Orang tua yang baru memiliki bayi pasti mempersiapkan banyak kebutuhan salah satunya gurita bayi, bukan? Namun sekarang banyak yang menyatakan jika penggunaan kain ini dilarang loh! Ada beberapa bahaya gurita bayi yang harus kita ketahui.
Bahaya ini juga yang membuat dokter maupun bidan tidak menyarankan lagi penggunaannya. Walaupun orang tua zaman dahulu pasti masih menyangkal dan tidak akan mudah percaya. Untuk itu, mari simak alasan apa saja yang mengharuskan kita memperhatikan penggunaan dari kain khusus bayi ini.
Alasan dan Bahaya Gurita Bayi
Penggunaan gurita bayi kain panjang yang dililitkan pada perut bayi dengan tujuan untuk menjaga agar perut tetap kencang pernah menjadi praktik umum di kalangan masyarakat. Namun, saat ini penggunaan gurita bayi tidak dianjurkan oleh para ahli kesehatan, karena bisa membawa lebih banyak risiko daripada manfaat. Berikut adalah alasan-alasan dan penjelasan mengenai bahayanya:
1. Mengganggu Pernapasan Bayi
Bayi memiliki otot-otot perut dan dada yang masih berkembang, dan pernapasan mereka sangat bergantung pada gerakan otot-otot ini. Penggunaan gurita yang terlalu kencang dapat menekan perut dan dada, yang membuat pernapasan bayi terganggu.
Bayi lebih sering bernapas menggunakan perut dibandingkan dada, sehingga jika perut dibebat, mereka tidak bisa bernapas dengan optimal. Penekanan berlebihan pada perut bayi juga dapat menyebabkan sesak napas, yang bisa berbahaya jika tidak segera ditangani.
2. Menghambat Perkembangan Otot
Bayi membutuhkan kebebasan untuk bergerak agar otot-ototnya berkembang dengan baik. Gurita yang diikat ketat membatasi gerakan otot perut, sehingga bisa menghambat perkembangan otot perut dan otot inti bayi.
Pada masa pertumbuhan awal, bayi seharusnya bebas bergerak untuk memperkuat otot-otot tubuh mereka secara alami. Selain itu, pembatasan gerakan yang disebabkan oleh gurita juga dapat mempengaruhi perkembangan motorik bayi, termasuk kemampuan mereka untuk merangkak dan bergerak.
3. Risiko Gangguan Pencernaan
Gurita yang terlalu kencang dapat memberikan tekanan pada organ-organ di dalam perut, termasuk lambung dan usus, yang mengakibatkan gangguan pencernaan. Tekanan berlebihan ini bisa memicu bayi mengalami kembung, muntah, atau bahkan refluks gastroesofageal (GERD) karena asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan.
4. Meningkatkan Risiko Overheating (Kepanasan)
Kain gurita yang dililitkan berlapis-lapis pada tubuh bayi dapat membuat bayi merasa kepanasan (overheating). Bayi memiliki mekanisme yang terbatas dalam mengatur suhu tubuh mereka, sehingga penggunaan kain yang berlebihan dapat memicu bayi mengalami suhu tubuh yang terlalu tinggi, yang berisiko menimbulkan dehidrasi atau bahkan heat stroke.
5. Tidak Ada Bukti Ilmiah untuk Manfaatnya
Salah satu mitos yang mendorong penggunaan gurita bayi adalah keyakinan bahwa gurita dapat membantu menjaga bentuk perut bayi agar tidak buncit, atau mencegah pusar bayi menjadi bodong. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
6. Berisiko Menyebabkan Iritasi Kulit
Kulit bayi sangat sensitif, dan penggunaan gurita yang terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan pada kulit. Ini bisa mengakibatkan iritasi, ruam, atau bahkan luka kecil pada kulit bayi yang lembut, terutama jika gurita terbuat dari bahan yang tidak lembut atau tidak menyerap keringat dengan baik.
7. Mengganggu Kualitas Tidur
Penggunaan gurita bisa membuat bayi merasa tidak nyaman, terutama saat tidur. Bayi yang merasa sesak atau terlalu tertekan di perutnya akan lebih sulit tidur nyenyak. Padahal, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk perkembangan bayi.
Penggunaan gurita bayi tidak dianjurkan karena lebih banyak menimbulkan risiko kesehatan daripada manfaat. Untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan bayi, sebaiknya orang tua membiarkan bayi berkembang secara alami tanpa menggunakan gurita. Memberikan kebebasan untuk bergerak, serta memastikan bayi tidak terlalu panas atau tertekan selama perawatan sehari-hari.