Pernahkah kalian tertipu dengan genangan air yang tampak atau terlihat pada permukaan yang panas seperti aspal dan lain sebagainya?
Yes itulah Fatamorgana. Yang akan kita bahas di artikel kali ini. Simak artikel “Jenis Jenis Fatamorgana dan Proses Terjadinya” Sampai habis ya!
Fatamorgana
Fatamorgana adalah fenomena optik di atmosfer yang menyebabkan ilusi atau distorsi visual. Fenomena ini terjadi ketika sinar cahaya di biaskan melalui lapisan udara dengan suhu yang berbeda, sehingga menciptakan gambar yang tampak terangkat, terbalik, atau di pindahkan dari posisi aslinya.
Contoh Umum Fatamorgana
Contoh fatamorgana adalah ketika kamu sedang berada di pinggir jalan pada siang hari yang terik, lalu kamu memandang jauh ke jalan raya dan ternyata terlihat seperti ada air di atas aspal. Namun, ketika kamu mendekati air tersebut ternyata tidak ada.
Contoh lain, ketika kamu melihat genting yang terbuat dari seng, pastinya kamu akan melihat sesuatu seperti di air di atas genting tersebut yang padahal tidak ada apa apa di atas genteng tersebut, atau ketika kamu berada di daerah padang pasir atau gurun pasir yang sangat panas, di puncak puncak gunung pasir tersebut juga akan terlihat seperti air air yang menggenang.
Fatamorgana juga sering terlihat di lautan. Hal ini karena lapisan udara yang panas dan dingin bertemu.
Jenis jenis Fatamorgana
1. Fatamorgana inferior
Jenis fatamorgana pertama yakni inferior adalah jenis fatamorgana di mana suhu yang ada di permukaan tanah maupun di permukaan jalan aspal lebih tinggi daripada suhu udara yang ada di atasnya atau lebih panas daripada udara yang berada di atas permukaan bumi tersebut.
Suhu udara yang berada di sekitar permukaan tanah atau aspal tersebut terserap ke dalam tanah atau aspal sehingga menjadi sangat panas daripada udara yang ada di atasnya.
Ketika cahaya matahari masuk melewati udara yang dingin kemudian bertemu dengan udara yang panas, maka cahaya matahari yang datang tersebut akan di belokkan sehingga terbentuklah bayangan yang menyerupai genangan genangan air yang berada tepat di bawah objek aslinya.
Jenis fatamorgana inferior dapat di temui saat berada di jalanan aspal atau gurun pasir yang pada saat itu cuaca sedang terik dan sangat panas.
2. Fatamorgana superior
Jenis fatamorgana yang kedua yaitu fatamorgana superior. fatamorgana superior adalah fatamorgana yang terjadi karena adanya perbedaan suhu antara suatu permukaan medium dengan medium yang ada di sekitarnya.
Dengan kata lain, suhu permukaan suatu medium tersebut lebih dingin daripada suhu udara yang terdapat di medium medium yang ada di sekitarnya.
Perbedaan suhu antara kedua medium tersebut akhirnya menyebabkan medium yang memiliki suhu lebih dingin akan di hambat oleh medium yang suhunya lebih panas atau medium yang ada di sekitarnya.
Hal ini pada akhirnya akan membentuk sebuah bayangan fatamorgana superior yang terjadi tepat di atas objek aslinya.
3. Fatamorgana lateral
Jenis fatamorgana lateral ini mirip sekali dengan fatamorgana inferior. Letak perbedaannya hanya pada gradien suhu yang datang dengan arah horizontal. Contohnya ada pada dinding sebuah bangunan atau bidang bidang yang vertikal.
Jika fatamorgana inferior dapat di temukan pada permukaan tanah atau aspal, maka fatamorgana lateral ini dapat di temukan pada dinding bangunan atau bidang vertikal lainnya yang memiliki suhu tinggi dari pada udara yang ada di sekitarnya.
Karena perbedaan suhu tersebut, apabila sinar matahari datang dari sebuah medium yang memiliki suhu panas ke medium yang memiliki suhu lebih rendah, maka sinar yang datang tersebut akan di biaskan secara horizontal menjauhi garis normal. Hal ini akan menghasilkan bayang bayang yang tepat di samping objek aslinya.
Proses terjadinya fatamorgana
Proses terjadinya fatamorgana melibatkan beberapa langkah langkah yang akan kita bahas berikut ini.
1 adanya perbedaan Suhu Udara: Fatamorgana biasanya terjadi di tempat yang sangat panas, seperti gurun atau jalanan beraspal pada hari yang terik. Di kondisi ini, ada perbedaan suhu yang signifikan antara permukaan dan lapisan udara di atasnya. Udara di dekat permukaan lebih panas dan kurang padat di bandingkan dengan udara di atasnya yang lebih dingin.
2. Adanya Pembiasan Cahaya: Cahaya yang melewati lapisan udara dengan suhu berbeda mengalami pembiasan. Cahaya akan melengkung ke arah udara yang lebih padat, atau dengan kata lain, cahaya akan di belokkan ketika melewati perbatasan antara dua lapisan udara dengan kepadatan yang berbeda.
3. Adanya Pembentukan Bayangan: Akibat pembiasan ini, mata kita melihat objek yang seharusnya tidak terlihat pada posisi yang sebenarnya. Sebagai contoh, kita mungkin melihat air di kejauhan di jalan yang panas, padahal itu sebenarnya adalah pantulan langit biru yang di biaskan oleh udara panas di atas permukaan jalan.
4. Adanya Distorsi dan Perubahan Bentuk: Selain membuat objek terlihat seperti berada di tempat lain, fatamorgana juga dapat mendistorsi bentuk objek tersebut, menjadikannya terlihat lebih besar, lebih kecil, atau memiliki bentuk yang aneh.
Nah itulah pembahasan kita terkait dengan artikel “Jenis Jenis Fatamorgana dan Proses Terjadinya Fatamorgana”
Kesimpulannya Fatamorgana terjadi karena adanya gradien suhu yang signifikan antara dua lapisan udara. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. Sampai jumpa di artikel berikutnya!