Rasanya, sudah tidak asing jika kita membicarakan tentang kata narsis, bukan? Kata ini mengandung makna dimana seseorang memiliki tingkat percaya diri tinggi. Namun, apakah anda seorang yang narsis atau malah mengidap gangguan kepribadian narsistik?
Ketahuilah jika gangguan kepribadian seperti ini ada dan hanya 1% orang di dunia mengalaminya. Termasuk langka dong ya? Memang, tapi jika anda salah satunya maka anda butuh bantuan medis loh.
Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik?
Seseorang bisa saja memiliki kepribadian yang sedikit narsis. Namun, jika masih tergolong normal maka tidak perlu diobati. Sayangnya, tidak sedikit yang abai dan kepribadian mereka ternyata tidak normal dan tergolong narsistik.
Sikap ini bisa anda tentukan dari perasaan pribadi yang menganggap orang lain jauh tidak penting. Bahkan, pengidap gangguan kepribadian ini merasa dirinya paling penting di antara orang lain.
Sehingga, mereka jarang memiliki rasa empati yang tinggi bahkan terkesan acuh dan abai. Narsis memang bukan hal yang sepenuhnya buruk. Hanya saja, terkadang menganggap diri kita lebih baik daripada orang lain bukanlah hal yang baik.
Bagaimana Ciri-Ciri dan Penangannya?
Jika anda masih pusing membedakan antara perilaku narsis dan gangguan kepribadian ini. Maka, tabel berikut bisa membantu anda:
Ciri-ciri gangguan kepribadian ini bisa kita lihat dari:
- Selalu mengutamakan diri sendiri di atas orang lain. Tidak merasa orang lain setara dengan mereka.
- Memiliki sifat yang terlalu percaya diri, merasa jika mereka adalah seseorang yang unik dan spesial. Mereka juga menganggap orang lain juga akan menganggap mereka spesial juga.
- Mudah iri, sering ingin mendapatkan pujian, suka memperlihatkan prestasi yang mereka capai, suka memonopoli percakapan dan tidak ingin terabaikan.
- Tidak ingin menjadi nomor kedua, selalu ingin menjadi yang utama, mega bintang dan mendapatkan semua perhatian.
- Manipulatif, suka berkhayal tentang hal menarik bagi mereka dan tidak memiliki simpati terhadap sesama.
Lantas, bagaimana penanganannya? Anda memang tidak bisa melakukan self diagnosis atau mendiagnosa diri sendiri. Tapi, jika anda merasa memiliki sifat narsis yang berlebihan, maka anda bisa konsultasikan ke psikiater atau ke psikolog.