
Terdengar lucu dan aneh memang, namun sindrom nasi goreng yang akan kita bahas kali ini cukup serius dan perlu diketahui. Kenapa namanya berhubungan dengan makanan khas Nusantara? Karena memang sindrom ini berasal dari nasi. Jenis karbohidrat yang sering kita konsumsi bahkan olahan nasi ini digemari banyak orang, bukan? Ternyata ada bahaya kesehatan yang mengintainya loh!
Apa Sih Sindrom Nasi Goreng Itu?
Sindrom nasi goreng adalah kondisi keracunan makanan yang terjadi setelah seseorang mengonsumsi nasi atau makanan bertepung. Makanan yang telah disimpan terlalu lama pada suhu ruang dan kemudian dipanaskan kembali. Para ahli menyebut sindrom ini sebagai keracunan Bacillus cereus. Itu adalah bakteri yang bisa tumbuh pada nasi matang jika tidak segera disimpan di kulkas. Bakteri ini menghasilkan toksin berbahaya yang tahan panas dan tidak hancur meskipun nasi dipanaskan ulang.
Banyak kasus terjadi karena orang membiarkan nasi matang berada pada suhu ruang lebih dari dua jam. Dan lingkungan sekitar yang tidak higenis sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Untuk mencegahnya, kita harus mendinginkan nasi yang tidak habis dalam waktu dua jam dan memanaskannya dengan benar sebelum dikonsumsi ulang.
Bagaimana dengan penggunaan magic com atau rice cooker? Apakah fitur warm atau menghangatkan nasi setelah masak harus selalu kita gunakan? Ternyata nasi yang sudah masak dalam magicom sebaiknya tidak terus-menerus dipanaskan dalam waktu lama. Karena bisa memicu pertumbuhan bakteri dan jamur tertentu, terutama jika suhu tidak stabil. Meskipun fungsi “warm” atau penghangat pada magicom menjaga nasi tetap hangat. Suhu ini sering kali tidak cukup tinggi untuk membunuh bakteri seperti Bacillus cereus. Bakteri yang bisa tumbuh saat nasi dibiarkan lebih dari dua jam.
Jika nasi terus dipanaskan seharian, teksturnya juga akan berubah menjadi kering, keras, dan bisa mengeluarkan bau asam akibat aktivitas mikroorganisme. Jika nasi tidak segera dikonsumsi, sebaiknya kita pindahkan ke wadah tertutup dan simpan di kulkas. Lalu panaskan kembali hanya saat akan dimakan. Cara ini lebih aman dan bisa mencegah risiko keracunan makanan.
Apakah Hanya Memasukkan Ke Kulkas Cara Paling Aman?
Menyimpan nasi di dalam kulkas memang langkah penting, tetapi bukan satu-satunya cara untuk menjaga nasi tetap aman dikonsumsi. Kita harus terlebih dahulu mendinginkan nasi dalam waktu maksimal dua jam setelah matang. Karena suhu ruang memungkinkan bakteri seperti Bacillus cereus berkembang cepat. Setelah nasi cukup dingin, kita bisa menyimpannya dalam wadah tertutup di kulkas untuk memperlambat pertumbuhan mikroorganisme.
Saat akan dimakan kembali, kita harus memanaskan nasi hingga benar-benar panas merata agar membunuh sebagian besar bakteri yang mungkin tumbuh. Jika nasi sudah disimpan lebih dari 2–3 hari di kulkas atau mulai berbau, berubah warna, atau berlendir, sebaiknya segera dibuang. Jadi, menyimpan di kulkas penting, tetapi waktu penyimpanan, suhu, dan cara pemanasan ulang juga berperan besar dalam menjaga nasi tetap aman.
Apa Gejala Sindrom Ini?
Keracunan bakteri Bacillus cereus dari nasi biasanya menimbulkan dua jenis gejala utama: gejala muntah dan gejala diare, tergantung jenis racun yang dihasilkan bakteri. Jika bakteri memproduksi racun emetik (penyebab muntah). Maka seseorang akan mengalami mual hebat, muntah mendadak, dan nyeri perut bagian atas. Biasanya dalam 1–5 jam setelah makan nasi yang terkontaminasi. Jika bakteri menghasilkan racun enterotoksin (penyebab diare). Maka gejala muncul lebih lambat, sekitar 6–15 jam. Gejala berupa diare encer, kram perut bagian bawah, serta rasa lemah atau tidak nyaman di perut.
Pada sebagian besar kasus, gejala akan mereda dalam 24 jam. Jika keracunan terjadi pada bayi, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah. Maka gejala bisa lebih berat dan berpotensi menyebabkan dehidrasi parah. Hal ini akan terjadi jika tidak ditangani dengan cepat dapat mengancam nyawa. Segera mencari bantuan medis jika mengalami muntah terus-menerus, diare berat, atau dehidrasi setelah mengkonsumsi nasi sisa yang dipanaskan.
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.