Belakangan ini nama pemanis stevia tengah naik daun. Bagaimana tidak, konon kabarnya pemanis yang satu ini jauh lebih sehat jika kita bandingkan dengan gula. Namun, benarkah fakta unik Stevia menggambarkan hal serupa? Apakah ini hanya berita hoax yang belum jelas kebenarannya? Mari simak ulasan tentang stevia berikut ini.
Apa Itu Stevia?
Stevia adalah tanaman dan uniknya tanaman ini memang sudah dipakai oleh bangsa asing sebagai pemanis. Bahkan kabarnya orang Jepang sudah terlebih dahulu menggunakan tanaman ini untuk pemanis buatan mereka sebelum tersebar luas pemakaiannya di seluruh dunia seperti saat ini. Jika dilihat-lihat, tanaman yang bisa memberikan rasa manis ini mirip dengan kemangi, mirip juga dengan daun mint.
Benarkah Lebih Sehat Daripada Gula?
Seperti yang kita ketahui, sebenarnya gula memiliki dampak buruk bagi tubuh jika kita konsumsi terlalu banyak. Belum lagi menyumbang banyak kalori harian jika anda konsumsi sehari-hari. Nah, masalahnya stevia kabarnya memiliki 0 kalori.
Sehingga banyak yang beralih menggunakan pemanis ini untuk pengganti gula. Faktanya, memang stevia rendah kalori atau bisa kita samakan dengan 0 kalori. Uniknya lagi tanaman ini juga tidak mengandung unsur karbohidrat yang buruk bagi penderita penyakit diabetes.
Berbeda dengan gula yang juga tinggi dengan kandungan karbohidratnya. Sehingga stevia kabarnya baik untuk penderita diabetes dan bisa membantu mengatasi kecanduan gula. Pemanis ini juga memiliki indeks glikemik rendah sehingga bisa menurunkan kadar gula darah yang tinggi dan lebih stabil.
Fakta Unik Stevia
Secara keseluruhan memang stevia lebih unggul dari gula. Memiliki kalori rendah, GI rendah dan tidak ada unsur karbohidrat. Namun sayangnya stevia bukanlah pemanis buatan yang bisa anda konsumsi setiap hari. Penggunaan pemanis ini tidak dianjurkan terlalu banyak apalagi setiap hari.
Walaupun terlihat lebih sehat ternyata pemanis ini juga tidak dianjurkan oleh WHO loh. Sekelas WHO juga mengingatkan anda untuk tidak terlalu banyak bergantung pada stevia. Sebab, pemanis ini ternyata juga memiliki efek samping.
Pihak WHO menegaskan sebaik apapun stevia sebaiknya kita tidak terlalu bergantung dengan yang manis-manis. Lebih baik membatasi konsumsi pemanis dan beralih ke rasa manis alami seperti yang ada di dalam buah-buahan maupun sayuran.
Bahkan, sebagian orang akan mengalami beberapa efek samping dari konsumsi stevia seperti:
- Pahit : Rasa manis dari pemanis ini memang lebih tinggi, bisa mencapai 200-300 lebih manis dari gula. Sayangnya juga memberikan efek pahit di lidah.
- Mual dan Masalah Pencernaan : Pemanis ini memiliki kandungan yang merupakan makanan terbaik bagi bakteri di dalam usus. Sehingga kebanyakan mengkonsumsinya bisa menyebabkan begah. Terlalu banyak bakteri di usus juga meninggalkan udara dan menyebabkan rasa tidak nyaman berujung mual. Pada sebagian kasus bahkan bisa menyebabkan diare akut.
- Batu Ginjal : Terlalu banyak dan sering konsumsi ini juga tidak baik untuk ginjal. Stevia memiliki kandungan oksalat tinggi yang tidak bisa dicerna dengan baik oleh ginjal sehingga menyebabkan endapan dan berubah menjadi batu ginjal.
- Alergi : Berapa orang bahkan mengalami alergi terhadap tumbuhan pemanis ini.
- Mati Rasa : Sebagian kasus melaporkan adanya hubungan mati rasa otot setelah konsumsi pemanis ini. Terutama bagian otot lidah.
- Gangguan Endokrin
- Nyeri Otot
Nah, walaupun banyak yang menyatakan pemanis ini jauh lebih sehat dari gula, tetap saja jangan mengkonsumsinya secara berlebihan. Sebab selain mahal, ternyata fakta unik stevia menyatakan jika tumbuhan ini tetap tidak sepenuhnya baik bagi tubuh. Ada beberapa efek samping yang harus anda ketahui yang kita jabarkan di atas.
1 thought on “Fakta Unik Stevia, Benarkah Lebih Sehat Daripada Gula?”