Baru-baru ini penyakit monkeypox atau cacar monyet menjadi sorotan media sosial. Sebab kasus yang terjadi di negara kita sendiri makin banyak dan korban tidak tertolong juga memiliki angka besar. Namun, apa sebenarnya penyakit ini dan apa saja faktor resiko monkeypox tersebut?
Jika kita mengetahuinya lebih jauh maka kita bisa menjauhi penyebab dan lebih waspada, ya kan? Seperti cacar pada umumnya, jenis yang satu ini tak kalah meresahkan. Berbahaya dan bisa memberikan bekas yang berdampak buruk pada penampilan. Untuk itu mari simak ulasan siapa saja yang mungkin beresiko berikut ini.
Faktor Resiko Monkeypox
Monkeypox (cacar monyet) adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang termasuk dalam keluarga Poxviridae. Penyakit ini biasanya ditularkan dari hewan ke manusia dan, dalam beberapa kasus, dari manusia ke manusia. Berikut adalah faktor risiko detail dan lengkap untuk infeksi monkeypox:
1. Kontak dengan Hewan Terinfeksi
- Gigitan atau cakaran hewan: Hewan yang terinfeksi seperti primata non-manusia, tikus, tupai, dan hewan pengerat lainnya bisa menularkan virus melalui gigitan atau cakaran.
- Mengonsumsi daging hewan liar (bushmeat) : Mengonsumsi daging hewan liar yang tidak dimasak dengan baik dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Kontak langsung : Menyentuh darah, cairan tubuh, atau luka pada kulit dari hewan yang terinfeksi.
2. Kontak dengan Manusia Terinfeksi
- Kontak dekat : Kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, termasuk kontak kulit ke kulit dengan lesi cacar monyet.
- Cairan tubuh : Terpapar cairan tubuh (seperti darah, air liur, atau nanah dari lesi) dari orang yang terinfeksi.
- Droplet pernapasan : Paparan droplet pernapasan yang dikeluarkan ketika orang terinfeksi batuk atau bersin.
3. Paparan Lingkungan yang Terkontaminasi
- Objek yang terkontaminasi : Menggunakan atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus, seperti pakaian, tempat tidur, atau peralatan yang telah bersentuhan dengan cairan tubuh atau lesi orang atau hewan yang terinfeksi.
4. Faktor Risiko Lingkungan dan Sosial
- Tinggal di atau bepergian ke daerah endemik : Monkeypox lebih sering ditemukan di daerah Afrika Tengah dan Barat, terutama di daerah hutan hujan tropis.
- Kondisi sanitasi yang buruk : Tempat dengan sanitasi yang buruk dan kontak dekat antara manusia dan hewan dapat meningkatkan risiko penularan.
5. Kekebalan Tubuh yang Lemah
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah : Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, atau mereka yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap infeksi.
- Tidak divaksin cacar : Orang yang tidak divaksin cacar (smallpox) memiliki risiko lebih tinggi, karena vaksin cacar juga memberikan perlindungan sebagian terhadap monkeypox.
6. Paparan di Laboratorium
- Petugas laboratorium : Petugas laboratorium yang bekerja dengan virus monkeypox atau spesimen yang terinfeksi juga memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini.
Bagaimana Pencegahannya?
Pencegahan infeksi monkeypox melibatkan menghindari kontak dengan hewan liar, mempraktikkan kebersihan yang baik, menggunakan peralatan pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi, dan vaksinasi jika tersedia. Dan yang paling terpenting selalu waspada, apalagi jika ada keluarga atau tetangga sekitar yang terinfeksi. Sebab bisa tertular dengan mudah loh!