September 9, 2024
Home » Genotip dan Fenotip Pada Hereditas

Anda tidak dapat memahami peran hereditas dalam teori evolusi secara benar, apabila definisi dan terminologi genetika dasar yang anda pahami tidak menyeluruh. Pewarisan sifat secara pasti mengungkit antara genotip dan fenotip. Genos dan typos yang diambil dari bahasa Yunani berarti tanda lahir, yang artinya bila genotip merupakan tanda atau karakteristik yang dimiliki seseorang sejak dirinya dilahirkan.

Genotipe yang merupakan komposisi genetik dari suatu organisme, umumnya membawa sepasang alel dengan sifat dan bentuk yang berbeda. Alel yang memang variasi dari kode gev itu sendiri membantu gen mengekspresikan sifat dominan dari sel sperma dan sel telur. Ciri-ciri pewarisan sifat dapat juga terjadi percampuran. Agar lebih memudahkan para ahli mengkodekan antara genotip, fenotip dan alel. 

Genotip dilambangkan dengan dua huruf, sementara alel  dominan dilambangkan dengan huruf sama besar dan kecil. Nama Gregor Mendel keluar sebagai ahli yang melakukan eksperimen tersebut. Dirinya membuat eksperimen terkait sifat dominan dan sifat resesif pada alel. Misalkan seorang anak lahir dari ayah keturunan Asia dengan ibu keturunan kaukasia. 

Anak terlahir dengan mata coklat, berbentuk sipit, rambut hitam, dan berkulit sedikit mirip ras kaukasia. Maka gen ayah lebih dominan ketimbang gen ibu. Anak tersebut mempunyai genotip dengan lambang pp. Gen yang sama lambangnya disebut dengan homozigot, sementara lambang gen yang bercampur adalah heterozigot. Sifat resesif akan tertutupi dari sifat dominan.

Sementara itu fenotip merupakan ciri aktual yang suatu organisme mampu tunjukkan. Bisa dibilang jika fenotip sendiri merupakan akibat dari proses pengkodean genotip dalam hereditas. Pada contoh kasus diatas sang anak lebih dominan mirip ayah. Maka fenotipnya adalah mirip gen ayah, tidak masalah jika sebenarnya sang anak juga memiliki karakteristik dengan gen ibu. Karena alel resesif tertutupi oleh sifat alel dominan. Walau demikian sedikit sulit jika ingn mengetahui genotip individu melalui cara ini. 

Contoh persilangan dalam proses pewarisan sifat terbagi menjadi dua, yaitu monohibrid dan dihibrid.

  • Monohibrid, persilangan dilakukan dengan memilih karakter yang kontras.

Generasi pertama memiliki karakteristik dua karakter secara terpisah alami F1

Generasi kedua mengalami perpaduan ¼ induk A dan ¾ induk B F2.

Rasio Fenotipe F2–3:1

Rasio Genotipe F2-1:2:1

Agar keturunan menjadi sama dengan F1 maka dibutuhkan satu salinan dominan. Namun salinan dominan dan resesif yang bercampur akan menghasilkan keturunan F2.

  • Dihibrid, persilangan terjadi atas dua karakter yang kontras.

Generasi pertama indukan tidak pernah mengalami perkawinan silang, namun salah satunya keturunan dari perkawinan silang. Besar kemungkinan jika generasi pertama memiliki kecenderungan sifat dari indukan murni.

Perlu untuk mempelajari riwayat atau keturunan dari ayah dan ibu. Kemudian apakah dalam perkawinan terjadi kawin silang, cara ini bisa menunjukkan adanya indikasi ada dan tidaknya alel tersembunyi. Keturunan resesif umumnya berasal dari alel heterozigot atau perpaduan antara alel dominan dan alel resesif. Sifat fenotipe sendiri terjadi berkat kombinasi antara sifat genotip dengan lingkungan masing-masing individu. Demikian pembahasan seputar pewarisan sifat pada kali ini, semoga membantu.

1 thought on “Genotip dan Fenotip Pada Hereditas

Tinggalkan Balasan