Menyeduh dan menikmati secangkir teh pasti sudah bukan hal asing lagi, bukan? Bahkan sekarang ada kemasan praktis yang tidak perlu kita saring-saring lagi, yakni jenis teh celup. Namun, tahukah anda bahaya teh celup tersebut? Ternyata dibalik kemudahan menyeduh teh, ada bahaya yang mengintai kesehatan loh!
Bahaya Teh Celup
Teh celup adalah cara yang populer dan praktis untuk menyeduh teh, tetapi ada beberapa kekhawatiran yang muncul mengenai potensi bahaya kesehatan yang terkait dengan bahan pembungkus kantong teh celup dan zat yang mungkin terlarut saat diseduh. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai mengapa teh celup bisa dianggap berbahaya bagi kesehatan:
- Microplastik dalam Kantong Teh Celup: Beberapa kantong teh celup modern terbuat dari bahan seperti nilon, PET (polyethylene terephthalate), atau plastik berbasis tanaman, yang saat diseduh dalam air panas, dapat melepaskan mikroplastik ke dalam teh. Studi menunjukkan bahwa satu kantong teh plastik dapat melepaskan miliaran partikel mikroplastik dan nano plastik ke dalam minuman. Mikroplastik dapat tertelan dan terakumulasi di tubuh manusia, meskipun dampak jangka panjangnya masih dalam penelitian. Beberapa kekhawatiran termasuk potensi gangguan endokrin, toksisitas kimia, dan respons inflamasi.
- Residu Bahan Kimia dari Produksi Kertas: Kantong teh yang terbuat dari kertas seringkali dilapisi dengan epichlorohydrin, suatu zat kimia yang membantu membuat kantong tahan air. Epichlorohydrin dapat berubah menjadi 3-MCPD, suatu zat yang dianggap berpotensi karsinogenik (penyebab kanker) pada manusia saat terpapar suhu tinggi. Konsumsi jangka panjang bahan kimia seperti 3-MCPD dikaitkan dengan risiko kesehatan, meskipun konsentrasi dalam kantong teh biasanya rendah, paparan terus-menerus dapat meningkatkan risiko.
- Kontaminasi Pestisida dan Logam Berat: Daun teh dapat terkontaminasi dengan pestisida dan logam berat (seperti aluminium, kadmium, dan timbal) selama proses budidaya dan pemrosesan. Meskipun sebagian besar produsen mematuhi batas keamanan, residu dapat tetap ada pada produk akhir. Konsumsi berulang teh yang mengandung pestisida dan logam berat dapat menyebabkan akumulasi zat berbahaya dalam tubuh, yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan seperti kerusakan ginjal, masalah saraf, atau bahkan kanker.
- Kantong Teh Mengandung Pemutih dan Zat Aditif Lain: Beberapa kantong teh kertas diputihkan menggunakan klorin atau bahan pemutih lainnya untuk meningkatkan penampilan. Sisa residu pemutih ini dapat larut saat diseduh. Meski risiko paparan bahan pemutih dalam kantong teh relatif rendah, zat klorin dapat berinteraksi dengan senyawa lain dan membentuk produk sampingan berbahaya seperti dioxins, yang merupakan zat karsinogenik.
Bagaimana Langkah Pencegahan dan Alternatif Yang Lebih Sehat?
Pasti banyak yang penasaran bagaimana cara menikmati teh tanpa takut dampak buruknya, kan? Berikut beberapa alternatif pencegahan, yakni:
- Memilih Teh Celup Tanpa Plastik atau Bahan Kimia Berbahaya: Cari produk yang jelas mencantumkan bahwa kantong teh terbuat dari bahan biodegradable atau tanpa plastik, seperti kantong kertas yang tidak diputihkan atau berbahan serat jagung.
- Menggunakan Teh Longgar: Teh longgar (loose leaf tea) tidak menggunakan kantong, sehingga mengurangi risiko terpapar bahan kimia dari kantong teh. Selain itu, teh longgar seringkali dianggap lebih berkualitas dan memiliki rasa yang lebih kaya.
- Pilih Merek Teh dengan Sertifikasi Organik: Teh organik cenderung lebih sedikit terpapar pestisida dan zat kimia lainnya selama proses produksi. Periksa label dan pilih produk dengan sertifikasi organik yang diakui.
- Menghindari Seduhan Teh Terlalu Panas: Menyeduh teh pada suhu yang lebih rendah dapat mengurangi pelepasan bahan kimia berbahaya dari kantong teh, meskipun tetap efektif dalam mengekstrak rasa dan manfaat teh.
Meskipun teh celup menawarkan kemudahan dan kenyamanan, potensi bahaya kesehatan terkait bahan kantong dan residu kimia patut diperhatikan. Dengan memilih produk teh yang lebih aman dan memperhatikan bahan pembungkusnya, konsumen dapat menikmati teh tanpa khawatir terhadap dampak negatif kesehatan yang mungkin terjadi.