Kabarnya, ada hubungan monkeypox dengan komunitas gay. Dimana banyak yang menyatakan jika maraknya penularan penyakit ini akibat hubungan seksual menyimpang. Yakni penyuka sesama jenis, yang biasa kita kenal dengan istilah gay, LGBT atau lesbian. Namun benarkan berita tersebut?
Apakah Ada Hubungan Monkeypox dengan Komunitas Gay?
Penyakit cacar monyet (monkeypox) adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang biasanya ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis) dan dapat menyebar dari manusia ke manusia. Pada tahun 2022, terjadi wabah cacar monyet di beberapa negara di luar Afrika yang terkait dengan penyebaran virus di antara kelompok populasi tertentu, termasuk komunitas gay, biseksual, dan pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM). Berikut data hubungan antara wabah cacar monyet dan masalah seksualitas menyimpang tersebut:
- Pola Penyebaran di Wabah 2022: Dalam wabah tahun 2022, data menunjukkan bahwa banyak kasus cacar monyet dilaporkan di antara pria yang berhubungan seks dengan pria. Namun, penting untuk dicatat bahwa cacar monyet bukanlah penyakit yang khusus terkait dengan orientasi seksual atau aktivitas seksual tertentu. Penyebaran di antara komunitas gay atau MSM selama wabah ini lebih berkaitan dengan pola interaksi sosial yang memungkinkan kontak dekat dan intim, yang menjadi jalur utama penularan virus.
- Cara Penularan Cacar Monyet: Cacar monyet ditularkan melalui kontak dekat dengan lesi kulit, cairan tubuh, droplet pernapasan, atau benda yang telah terkontaminasi virus (seperti pakaian atau tempat tidur). Selama wabah 2022, sebagian besar penularan di kalangan komunitas gay atau MSM terjadi melalui kontak kulit-ke-kulit yang erat, termasuk selama aktivitas seksual, tetapi juga dapat terjadi melalui kontak non-seksual yang dekat.
- Stigma dan Misinformasi: Stigma yang mengaitkan cacar monyet dengan komunitas gay dapat mengakibatkan diskriminasi dan menyulitkan upaya kesehatan masyarakat. Stigma ini bisa menghalangi orang untuk mencari perawatan atau mendapatkan vaksinasi karena takut dihakimi atau didiskriminasi. Penting untuk mengatasi stigma ini dengan memastikan informasi yang benar dan tanpa bias.
- Risiko untuk Semua Orang: Meskipun banyak kasus awal dalam wabah 2022 terjadi di kalangan MSM, cacar monyet dapat menginfeksi siapa saja, terlepas dari orientasi seksual, jenis kelamin, atau kelompok sosial lainnya. Virus ini tidak memiliki preferensi terhadap identitas atau orientasi seksual, dan infeksi bisa terjadi pada siapa pun yang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
- Edukasi dan Pencegahan : Informasi yang akurat dan pendidikan mengenai cara penularan dan gejala cacar monyet sangat penting untuk semua kelompok masyarakat. Masyarakat perlu mengetahui bahwa cacar monyet dapat menyebar melalui berbagai jenis kontak dekat, bukan hanya melalui hubungan seksual. Edukasi yang baik dan langkah pencegahan seperti menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi atau yang menunjukkan gejala, menggunakan alat pelindung diri, dan mendapatkan vaksin (jika tersedia) dapat membantu mencegah penyebaran.
Cacar monyet adalah infeksi virus yang dapat mempengaruhi siapa saja melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Sementara wabah 2022 melihat penyebaran yang signifikan di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, hal ini tidak berarti penyakit ini adalah penyakit yang hanya terkait dengan komunitas gay atau MSM. Penting untuk melawan stigma dan disinformasi, serta memastikan bahwa langkah pencegahan dan penanganan berfokus pada semua individu yang berisiko, terlepas dari orientasi seksual atau identitas mereka. Upaya bersama dalam edukasi, deteksi dini, dan vaksinasi sangat penting untuk mengendalikan penyebaran cacar monyet.