Desember 3, 2024
Home » Mengenal Ritual Tiwah, Upacara Kematian Suku Dayak Kalimantan
kabarpky_1655358365408390_copy_1021x550

Kenal dengan suku Dayak yang mendiami pulau Kalimantan? Suku Dayak ini memiliki salah satu upacara keagamaan yang unik. Namanya adalah ritual Tiwah. Bukan hanya prosesi dari ritual Tiwah ini saja yang unik. Siapa sangka makna dari ritual ini juga unik loh guys! Ritual ini dilakukan masyarakat suku Dayak untuk mengantarkan mereka yang telah meninggal menuju surga. Penasaran kan bagaimana prosesnya?

Sekilas Tentang Ritual Tiwah

Sebenarnya, bagaimana ritual keagamaan ini dilakukan? Apakah akan terjadi secara berkala? Dan kenapa menjadi salah satu daya tarik pemikat pelancong asing? Ritual kematian ini akan berlangsung dalam waktu yang lama. Bahkan ada yang berlangsung sampai 40 hari. Jadi, tidak heran jika para pelancong tertarik mengetahui lebih dalam tentang ritual keagamaan ini.

Ritual ini tidak akan terjadi setiap hari (ketika ada yang meninggal). Penduduk setempat hanya akan melaksanakan ritual ini jika umur mayat yang sudah meninggal sudah cukup waktu. Biasanya sampai yang tersisa hanyalah tulang tengkorak saja. Dan, yang mengikuti upacara kematian ini tidak hanya satu atau dua tengkorak mayat saja. Tapi, ada puluhan yang akan penduduk antarkan bertemu Ranying Hatalla di Lewu Tatau. 

Bagi yang belum tahu, Ranying Hatalla adalah sang pencipta dalam kepercayaan Kaharingan suku Dayak. Sedangkan Lewu Tatau adalah surga. Bahkan, upacara sakral ini juga memiliki pantangan yang harus masyarakat patuhi sebelum acara dimulai. Biaya dari ritual ini juga tergolong besar.

Baca Juga : Lembah Indah Malang, Serunya Liburan Sambil Belajar!

Proses Tahapan Tiwah

Anda yang baru mendengar tentang ritual Tiwah ini pasti bertanya-tanya, bagaimana cara melakukan ritual ini? Tidak ada yang aneh memang, namun proses keagamaan suku Dayak ini tergolong seram dan unik bagi orang lain yang tidak berasal dari Kalimantan. Bagaimana tidak, anda akan menyaksikan bagaimana pembongkaran dan pengambilan kembali tulang belulang mayat yang sudah ada pada liang lahat. Dan nantinya, tulang belulang tersebut akan dibersihkan.

Jika selesai, maka akan mereka pindahkan ke dalam tempat peristirahatan terakhir yang menjadi perantara roh dengan surga. Nama tempat tersebut adalah Sandung. Jika anda datang ke Kalimantan, maka anda akan melihat bangunan seperti rumah mini dan ditopang oleh sebuah atau beberapa tiang. Jangan heran bagi sebagian wisatawan Sandung ini terkenal angker. Karena isinya memang tulang belulang manusia.

Kenapa proses ritual Tiwah ini mahal? Karena, nantinya anda akan melihat beberapa hewan akan menjadi korban seperti Kerbau, Sapi maupun Babi. Caranya tergolong sedikit sadis. Penduduk yang melakukan ritual akan menombak hewan kurban tersebut. Jadi, tidak akan ada hewan yang mati karena tersembelih.

Tidak hanya unik saja, namun tujuan utama ritual ini memang untuk mengantarkan arwah mereka yang sudah meninggal menuju surga. Dan juga jika yang meninggal adalah suami atau istri, maka ritual ini juga termasuk tindakan penyucian. asangan yang ditinggalkannya boleh menikah kembali dan memiliki keluarga baru lagi. Tradisi ini masih akan anda lihat karena memang terjaga secara turun temurun.

Belum lagi, tradisi ritual Tiwah ini adalah tradisi asli dari kepercayaan leluhur suku Dayak. Cara ini mereka anggap sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur. Cara mengantarkan arwah agar tidak tersesat dan cara menghindari kesialan bagi keluarga yang berduka. 

Nah, jika dalam waktu dekat ada ritual Tiwah akan mereka gelar, apakah anda tertarik melihatnya? Jangan salah sangka, ya! Ritual keagamaan suku Dayak ini memang sakral. Tapi, boleh anda tonton sebagai pengunjung atau pelancong, kok.

Tinggalkan Balasan