
Ada banyak orang tua yang ragu tentang pendidikan anak mereka. Terlalu lama di rumah pasti ada yang bertanya kapan sekolah. Terlalu cepat sekolah apakah ada efek buruknya? Agar tidak pusing lagi mari kita bahas apa saja efek anak sekolah dini.
Bahaya dan Efek Anak Sekolah Dini
Sekolah dini berarti memasukkan anak ke lembaga pendidikan formal sebelum usia yang direkomendasikan. Biasanya, sekolah dini terjadi sebelum anak berusia 5–6 tahun. Ternyata, terlalu cepat juga tidak baik. Ada beberapa efek anak sekolah dini, seperti:
a. Gangguan Perkembangan Emosional
Anak belum siap menghadapi tekanan belajar. Mereka bisa merasa cemas, takut, atau stres. Anak kehilangan waktu bermain yang penting bagi emosinya.
b. Gangguan Perkembangan Sosial
Anak sulit beradaptasi dengan teman sebaya. Mereka belum mampu mengikuti aturan sosial yang kompleks. Hal ini bisa menyebabkan anak menarik diri atau bertingkah agresif.
c. Perkembangan Kognitif Terganggu
Pendidikan formal dini sering tidak sesuai tahap perkembangan otak anak. Terlalu banyak tekanan belajar bisa menurunkan minat belajar alami anak. Anak berisiko cepat bosan dan kehilangan motivasi intrinsik.
d. Masalah Fisik dan Kesehatan Mental
Tekanan akademis berlebihan meningkatkan risiko stres kronis. Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis pada anak meningkatkan hormon kortisol yang merusak perkembangan otak.
Selain dampak di atas, bahkan ada efek jangka panjang seperti:
- Anak berisiko mengalami burnout akademis.
- Bisa mengalami gangguan kecemasan.
- Berpotensi memiliki rasa percaya diri rendah.
- Anak kehilangan kreativitas dan rasa ingin tahu alami.
Jadi Kapan Usia Terbaik Untuk Sekolah?
Para ahli menyarankan anak masuk pendidikan formal pada usia 6–7 tahun. Pada usia ini, otak anak sudah lebih matang. Anak sudah mampu memahami aturan, bersosialisasi, dan belajar secara terstruktur. Beberapa penelitian yang mendukung hal ini berupa:
- Penelitian Cambridge (Whitebread, 2013) : Profesor David Whitebread menyatakan bahwa sekolah dini mengurangi perkembangan emosional dan sosial anak. Bermain bebas lebih penting untuk kesiapan belajar jangka panjang.
- Penelitian Finlandia : Finlandia memulai pendidikan formal pada usia 7 tahun. Negara ini menunjukkan hasil akademis tertinggi secara global. Anak Finlandia tetap tumbuh bahagia dan berprestasi.
- Studi oleh The Gesell Institute of Child Development : Studi ini menunjukkan bahwa kemampuan belajar anak mengikuti tahap perkembangan biologisnya. Memaksa belajar terlalu dini tidak mempercepat perkembangan otak.
- American Academy of Pediatrics (AAP) : AAP menekankan pentingnya bermain bebas dan interaksi sosial sebagai dasar pembelajaran anak usia dini.
Menyekolahkan anak terlalu dini berbahaya bagi perkembangan emosional, sosial, dan kognitifnya. Usia terbaik anak memulai pendidikan formal adalah 6–7 tahun. Bukti ilmiah mendukung pentingnya bermain dan perkembangan alami sebelum sekolah formal. Jadi, jika masih 5 tahun, ada baiknya bermain dan belajar mandiri dirumah atau menggunakan layanan sekolah non formal ya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.