
Coba jujur deh, terakhir kali kamu makan sambil duduk tenang, baca doa, dan nggak sambil scroll scroll HP itu kapan, ya?
Padahal, kalau kita lihat dari sisi Islam, makan bukan cuma soal isi perut, tapi juga ibadah yang bisa mendatangkan pahala. Tapi sayangnya, makin ke sini, adab makan yang di ajarkan Nabi sering banget kita anggap sepele.
Nah, yuk kita bahas bareng bareng, adab makan dalam Islam yang sering terlupakan, biar kamu (dan aku juga) bisa jadi lebih mindful saat makan. Toh, siapa tahu, dari sesuap nasi, kamu bisa dapat ridho Allah lho.
Simak penjelasan artikel kali ini “Adab Makan dalam Islam yang Sering di lupakan” Sampai selesai ya!
- Baca Doa Sebelum dan Sesudah Makan
Kayaknya ini yang paling dasar, tapi juga paling sering di lupakan, terutama kalau lagi lapar berat.
Kadang, saking laparnya, tangan langsung nyomot gorengan, masuk mulut, baru ingat: Eh, belum baca doa!
Padahal, Rasulullah SAW sudah mengajarkan untuk membaca:
Bismillah (sebelum makan)
dan
Alhamdulillahilladzi ath’amana wa saqana waja’alana minal muslimin (setelah makan)
Kenapa sih harus baca doa?
Supaya makanan yang kita makan itu di berkahi. Tanpa doa, bisa jadi makanan yang masuk ke tubuh kita jadi nggak ada keberkahannya, lho. Bahkan, ada hadis yang bilang kalau setan ikut makan kalau kita nggak baca doa.
- Makan dengan Tangan Kanan
Makan pakai tangan kanan bukan hanya tradisi lho! tapi emang tuntunan langsung dari Rasulullah.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanan. Jika minum, maka minumlah dengan tangan kanan.” (HR. Muslim)
Nah, walaupun sekarang banyak yang pakai sendok, tetap usahakan pakai tangan kanan, ya.
Kadang kamu mungkin nggak sadar, sambil pegang HP di tangan kanan, kamu malah makan pakai tangan kiri. Hati hati lho, itu bisa jadi kebiasaan yang buruk.
- Jangan Mencela Makanan
Ini nih yang sering banget kejadian:
“Duh, rasanya hambar banget sih!”
“Nasi padangnya nggak enak, ah!”
Padahal, Nabi Muhammad SAW nggak pernah mencela makanan. Kalau suka, ya di makan. Kalau nggak suka, di tinggalin tanpa komentar yang menyakitkan.
Kenapa sih ini penting?
Karena mencela makanan sama aja mencela rezeki dari Allah. Dan bisa jadi, makanan itu adalah hasil jerih payah orang lain. Nggak enak kalau kita seenaknya ngomongin.
- Tidak Berlebihan Saat Makan
Ingat nggak, kata pepatah Arab:
“Perut adalah rumah dari segala penyakit.”
Islam mengajarkan kita untuk makan secukupnya. Nabi bersabda:
“Tidak ada tempat yang diisi manusia lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya.” (HR. Tirmidzi)
Kalau pun harus makan lebih banyak, Nabi kasih rumus yang terkenal:
Sepertiga untuk makanan
Sepertiga untuk minuman
Sepertiga untuk udara (bernapas)
Nah, kalau kamu tiap makan sampai kekenyangan, terus ngantuk, terus jadi mager, ya bisa jadi kamu belum menerapkan adab ini.
- Duduk Saat Makan
Zaman sekarang, apalagi kalau lagi buru buru, makan sambil berdiri atau jalan tuh udah kayak hal biasa. Tapi sebenarnya, Islam menganjurkan kita makan sambil duduk, tenang, dan tidak terburu buru.
Bahkan dalam sebuah riwayat, Nabi SAW tidak pernah makan sambil berdiri.
Kamu tahu nggak? Makan sambil duduk bisa bantu sistem pencernaan bekerja lebih baik lho.
Selain itu, duduk saat makan juga membuat kita lebih menghargai makanan dan menjauhkan kita dari sifat rakus.
- Jangan Makan Sendirian Kalau Bisa
Islam sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan, termasuk saat makan.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Makanan satu orang cukup untuk dua orang. Makanan dua orang cukup untuk empat orang.” (HR. Bukhari & Muslim)
Makan bareng nggak cuma bikin makanan terasa lebih nikmat, tapi juga membuka ruang untuk ngobrol, mempererat silaturahmi, dan menumbuhkan rasa syukur.
Nah, kalau kamu punya makanan lebih, coba deh bagi ke teman, tetangga, atau orang yang membutuhkan. Sekali dayung, tiga pahala terlampaui.
- Tidak Menghadap Piring Orang Lain
Adab ini mungkin terdengar sederhana, tapi sangat penting.
Kalau kamu lagi makan bareng, usahakan untuk nggak ngelirik atau memandangi piring orang lain.
Apalagi sambil komen, “Lho, kok lauk kamu banyak banget?”
Itu bisa bikin orang nggak nyaman. Dalam Islam, menjaga perasaan orang lain itu penting banget, bahkan saat makan sekali pun.
- Membersihkan Sisa Makanan
Kamu pernah lihat ada orang yang selesai makan, tapi sisa nasi masih banyak di piringnya?
Padahal dalam Islam, menghargai makanan itu bagian dari rasa syukur.
Nabi bahkan mengajarkan kita untuk menjilat jari setelah makan, supaya tidak ada makanan yang tersisa sia-sia.
Kalau kamu makan pakai tangan, jangan buru-buru cuci tangan ya. Usahakan semua sisa makanan habis, biar nggak mubazir. Itu juga bentuk hormat kita pada rezeki yang Allah kasih.
- Tidak Meniup Makanan atau Minuman
Ini juga sering banget dilupakan. Kalau makanan panas, jangan ditiup ya. Rasulullah SAW melarang kita meniup makanan atau minuman.
Kenapa?
Selain karena bisa menyebarkan bakteri, secara adab juga terlihat kurang sopan.
Kalau panas, tunggu aja sebentar. Sekalian latihan sabar, kan?
- Bersyukur Setelah Makan
Yang terakhir ini sering banget kelewat.
Habis kenyang, langsung rebahan. Lupa ucap syukur.
Padahal, mengucapkan hamdalah setelah makan adalah bentuk terima kasih kita atas nikmat yang sudah Allah beri.
Kata Rasulullah, siapa yang selesai makan dan mengucapkan:
“Alhamdulillahil ladzi ath’amani hadza warazaqnihi min ghairi haulin minni wa la quwwah”
maka dosa dosanya yang telah lalu akan di ampuni.
Nah, ringan banget kan? Cuma satu kalimat, tapi ganjarannya luar biasa.
Adab Makan = Cermin Kepribadian
Sebenarnya, adab makan dalam Islam itu bukan cuma aturan, tapi juga cerminan akhlak kita sehari hari.
Orang yang sopan saat makan, biasanya juga punya sikap yang lembut dan peduli sama orang lain. Sebaliknya, orang yang rakus, ceroboh, dan suka mencela makanan, bisa jadi ada yang kurang dari sisi pengendalian dirinya.
Makanya, yuk kita coba introspeksi. JJanganlah jangan, selama ini kita terlalu terbiasa makan secara otomatis tanpa adab, dan tanpa rasa syukur.
Tips Simpel Supaya Lebih Beradab Saat Makan
Biar kamu nggak bingung, ini dia beberapa tips praktis yang bisa kamu mulai dari sekarang:
Sebelum makan, duduk dulu, tenangkan pikiran.
Baca bismillah, jangan lupa.
Pegang sendok atau makanan pakai tangan kanan.
Makan perlahan, kunyah dengan baik, jangan sambil main HP.
Hargai makanan, jangan ambil berlebihan.
Setelah selesai, baca doa, dan ucapkan syukur.
Kelihatannya kecil, tapi kalau kamu lakukan rutin, lama lama jadi kebiasaan baik.
Nah, kamu lihat sendiri kan, bahwa adab makan dalam Islam itu kaya makna dan manfaat.
Dari satu aktivitas sederhana, kita bisa belajar tentang kesopanan, pengendalian diri, rasa syukur, bahkan kesehatan.
Jadi mulai sekarang, yuk ubah cara pandangmu terhadap makan.
Bukan cuma soal kenyang, tapi juga soal keberkahan dan kedekatan pada Allah.
Karena dalam setiap suapan yang disertai doa, bisa jadi terselip pahala.
Dan dalam setiap remah yang tak terbuang, ada rasa hormat pada nikmat Tuhan.
Semoga pembahasan “Adab Makan dalam Islam yang Sering di lupakan” Ini bermanfaat untuk kamu.
Siap jadi lebih baik dari meja makan?
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.