Bagikan ke Teman

Kalau ngomongin soal telur, rasanya nggak ada habisnya ya. Mau di dapur sederhana sampai dapur hotel bintang lima, telur tetap jadi bahan andalan. Kamu sadar nggak sih, dari kecil sampai sekarang, kita nggak pernah jauh dari telur? Mau sarapan buru buru, makan siang simpel, sampai lauk tambahan pas akhir bulan, telur selalu jadi penyelamat.

Tapi uniknya, meski bahan ini kelihatan sederhana, ternyata cara masaknya bisa ribet juga kalau udah masuk istilah dapur. Ada yang namanya scrambled, poached, omelette, sampai yang lokal macam telur barendo khas Minang. Nah lho, jangan-jangan kamu sering makan tapi nggak tahu istilahnya?

Tenang, di artikel ini “Istilah Masak Telur Dari Dapur Rumah Sampai Kelas Internasional”
kita bakal kupas tuntas tentang istilah masak telur. Dari yang sering kamu temui di warteg sampai gaya gaya fancy ala restoran luar negeri. Jadi, pas kamu ketemu resep atau di ajak makan di tempat keren, kamu nggak bingung lagi tuh dengan “bahasa telur”.

Telur Rebus yang Simpel Tapi Banyak Tingkatan

Oke, kita mulai dari yang paling basic: telur rebus. Kamu mungkin mikir, “Ah, ini mah gampang.” Eits, jangan salah. Di dunia kuliner, telur rebus punya levelnya sendiri.

Soft boiled → putihnya udah matang tapi kuning masih cair. Cocok buat di celupin roti.

Medium boiled → kuning setengah padat, pas buat kamu yang nggak suka terlalu cair.

Hard boiled → ini favorit buat bekal atau buat bikin telur balado, kuningnya padet dan nggak meleleh.

Nah, kalau di warteg biasanya kita langsung nemu versi hard boiled, ya kan? Tapi kalau di resto ala Barat, soft boiled sering jadi primadona buat menu sarapan.

Telur Ceplok

Nah, ini juga menarik. Kalau orang Indonesia biasa nyebut “telur ceplok”, di luar negeri namanya bisa beda beda.

Sunny side up → di goreng cuma satu sisi, kuningnya tetap cair di atas.

Over easy → dibalik sebentar, tapi kuningnya masih cair.

Lalu Over medium → kuningnya agak setengah matang.

Over hard → kuningnya matang total, nggak ada leleran lagi.

Kalau di Indonesia, istilah “mata sapi” kadang di pakai, tapi di daerah lain ada juga yang nyebut “mata kerbau” karena kuningnya bulat besar.

Telur Dadar dan Omelet

Kamu pasti sering makan telur dadar, kan? Tapi kalau di luar negeri biasanya mereka nyebutnya omelette. Bedanya apa?

Telur dadar Indonesia → biasanya tipis, kadang di kasih bawang merah iris, cabai, daun bawang, atau biar fancy dikasih sedikit kornet.

Omelette ala Barat → biasanya lebih tebal, lembut, dan di isi macam macam topping seperti keju, jamur, sayur, atau daging asap.

Belum lagi kalau kita ngomongin telur dadar Padang. Nah, ini levelnya beda. Tebal banget, rasanya gurih, dan biasanya di campur kelapa parut atau daun kunyit.

Scrambled Egg: Versi Fancy dari Orak-Arik

Kalau di Indonesia kita kenal “telur orak-arik”, di luar negeri mereka punya scrambled egg. Bedanya ada di teknik.

Orak arik ala kampung → minyak panas, telur langsung di kocok di wajan, jadi teksturnya agak kasar.

Scrambled egg ala Barat → di masak pelan pakai mentega, jadi lembut, creamy, kayak bubur telur.

Beda style, beda rasa, tapi sama sama bikin nagih.

Poached Egg

Sekarang kita masuk ke istilah yang sering bikin orang garuk garuk kepala: poached egg. Ini telur yang di rebus tanpa kulit, di air panas yang nggak mendidih. Hasilnya? Putih telur lembut melingkupi kuning yang masih lumer.

Biasanya di pakai buat menu eggs benedict. Jadi kalau kamu ke kafe fancy, jangan kaget lihat telur bulat putih mulus dengan kuning cair pas di potong.

Telur Internasional Lainnya

Selain yang tadi, masih banyak istilah keren soal telur.

Frittata → versi Italia dari omelet, tebal dan biasanya dipanggang di oven.

Soufflé → telur di kocok sampai mengembang, dipanggang, hasilnya ringan kayak kapas.

Shakshuka → telur dimasak ceplok di atas saus tomat pedas, khas Timur Tengah.

Tamago / Tamagoyaki → telur gulung manis gurih khas Jepang.

Onsen Tamago → telur khas Jepang, direbus suhu rendah, hasilnya creamy banget.

Bayangin, dari telur doang bisa muncul makanan internasional segitu banyaknya.

Telur Khas Indonesia yang Nggak Kalah Mantap

Kalau tadi kita bahas luar negeri, jangan lupakan dapur lokal kita. Indonesia juga punya istilah unik:

Telur balado → telur rebus di goreng lalu di selimuti sambal merah pedas.

Telur barendo → khas Minang, dadar tipis dengan pinggiran keriting renyah.

Telur asin → khas Brebes, telur bebek yang di awetkan pakai garam.

Telur pindang → telur d irebus pakai bumbu rempah, hasilnya beraroma khas.

Nah, kalau yang ini pasti kamu udah akrab banget ya?

Telur Sebagai Bahan Campuran

Selain di makan langsung, telur juga sering jadi bahan campuran. Ada istilahnya juga, lho.

Egg wash → campuran telur (kadang ditambah susu) buat olesan roti biar mengkilap.

Meringue → putih telur di kocok sama gula, biasa di pakai buat kue.

Custard → campuran telur, susu, dan gula, teksturnya lembut manis.

Jadi jangan heran kalau nemu istilah ini di resep kue.

Kenapa Istilah Masak Telur Penting Buat Kamu?

Mungkin kamu mikir, “Ngapain sih ribet banget? Toh intinya telur tetap telur.” Nah, jangan salah. Istilah ini penting kalau kamu suka:

Baca resep luar negeri → biar nggak salah paham.

Makan di restoran fancy → biar nggak bengong pas lihat menu.

Eksperimen di dapur → biar masakanmu naik kelas.

Dan yang paling penting, kamu jadi kelihatan paham dan keren kalau ngobrol soal makanan.

Naah, sekarang kamu udah kenal banyak istilah masak telur, kan? Dari yang sederhana kayak rebus dan ceplok, sampai yang agak ribet kayak poached dan soufflé. Ternyata satu bahan sederhana bisa melahirkan banyak banget cara masak, bahkan punya istilah yang bikin keren kalau kamu tahu.

Jadi, lain kali kalau kamu masak telur di rumah, coba deh kasih nama keren. Misalnya bukan “orak arik” tapi “scrambled ala kampung”, atau bukan “telur dadar” tapi “omelet versi ibu kos”. Hehe, siapa tahu makin semangat masak. Semoga pembahasan kali ini “Istilah Masak Telur Dari Dapur Rumah Sampai Kelas Internasional” bermanfaat untuk kamu ya! Baca artikel lainnya biar kamu kenal istilah memasak lainnya ya!

PREVIOUS POST
You May Also Like

Leave Your Comment: