
Ada banyak edukasi terkait kesehatan yang bisa kita temukan di media sosial saat ini. Dan salah satu informasi penting dan mimin rasa masih banyak yang belum mengetahuinya adalah informasi terkait jengkol. Ternyata ada bahaya jengkol untuk ginjal loh! Apakah anda sudah mengetahui hal ini? Apalagi jengkol merupakan salah satu bahan makanan yang disukai banyak orang ya kan? Jika belum baca sampai tuntas artikel ini ya!
Apa Saja Bahaya Jengkol Untuk Ginjal?
Ternyata jengkol bisa sebabkan gagal ginjal akut jika dikonsumsi berlebihan. Zat asam jengkolat dalam jengkol membentuk kristal tajam. Kristal ini menyumbat saluran kemih dan melukai ginjal. Tubuh merespons dengan peradangan dan penurunan fungsi ginjal.
Orang yang sensitif bisa alami nyeri hebat saat buang air kecil. Dalam kasus berat, jengkol menyebabkan penumpukan racun dalam darah. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berujung pada gagal ginjal akut. Segera periksa ke dokter bila muncul gejala nyeri atau sulit buang air kecil setelah makan jengkol.
Asam jengkolat hanya ditemukan pada biji jengkol, tidak terdapat pada makanan lain. Zat ini bersifat toksik dan bisa merusak saluran kemih jika menumpuk. Tubuh tidak bisa mengurai asam jengkolat dengan cepat. Kristal tajam akan terbentuk di ginjal dan kandung kemih.
Setiap orang punya toleransi berbeda terhadap asam jengkolat. Belum ada batas resmi konsumsi jengkol dari WHO atau BPOM. Ahli gizi menyarankan maksimal 5–10 biji jengkol per minggu. Konsumsi jengkol sebaiknya tidak dilakukan setiap hari.
Orang dengan riwayat ginjal harus hindari jengkol sama sekali. Minum banyak air setelah makan jengkol bisa bantu mencegah kristal terbentuk. Jadi, hindari pesta makan jengkol ya, apalagi sampai terlalu banyak, bahaya loh!
Bahayakah Hal Ini? Dan Apa Saja Gejalanya?
Gagal ginjal akut terjadi saat ginjal tiba-tiba berhenti menyaring limbah. Tubuh menumpuk racun dan kelebihan cairan dengan cepat. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan organ lain. Jika tidak ditangani segera, gagal ginjal akut bisa mengancam nyawa. Dokter harus bertindak cepat untuk mencegah komplikasi serius.
Penderita biasanya mengalami penurunan jumlah urin secara drastis. Wajah dan kaki bisa membengkak karena cairan tidak keluar. Tekanan darah sering meningkat secara tiba-tiba. Kulit bisa terasa gatal dan tampak pucat. Napas bisa menjadi pendek akibat kelebihan cairan di paru-paru.
Pasien sering merasa lemas dan bingung tanpa sebab jelas. Kadar kalium dalam darah bisa naik tajam dan ganggu jantung. Detak jantung bisa menjadi tidak teratur dan berisiko henti jantung. Asam dalam tubuh meningkat dan membuat penderita mengantuk. Ginjal yang rusak menyebabkan tubuh gagal membuang racun.
Dokter akan memantau urin dan kadar darah pasien secara rutin. Pasien harus berhenti minum obat yang merusak ginjal. Cairan infus atau dialisis bisa membantu menyaring darah. Pencegahan terbaik adalah menjaga hidrasi dan hindari makanan beracun. Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala mencurigakan, ya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.