
Kalau ngomongin soal makanan, lidah kita ini sering kali nggak bisa bohong ya. Ada aroma tertentu yang langsung bikin air liur keluar tanpa permisi. Nah, salah satu yang paling gampang bikin kita tergoda itu adalah makanan yang di bakar.
Bayangin aja, kamu lagi jalan di malam hari, tiba tiba ada aroma sate yang kepulan asapnya mengudara. Atau kamu lagi duduk santai di pantai, terus ada abang abang lewat nawarin jagung bakar manis atau asin pedas. Rasanya, tanpa mikir panjang, dompet langsung keluar.
Makanan bakaran itu memang punya daya tarik sendiri. Dari rasa, aroma, sampai suasananya, semua nyatu jadi satu pengalaman makan yang memorable. Tapi nih, di balik nikmatnya sate, ikan bakar, ayam bakar, atau jagung bakar itu, ada cerita lain yang nggak kalah penting buat kamu tahu. Cerita ini bukan untuk nakut nakutin, tapi biar kamu paham kalau di dunia kuliner itu, yang enak belum tentu aman kalau di konsumsi sembarangan. Simak pembahasan “Bahaya Makanan yang Di bakar untuk Kesehatan! awas efeknya!” Ini sampai selesai ya!
Kenapa Makanan Dibakar Bisa Berbahaya?
Kamu mungkin bertanya tanya, apa sih yang bikin makanan bakaran ini bisa jadi masalah? Jawabannya ada di proses memasaknya.
Waktu makanan, terutama yang mengandung protein dan lemak, dibakar di suhu tinggi, tubuh kita berpotensi ketemu sama dua zat yang namanya panjang banget: Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH).
HCA itu terbentuk ketika protein dalam daging atau ikan bereaksi dengan panas tinggi. Sedangkan PAH biasanya muncul dari asap hasil lelehan lemak yang jatuh ke bara, terus asapnya nempel lagi di permukaan makanan. Masalahnya, dua zat ini udah terbukti punya efek karsinogenik alias bisa memicu kanker kalau jumlahnya terlalu banyak masuk ke tubuh.
Jadi kalau makanan kamu gosong dan kamu pikir itu cuma bikin rasanya pahit dikit, ternyata efeknya jauh lebih dalam dari sekadar rasa pahit, lho.
Efek Jangka Panjang Kalau Kebanyakan Makan Makanan Bakaran
Sekarang kita ngomongin soal dampaknya. Karena biar kamu makin waspada, perlu banget tahu apa yang sebenarnya terjadi di tubuh kalau makanan bakaran jadi langganan di piring kamu.
- Risiko Kanker Meningkat
Penelitian udah banyak banget yang ngasih sinyal bahaya soal ini. Konsumsi makanan bakaran, apalagi yang sampai gosong pekat, bisa meningkatkan risiko kanker usus besar, pankreas, dan lambung. Memang sih, makan sekali sekali nggak langsung bikin kamu sakit, tapi bayangin kalau itu jadi kebiasaan bertahun tahun.
- Gangguan Pencernaan
Makanan gosong itu teksturnya keras dan sulit di cerna. Lambung jadi kerja ekstra keras untuk mengolahnya. Kalau kamu punya riwayat maag atau asam lambung, makanan gosong bisa bikin perut kamu perih, kembung, bahkan mulas.
- Kolesterol Jahat Naik
Daging merah yang di bakar berlebihan bisa mengalami oksidasi lemak. Nah, lemak yang teroksidasi ini bisa memicu peningkatan kolesterol jahat (LDL) dan memperbesar risiko penyakit jantung. Jadi kalau kamu hobi sate kambing gosong, hati hati ya.
- Paparan Radikal Bebas
Proses pembakaran juga menghasilkan radikal bebas. Ini adalah molekul yang sifatnya nggak stabil dan bisa merusak sel tubuh. Kalau terlalu banyak, radikal bebas bisa memicu penuaan dini, peradangan kronis, bahkan penyakit degeneratif.
Kenapa Kita Susah Menghindari Makanan Bakaran?
Jawaban singkatnya yakni rasa dan momen.
Makanan bakaran sering hadir di momen spesial. Kumpul keluarga, piknik, pesta ulang tahun, atau tahun baru, selalu ada menu bakar-bakaran. Ada unsur kebersamaan yang bikin makanan ini terasa lebih nikmat. Jadi meskipun tahu ada risiko, kita sering nggak tega buat nolak.
Selain itu, proses membakar makanan itu sendiri udah jadi hiburan. Lihat api menyala, dengar bunyi letupan lemak, terus aroma bumbu yang keluar dari asap, semua itu bikin suasana makan jadi lebih seru.
Gimana Caranya Biar Tetap Bisa Makan Makanan Bakaran dengan Aman?
Kabar baiknya, kamu nggak harus langsung menghapus makanan bakaran dari hidup kamu. Yang penting adalah mengatur porsi dan cara memasaknya supaya risiko kesehatannya lebih kecil.
- Hindari Memasak Terlalu Lama
Usahakan makanan matang tapi nggak sampai gosong pekat. Bagian yang udah hitam pekat sebaiknya di buang aja. Mungkin memang sayang, tapi lebih sayang kesehatan kamu kan?
- Gunakan Marinasi
Merendam daging atau ikan dengan bumbu sebelum dibakar bisa membantu mengurangi pembentukan HCA. Bumbu seperti jeruk nipis, bawang putih, atau jahe punya kandungan antioksidan yang membantu melawan efek buruk dari proses pembakaran.
- Pilih Bahan yang Lebih Sehat
Kalau mau bakaran, coba pilih ikan atau ayam tanpa kulit. Lemaknya lebih sedikit, jadi lelehan yang kena bara api juga lebih sedikit. Kalau mau daging merah, pilih yang rendah lemak.
- Gunakan Pemisah Antara Makanan dan Api
Kalau pakai arang, coba pakai alumunium foil atau rak panggangan yang lebih tinggi supaya makanan nggak langsung kena api. Selain lebih aman, ini juga bikin makanan matang merata.
- Kombinasikan dengan Sayur
Jangan lupa tambah sayur atau buah segar di menu bakaran kamu. Antioksidan dari sayur dan buah bisa membantu tubuh melawan efek radikal bebas ya!
Kenapa Gosong Itu Harus Di hindari?
Bagian makanan yang gosong pekat itu sebenarnya adalah karbon hasil pembakaran. Di dalamnya ada zat zat hasil reaksi kimia yang nggak ramah buat tubuh. Kalau kamu pernah ngerasain pahitnya bagian gosong, itu tandanya di situ ada senyawa yang sifatnya bisa mengiritasi tubuh. Bahaya kan?
Membuang bagian gosong memang kelihatannya sepele, tapi itu langkah kecil yang bisa mengurangi paparan zat berbahaya.
Alternatif yang Lebih Aman
Kalau kamu tetap mau dapat sensasi makanan bakar tapi minim risiko, ada beberapa trik yang bisa kamu coba.
Gunakan oven atau air fryer dengan mode grill, jadi makanan tetap punya tekstur bakaran tapi tanpa asap berlebihan.
Gunakan arang dari bahan alami seperti tempurung kelapa yang lebih minim asap di banding arang kayu biasa.
Kurangi jumlah gula pada bumbu olesan, karena gula yang terbakar lebih cepat membentuk kerak gosong.
Intinya
Makanan bakaran itu ibarat teman lama yang seru di ajak kumpul, tapi kalau terlalu sering ketemu bisa bikin masalah. Nikmati secukupnya, olah dengan cara yang lebih aman, dan jangan lupa seimbangkan dengan makanan sehat lain.
Kalau cuma sesekali, efeknya mungkin nggak besar. Tapi kalau tiap minggu apalagi hampir tiap hari, risiko kesehatan bisa jadi bom waktu. Jadi, mulai sekarang, bijaklah memilih cara menikmati makanan bakar. Kamu masih bisa makan enak, tapi tubuh tetap aman.
Semoga artikel “Bahaya Makanan yang Di bakar untuk Kesehatan! awas efeknya!” Kali ini bermanfaat untuk kamu ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya ya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.