Menikah adalah suatu kebutuhan setiap manusia. Untuk yang sudah menginjak masa dewasa pastilah terbesit keinginan untuk segera menikah, terkadang banyak hambatan untuk menujunya bahkan banyak hal hal yang perlu mereka siapkan untuk menjalani rumah tangga di masa depan bersama pasangan.
Banyak remaja belum cukup umur yang memaksakan pernikahan dini, bahkan mereka sampai merubah indentitas KTP hanya demi bisa menikah dengan cepat karena terbatas hukum jikalau menikah dibawah umur 17 tahun.
Pemerintah baru memperbolehkan menikah mulai dari usia 17 Tahun, namun pada dasarnya usia ideal menikah adalah 23 Tahun untuk Perempuan dan 25 Tahun untuk laki-laki.
Adapun program pemerintah yang terbaru yaitu sertifikasi menikah adalah untuk menguji kesiapan calon pengantin dalam segi apapun. Hal tersebut menurut saya juga lumayan baik untuk membentuk calon pengantin untuk benar benar siap dalam pernikahan sehingga risiko kegagalan dalam pernikahan akan semakin sedikit.
Menikahi pasangan yang kita cintai memang sangat indah, namun meskipun begitu apakah menikah hanya butuh modal cinta?
Mungkin banyak pasangan yang hanya modal cinta dan modal nekat. Pernikahannya ada yang berhasil dan tidak berhasil tentunya karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Dalam artikel ini saya tidak akan membahas mengenai faktor keberhasilan atau kegagalan dalam cinta. Namun lebih kepada mengajak pembaca untuk berdiskusi bersama mengenai modal pernikahan selain cinta. Cinta itu sendiri memang jelas harus ada dalam pernikahan bagaimanapun cara menumbuhkan dan merawatnya, namun faktor lain yang bisa dipersiapkan untuk modal menikah antara lain:
1. Kesiapan
Kesiapan memang berbagai macam bentuknya dan sangat luas pengertiannya. Kesiapan disini berarti siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan dan menyelesaikan segala urusan rumah tangga dengan sebaik baiknya. Siap mental fisik dan menerima segala perubahan kehidupan yang mungkin terjadi. Dengan mental yang mantap dan niat yang kuat maka pernikahan akan memiliki salah satu pondasi pentingnya.
2. Kedewasaan
Sedikit banyak, usia memang mempengaruhi kedewasaan seseorang. Semakin banyak usia seseorang maka semakin dewasa tingkat pemikirannya. Namun usia muda juga tak menutup kemungkinan bahwa pemikirannya belum dewasa. Terkadang ada pula anak usia muda bisa berfikiran lebih matang dibandingkan orang yang berusia lebih tua. Kedewasaan pemikiran tersebut juga dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman, atau pendidikan.
Kedewasaan ini akan menunjukkan tingkatan seseorang dalam menghadapi masalah yang mungkin terjadi. Kedewasaan akan memaklumi kesalahan wajar dalam pasangan dan tidak menyelesaikan masalah dengan gegabah melainkan dengan kepala yang dingin dan pengambilan keputusan yang bijaksana. Hal ini akan sedikit banyak dapat mempertahankan pernikahan agar tak terjadi pertengkaran yang berlarut larut dan menjadi penopang kesuksesan pernikahan.
3. Bekal Agama
Bekal Agama yang baik bisa digunakan untuk pedoman berumah tangga. Dalam pernikahan, dibutuhkan persiapan aturan, tata cara dan tata krama yang baik agar pernikahannya lancar. Bekal agama yang kuatlah yang akan mendukung keberhasilan sebuah pernikahan. Karena dalam agama telah diajarkan secara lengkap bagaimana sikap kepada orang lain dan pasangan, tata cara menjadi pasangan yang baik, tata cara melakukan sesuatu dengan baik dan diajarkan untuk saling mencintai dan menyayangi pasangan karena sang pencipta.
Dengan bekal pedoman agama yang kuat inilah yang menjadi pasak kuat untuk menopang bahtera rumah tangga agar tak goyang sehingga mengalami kegagalan.
4. Tanggung Jawab
Ketika pihak suami dan istri telah menikah. Banyak sekali hal hal yang mesti di lakukan mengenai kewajiban dan haknya masing masing. Apabila masing masing telah mengetahui hal tersebut maka mereka akan tau tanggung jawabnya masing masing. Pasangan yang bertanggung jawab akan melaksanakan tugasnya secara tuntas dan tidak akan meninggalkan pekerjaannya karena tahu dan mengerti apa yang harus dilakukan sehingga pernikahannya dapat berjalan dengan lancar.
5. Perencanaan Finansial yang baik
Semua orang memang butuh kemapanan agar yang akan menjadi pendukung kelancar dalam pernikahannya. Namun bukan itu point pentingnya, melainkan bahwa
Menikah bukan menunggu kaya, namun pengelolaan keuangan yang baiklah yang dapat melancarkan pernikahan. Pengendalian keuangan untuk hal hal yang dibutuhkan secara primer dan tidak boros terhadap kebutuhan kebutuhan secara sekunder itulah yang terpenting. Jangan sampai dalam pernikahan ada istilah lebih besar pasak dari pada tiang yang Artinya lebih besar pengeluaran daripada pemasukan yang akan menimbulkan pernikahan tersebut tidak tenang, damai dan sejahtera.
6. Pendidikan seputar Pra Nikah
Pendidikan seputar pranikah sebaiknya dilakukan untuk membekali muda mudi yang akan melangsungkan pernikahan. Sebelum memutuskan untuk menikah, masing masing harus tau dulu hak dan kewajiban suami ataupun istri. Selain itu pendidikan kesehatan juga penting untuk diketahui oleh pasangan yang hendak menikah. Selanjutnya berlanjut kepada pendidikan parenting anak. Pendidikan Pra Nikah bisa didapatkan dimana saja. Dari buku, Guru, Dokter atau dari orang orang terdekat.
7. Kerjasama yang baik serta fikiran saling membutuhkan satu sama lain
Pasangan yang baik adalah yang bisa bekerjasama, artinya mereka akan bisa berjuang bersama sama dalam sebuah pernikahan. Sikap saling berbagi, saling membutuhkan, saling memberi, saling mencintai, saling membantu, dan kerjasama yang berbentuk simbiosis mutualisme yang paling penting. Komunikasi dua arah yang baik juga sangat penting untuk dilakukan demi kelangsungan pernikahan.
Selain itu, dengan pemikiran saling membutuhkan satu sama lain setiap pasangan akan terhindar dari egoisme diri masing masing sehingga memunculkan sikap saling menghargai dan menghormati segalanya tentang pasangan karena berfikir bahwa ‘dia butuh aku dan aku butuh dia’. Kalau hal ini tidak dilaksanakan maka yang terjadi adalah emosi diri oleh masing masing pribadi yang selalu menyala tanpa mementingkan perasaan satu sama lain. Hal ini menyebabkan gangguan keharmonisan keluarga.
Nah itu dia pembahasan artikel kali ini mengenai modal persiapan pernikahan. Tidak hanya modal nekat, namun banyak sekali hal hal yang mesti diperhatikan agar pernikahan bisa berjalan dengan langgeng hingga surga.
Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan menjadi acuan kesiapan pasangan yang akan melangkah ke jenjang pernikahan.
1 thought on “Catat! Modal Nikah selain Cinta Apa Saja?”