Siapa yang sering marah-marah karena sang anak malas belajar dan hobinya hanya bermain? Tidak bisa disalahkan memang, anak-anak masih mengikuti naluri alamiah mereka yakni bermain. Sangat jarang sekali ada anak yang ingin belajar dalam waktu yang lama. Namun, jangan khawatir. Ada permainan untuk mengasah kemampuan otak anak, kok! Jadi, ibu dan ayah tidak perlu risau jika aang anak menghabiskan banyak waktu untuk bermain. Namun, permainan apa saja? Berikut daftarnya.
Permainan Untuk Mengasah Kemampuan Otak Anak Dengan Puzzle
Siapa sangka permainan yang umum ditemukan satu ini mampu mengasah kemampuan otak sikecil. Tidak hanya mengasah daya ingat saja. Ternyata membawa anak bermain puzzle bisa mengembangkan kekuatan otot-otot mereka. Sehingga, kontrol atas otot mereka akan jauh lebih baik. Tidak perlu membeli puzzle dengan harga yang mahal. Ibu dan ayah bisa menggunakan potongan gambar di majalah. Buatlah puzzle secara manual dengan potongan gambar tersebut dan biarkan anak menyusunnya kembali.
Bermain Dengan Warna
Coba biarkan anak bermain dengan pensil warna, warna air ataupun crayon. Permainan ini akan melatih imajinasi sang anak. Ayah dan ibu bisa menggunakan gambar sederhana dan menyuruh mereka mewarnainya sesuai dengan warna asli atau menggunakan pewarnaan yang realistis. Tidak hanya itu, anak juga bisa mengelompokkan atau menyusun benda-benda berwarna dengan urutannya masing-masing.
Menumpuk Benda
Ingin mengasah kemampuan konsentrasi si kecil agar jauh lebih baik lagi? Yuk mulai ajarkan mereka untuk bemain dengan tumpukan benda-benda. Memang, ada permainan khusus stacking game ini. Tapi anda bisa saja menggunakan barang-barang disekitar. Seperti menumpuk buku, menumpuk balok mainan atau yang lainnya.
Permainan Untuk Mengasah Otak Anak : Nesting Game
Ketika anak bertambah umurnya, maka seharusnya visa didampinginya dengan perkembangan daya pemecahan masalah alias problem solving yang baik. Tapi, Ayah dan Ibu bisa mengasahnya menggunakan permainan ini. Permainan ini melibatkan logika anak. Sebab, mereka harus menyusun benda-benda menarik tersebut kedalam wadah yang memiliki bentuk serta ukuran yang berbeda. Secara tidak langsung, kita menyuruh mereka menemukan mana wadah yang telat dengan logikanya.
Jika Ayah dan Ibu sudah mengenali jenis-jenis permainan untuk mengasah otak si kecil. Harusnya sudah tidak khawatir lagi jika mereka sering bermain, bukan?
