
Pernah nggak sih saking semangatnya ingin lebih dekat dengan Allah, kamu langsung ambil mushaf dan mulai baca Al Qur’an… tanpa mikir ini udah benar atau belum caranya?
Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak orang yang saking pengennya mengumpulkan pahala, langsung gas pol baca tanpa tahu adab adab dasarnya. Padahal ya, Al Qur’an itu bukan buku biasa. Dia kalamullah firman Allah langsung yang di turunkan dari langit.
Makanya, cara membacanya juga nggak boleh asal. Harus dengan penuh takzim, penuh adab. Karena adab itu bukan cuma bentuk sopan santun aja, tapi juga bentuk cinta dan hormat kita pada Al Qur’an.
Nah, biar bacaanmu makin berkah dan diterima Allah, yuk bahas satu satu adab membaca Al Qur’an yang sering terlupakan! Simak “Baca Al- Qur’an Jangan Asal! Ini Adab Membaca Al- Qur’an” Sampai selesai ya!
- Suci dari Hadats Kecil dan Besar
Ini penting banget, lho. Sebelum kamu mulai baca Al Qur’an, pastikan kamu dalam keadaan suci, minimal dari hadats kecil (alias sudah wudhu). Kalau kamu sedang dalam kondisi junub atau haid, maka jangan menyentuh mushaf dulu, ya.
Allah berfirman:
“Tidak menyentuhnya kecuali orang orang yang di sucikan.”
(QS. Al-Waqi’ah: 79)
Walaupun ada perbedaan pendapat soal membaca lewat HP saat haid, tapi kalau kamu ingin total dalam menghormati Al Qur’an, usahakan tunggu sampai kamu suci dulu. Ini juga jadi momen kamu rindu dan semakin semangat untuk tilawah setelahnya.
- Membaca dengan Niat dan Hati yang Hadir
Membaca Al Qur’an bukan sekadar rutinitas, apalagi tugas yang harus diselesaikan. Tapi, itu dialog antara kamu dan Allah.
Sebelum mulai baca, luruskan niatmu. Bukan supaya dianggap alim, bukan karena ikut challenge, tapi karena kamu rindu petunjuk, pengen hati tenang, dan ingin lebih dekat pada-Nya.
Kata Imam Al Ghazali:
“Barang siapa membaca Al Qur’an, maka hendaklah ia merasa seolah olah sedang berbicara dengan Allah.”
Bayangin deh, kamu lagi “ngobrol” sama Tuhan Semesta Alam. Masa iya ngobrolnya asal-asalan?
- Membaca Ta’awudz dan Basmalah
Ini sunnah yang sering banget dilupakan. Padahal Rasulullah SAW selalu mengawali bacaan Al Qur’an dengan ta’awudz:
“A’udzu billahi minasy syaithanir rajiim.”
Gunanya? Buat minta perlindungan dari gangguan setan saat baca Al Qur’an. Karena setan bisa banget bikin kamu ngantuk, nggak fokus, atau malah salah paham terhadap ayat-ayat yang dibaca.
Kalau kamu mulai dari awal surat (selain At Taubah), jangan lupa juga baca basmalah.
- Menghadap Kiblat dan Duduk dengan Tenang
Kalau bisa, usahakan kamu menghadap kiblat saat baca, karena ini arah yang paling mulia. Duduklah dengan tenang, jangan baca sambil rebahan apalagi sambil scrolling medsos.
Emang boleh sih baca sambil berdiri atau di kendaraan, tapi membaca dalam posisi sopan itu bagian dari menghormati Al Qur’an.
Bayangin kamu lagi audiensi sama presiden, pasti kamu berdiri tegak atau duduk rapi, kan? Nah, ini kamu lagi “audiensi” sama Allah.
- Jangan Buru Buru, Baca Perlahan dan Tartil
Salah satu adab penting adalah membaca dengan tartil, yaitu perlahan, penuh penghayatan, dan sesuai tajwid.
Allah berfirman:
“Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan lahan (tartil).”
(QS. Al-Muzzammil: 4)
Kalau kamu bacanya kebut kebutan demi target, hati hati ya, bisa jadi kamu kehilangan ruh dari tilawah itu sendiri.
Mending satu halaman tapi kamu pahami dan resapi, daripada satu juz tapi nggak tahu barusan baca apa.
- Menangis atau Tersentuh Saat Membaca Ayat Tentang Azab atau Surga
Rasulullah SAW menangis saat membaca ayat ayat tentang neraka dan azab, dan tersenyum saat membaca tentang surga dan rahmat.
Kalau kamu bisa meneteskan air mata saat baca Al Qur’an, itu tandanya hatimu sedang tersambung dengan Allah. Dan itu luar biasa indah.
Tapi kalau belum sampai titik itu, jangan sedih. Teruslah baca, terus minta supaya Allah melembutkan hatimu. Karena hatimu itu ibarat tanah yang lama nggak kena hujan, harus di siram berkali kali biar subur lagi.
- Tidak Memotong Ayat Sembarangan
Pernah nggak kamu baca Al Qur’an terus berhenti di tengah tengah ayat karena pengen cepet cepet pindah ke aktivitas lain?
Nah, jangan asal berhenti di tengah ayat, apalagi kalau belum selesai satu kalimat. Ini bisa mengubah makna, dan juga menandakan kita nggak serius dalam menyimak pesan Allah.
Kalau memang harus berhenti, berhentilah di akhir ayat atau di tanda waqaf yang tepat. Supaya tetap sopan dan maknanya tetap utuh.
- Jangan Baca dengan Suara Keras Saat Ada Orang Shalat atau Belajar
Baca Al Qur’an dengan suara merdu dan nyaring itu bagus, tapi jangan sampai mengganggu orang lain.
Misalnya, kamu tilawah keras keras di masjid sementara ada yang sedang shalat sunnah atau baca kitab.
Rasulullah bersabda:
“Janganlah sebagian kalian mengeraskan bacaan Al Qur’an atas sebagian yang lain.”
(HR. Abu Dawud)
Intinya, hormati suasana dan sesama. Baca keras boleh, tapi lihat kondisi juga ya!
- Menyimpan Al Qur’an di Tempat yang Layak
Banyak orang selesai baca langsung taruh Al Qur’an sembarangan di atas tumpukan baju, di kasur, atau bahkan di bawah barang lain.
Padahal, Al Qur’an itu mulia, dan tempat penyimpanannya juga harus mulia.
Simpan di rak atau lemari khusus, jauh dari barang najis atau kotor. Kalau kamu sayang Al-Qur’an, tentu kamu akan menjaganya dengan baik, kan?
- Mengamalkan Isi Al Qur’an
Nah, ini puncaknya. Baca Al- Qur’an itu bukan cuma buat pahalanya aja, tapi juga supaya kamu ngerti apa isi pesan dari Allah buat hidupmu.
Jangan sampai kamu rajin tilawah, tapi:
Masih suka gibah
Masih pelit bantu orang
Masih males salat
Masih gampang emosi
Rasulullah bersabda:
“Orang terbaik di antara kalian adalah yang belajar Al- Qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari)
Tapi “mengajar” di sini bukan cuma ngajarin orang lain, tapi juga mengajari diri sendiri untuk hidup sesuai Al-Qur’an.
Bonus: Tilawah Harian itu Bukan Beban
Kadang, karena targetan one day one juz, kamu jadi merasa tertekan. Lho, padahal tilawah itu seharusnya jadi pelipur lara, bukan beban.
Nggak masalah kok kalau kamu hanya bisa 1 halaman sehari, asalkan rutin dan kamu hayati. Rasulullah bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling konsisten, meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari)
Kuncinya itu istiqamah. Jangan berhenti hanya karena nggak bisa banyak. Lebih baik sedikit tapi terus-menerus.
Baca Al Qur’an sekarang.
Mulai sekarang coba ubah mindsetmu soal membaca Al Qur’an.
Jangan lagi anggap itu tugas yang harus diselesaikan. Tapi anggaplah itu momen curhatmu ke Allah. Momen kamu di peluk oleh ayat ayat cinta Nya.
Dan saat kamu membaca dengan penuh adab, hati-hati, dan cinta, maka insyaAllah hidayah akan terus mengalir ke dalam hidupmu.
Kalau kamu bisa adab saat ngobrol sama atasan, masa nggak bisa adab saat ngobrol sama Tuhan?
Yuk kita mulai tilawah hari ini dengan adab yang benar. Bukan karena kamu sempurna, tapi karena kamu cinta Al Qur’an. semoga pembahasan artikel kali ini “Baca Al- Qur’an Jangan Asal! Ini Adab Membaca Al- Qur’an” Bermanfaat untuk kamu ya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.