapat fokus mendengarkan guru dan melakukan tindakan lain di ruang kelas seperti berbicara sendiri, jahil, dan lain sebagainya.

Terlebih, anak anak biasanya belum memiliki kontrol diri sepenuhnya. Jadi, mungkin saja tak ada rasa tanggung jawab atau dorongan untuk menyelesaikan kewajiban terhadap sekolah karena dalam benak anak hanya ada pikiran untuk bermain saja. 

Munculnya keinginan untuk berhenti sekolah

Hal ini yang harus menjadi pertimbangan karena dapat menghambat proses pendidikan.
Sebenarnya menyekolahkan anak terlalu dini tidak menimbulkan efek positif. Bahkan, sebaliknya anak menjadi tidak ingin besekolah bahkan berfikir untuk berhenti saja karena sekolah sangat membosankan dan mengekang anak.

Oleh karena itu, lebih baik sekolahkanlah anak saat usia mereka telah tepat sehingga mereka cenderung lebih siap dalam segala aspeknya.

Itulah efek negatif jika menyekolahkan anak terlalu dini, di usia anak yang masuk dalam kategori belum siap. Semoga bisa lebih menyesuaikan dengan kebutuhan anak ketika akan mendaftarkan kelas atau sekolah.

Menjadikan Anak Rentan sebagai korban kekerasan dan bullying

Semakin awal orang tua menyekolahkan anak, semakin cepat anak mengalami bosan kesepian, takut, marah, stres, dan lelah. Banyak dampak dampak negatif lain yang tidak dapat membantu anak menjadi lebih cerdas malah merugikan anak. Anak yang mengalami tekanan dan memiliki fikiran fikiran buruk tersebut lebih rentan menjadi pelaku dan korban bullying, pornografi, serta kejahatan seksual yang membahayakan anak.

Itulah efek negatif jika menyekolahkan anak terlalu dini yakni pada usia anak yang masuk dalam kategori belum siap. Semoga kita bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk anak dan menyesuaikan dengan kebutuhan anak ketika akan mendaftarkan pendidikan sekolah Dasar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca.

Tinggalkan Balasan