Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) adalah kemampuan psikososial seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari secara efektif.
PKHS memang dibutuhkan untuk seluruh kalangan masyarakat meliputi semua umur, namun pendidikan ini lebih besar kebutuhannya untuk anak anak dalam masa pendidikan karena sebagai bekal untuk menjalani kehidupan lebih baik pada masa depan.
PKHS berperan besar dalam membantu peserta didik mengatasi masalah kesehatannya secara global.
Pendidikan ini, dapat dipelajari dari berbagai pendidikan meliputi pendidikan formal serta non formal. Baik itu di dalam maupun luar kelas.
Ada 10 keterampilan hidup sehat yang wajib diketahui dan dipraktikan peserta didik dalam kehidupan sehari – hari, yaitu sebagai berikut :
1. Empati
Empati berasal dari kata Empatheia yang memiliki arti ‘ikut merasakan’. Empati adalah sebuah keadaan mental, dimana seseorang merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan yang sama dengan orang lain.
Empati juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan juga membayangkan diri sendiri berada di posisi orang tersebut.
Ketika melihat seseorang sedang merasakan emosi tertentu, diri sendiri secara natural akan merasakan hal yang sama. Mampu membaca keadaan serta memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.
Membiasakan berempati kepada orang lain adalah kebiasaan yang baik karena manusia akan mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain sehingga bisa memunculkan sikap saling tolong menolong, saling membantu serta mencegah adanya tindakan saling menyakiti satu sama lain, saling melakukan bullying dan melukai orang lain.
2. Kesadaran diri
Self awareness atau kesadaran diri adalah kemampuan seseorang dalam memahami kesadaran pikiran, perasaan, dan evaluasi diri sehingga dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, dan nilai yang terjadi pada dirinya dan orang lain. Individu dengan self awareness yang baik bisa membaca situasi sosial, memahami orang lain, dan mengerti harapan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat merefleksi diri, mengamati dan menggali pengalaman, termasuk mengendalikan emosi.
Self awareness juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana individu dapat memahami diri sendiri dengan setepat – tepatnya, yaitu kesadaran mengenai pikiran, perasaan, dan evaluasi diri. Individu yang memiliki self-awareness yang baik maka memiliki kemampuan mengontrol diri, yakni mampu membaca situasi sosial dalam memahami orang lain dan mengerti harapan orang lain terhadap dirinya.
Hal ini diperlukan untuk mencari, mengamati dan menemukan jati diri. Apa yang dia ingikan, apa yang dia rencanakan, apa yang dia cita citakan dan diperlukan untuk kemajuan hidup kedepan.
Proses metakognisi ini akan menyebabkan individu dapat mengontrol aktivitas kognitifnya, sehingga dapat mengarahkannya untuk memilih situasi dan strategi yang tepat bagi dirinya di masa yang akan datang.
3. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan suatu alternative cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi untuk menyelesaikan suatu masalah.
Proses pengambilan keputusan sebagai usaha untuk menentukan satu alternatif dari berbagai alternative untuk memecahkan suatu masalah.
Proses pengambilan keputusan adalah proses penalaran berdasarkan asumsi nilai, preferensi, dan keyakinan pembuat keputusan. Dalam proses memutuskan tentang sesuatu yang penting dapat dilakukan baik itu individu, sekelompok orang atau dalam suatu organisasi.
Pengambilan keputusan yang baik akan dipilih berdasarkan keputusan yang matang atas pertimbangan pertimbangan pribadi atau kelompok untuk mencapai sesuatu yang di inginkan atau hal hal yang menjadi tujuan penting untuk kehidupan.
4. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak di dapat dengan segera diselesaikan tanpa adanya suatu proses.
Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan.
Butuh perencanaan yang matang untuk memecahkan suatu permasalahan.
5. Berpikir kreatif
Berpikir kreatif atau creative thinkingadalah sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi mereka yang bergerak di bidang kreativitas. Menurut anggapan umum, orang – orang yang perlu berpikir kreatif adalah orang-orang yang bekerja sebagai penulis, desainer, atau musisi. Sedangkan yang tidak menggeluti dunia seni seperti itu, tidak terlalu perlu untuk berpikir kreatif.
Padahal, berpikir kreatif dibutuhkan di semua bidang. Semua pekerjaan membutuhkan karyawan yang mau dan mampu untuk berpikir kreatif.
Dalam hal kreatif sebagai seorang peserta didik, berfikir kreatif berarti kiat kita menemukan suatu cara cara tertentu untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan diluar hal hal yang biasanya dilakukan sebagai bentuk poin tambahan untuk memudahkan pemahaman materi dengan metode metode yang unik serta dapat mudah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Berfikir kreatif digunakan untuk memudahkan suatu pekerjaan serta menjadikannya suatu pekerjaan dengan keberhasilan tinggi dengan kiat kiat khusus yang diterapkan.
6. Berpikir kritis
Pengertian dari berpikir kritis ialah sebuah proses yg sadar serta sengaja, yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi berita serta pengalaman dengan sejumlah sikap yang reflektif. serta kemampuan yg memandu keyakinan serta tindakan.
umumnya berpikir kritis itu atau sebuah critical thinking artinya proses mental pada menganalisi atau mengevaluasi sebuah informasi.
Berfikir kritis dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang perlu dikaji dan diteliti lebih lanjut untuk menentukan keputusan keputusan yang paling tepat untuk diterapkan.
Berfikir kritis dibutuhkan untuk mengkaji dan memutuskan sebuah kebenaran dan kesalahan. Berfikir kritis akan sangat dibutuhkan peserta didik untuk menjadi pribadi yang baik dan berintegritas.
7. Komunikasi efektif
Komunikasi bisa disebut efektif jika pesan diterima dan difahami apa adanya seperti apa yang dimaksudkan, pesan akan berlanjut dengan adanya perbuatan oleh komunikan, serta dapat meningkatkan keberlangsungan hubungan komunikator dan komunikan, dan tidak ada kendala.
Komunikasi efektif bisa berlangsung pada setiap individu. Jika ada yang merasa tidak sanggup melakukannya, masalah hadir karena soal membiasakan dan pembiasaan saja. Melatih individu atau peserta didik untuk berkomunikasi secara efektif bisa dilaksanakan secara langsung dengan praktek.
Komunikasi efektif ini sangat diperlukan mengingat kebutuhan untuk berinteraksi sangatlah tinggi. Komunikasi harus dilakukan sebaik baiknya dengan semua orang dan semua kalangan sehingga kehidupan akan berjalan dengan lancar.
8. Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten. Ketika akan menjalin hubungan interpersonal, akan terdapat suatu proses dan biasanya dimulai dengan interpersonal attraction.
Hubungan interpersonal diharapkan dapat berjalan dengan lancar karena yang terpenting dalam berhubungan adalah komunikasi yang baik satu sama lain agar tercipta kemanfaatan yang tinggi dari hubungan antar personal meliputi saling berbagi, saling membantu, saling bertukar fikiran, saling belajar dan saling membangun kebaikan satu sama lainnya.
9. Mengendalikan emosi
Ketidakmampuan untuk mengatur emosi merupakan akar dari gangguan psikologis seperti depresi dan gangguan kepribadian lain. Meskipun perlu penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Pentingnya bagi setiap orang untuk belajar mengelola atau meregulasi emosi agar bisa terekspresikan secara wajar dan sehat. Mengekspresikan emosi dengan pas tidak akan menimbulkan efek buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
Emosi sangat perlu untuk dikelola dengan cara mengekspresikannya secara sehat dan pas. Tidak menahan – nahan namun juga tidak meledak – ledak, hal ini seperti mengontrol emosi dengan baik dan tepat.
Sebelum melakukan pemilihan situasi agar terhindar dari emosi berlebih, sebelumnya kita harus punya self awareness mengenai emosi kita sendiri. Aware apa yang membuat kita marah, kecewa dan lainnya. Dengan mengetahui hal tersebut maka emosi akan dapat dihindarkan dengan sebaik mungkin.
Selain cara itu yang digunakan, memodifikasi lingkungan juga dapat digunakan sebagai sarana yang tepat. Sebagai contoh, saat kita merasa galau dan sendu bisa menata ulang kamar agar lebih bersemangat. Memasang pajangan yang menyenangkan dan membuat pribadi berbahagia juga merupakan keputusan yang tepat.
10. Mengatasi stress
Stress akan sangat membahayakan ketika membiarkannya bersarang dalam tubuh.
Kebiasaan buruk dengan mengabaikan stres bisa menyebabkan tubuh merasa lelah, sebab pikiran menjadi semakin menumpuk dan bisa meledak kapan saja. Stres bisa membuat seseorang menjadi tidak produktif, sering merasa lelah, tidak memiliki semangat, bahkan mengalami gangguan kesehatan yang buruk. Cara terbaik untuk mencegah hal yang tidak diinginkan adalah dengan mengatasi stres yang datang.
Mengatasi stress banyak dilakukan dengan berbagai cara meliputi merilekskan tubuh dengan hal hal yang menyenangkan seperti mendengarkan musik, berjalan jalan di taman, bepergian, menonton film serta kegiatan healing lainnya.
Pentingnya mengelola stress adalah membiarkan tubuh tetap berbahagia walaupun kehidupan diterpa sedemikian rupa dengan berbagai hal yang dapat menyebabkan fikiran terganggu agar diri menjadi tetap produktif dan melakukan hal hal positif yang akan menguntungkan diri sendiri serta orang orang sekitar.
Nah, itulah beberapa keterampilan hidup sehat yang dapat digunakan sebagai acuan pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan pribadi yang lebih baik.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca.