
Di zaman sekarang, di mana hampir semua hal serba digital, kita sering banget lupa gimana rasanya benar benar terhubung dengan alam. Pikiran sibuk, tubuh capek, tidur nggak nyenyak, dan perasaan pun gampang banget overthinking. Nah, salah satu cara simpel tapi powerful buat balik ke keseimbangan itu adalah grounding tubuh.
Tapi, grounding itu nggak cuma soal caranya, lho. Waktu kamu melakukannya juga berpengaruh besar. Jadi, kapan sih sebenarnya waktu yang paling pas buat grounding tubuh biar manfaatnya maksimal?
Grounding Itu Apa Sih?
Grounding atau earthing itu artinya menghubungkan tubuh kita langsung ke bumi. Bisa dengan jalan tanpa alas kaki di atas tanah, duduk di rumput, atau sekadar sentuh pohon. Kedengarannya sepele, tapi ternyata tubuh kita itu bisa banget ‘di reset’ lewat sentuhan langsung dengan alam.
Bumi punya muatan listrik alami yang bisa menetralkan energi negatif dalam tubuh. Kalau kamu rutin grounding, kamu bisa bantu tubuhmu jadi lebih rileks, sistem imun meningkat, tidur makin nyenyak, dan emosi lebih stabil.
Tapi biar manfaatnya nggak nanggung, kamu perlu temukan waktu paling ideal untuk grounding agar manfaatnya maksimal. Nah, bagian ini penting banget.
Pagi Hari adalah Waktu Paling Juara buat Grounding
Kalau kamu bisa bangun pagi dan sempatin keluar rumah sebentar, kamu udah selangkah lebih dekat ke grounding yang efektif. Pagi hari, terutama pas matahari baru terbit, adalah waktu terbaik buat grounding.
Kenapa? Nih alasannya:
Energi bumi di pagi hari masih fresh dan kuat banget
Udara masih bersih, nggak tercemar
Bantu tubuh nyetel ulang jam biologis (biar kamu nggak gampang lesu)
Merangsang produksi hormon kortisol sehat biar kamu punya energi cukup buat aktivitas seharian
Coba deh bayangin kamu jalan kaki pelan-pelan di atas rumput pagi yang masih basah embun. Kaki kamu nyentuh tanah, udara dingin masuk ke paru-paru, dan mata kamu ngeliat cahaya matahari pelan-pelan naik. Rasanya damai banget, kan?
Sore Hari adalah Solusi Buat Kamu yang Nggak Bisa Bangun Pagi
Tenang, kalau kamu bukan morning person, grounding di sore hari juga tetap oke kok. Sore menjelang senja, ketika matahari mulai turun dan udara jadi lebih adem, juga jadi waktu yang ideal.
Grounding di sore hari bisa bantu kamu:
Mengurangi stres setelah seharian kerja atau sekolah
Menenangkan sistem saraf
Bantu tubuh bersiap buat istirahat malam
Kamu bisa duduk santai di taman, buka sepatu, lalu biarkan kaki kamu nempel di tanah atau rumput. Rasakan deh gimana pelan-pelan pikiranmu jadi lebih tenang.
Grounding Saat Momen Khusus
Selain pagi dan sore, ada juga waktu waktu spesial di mana grounding bisa jadi penyelamat. Misalnya:
Setelah Olahraga Berat
Kalau habis olahraga, otot pasti butuh pemulihan. Nah, grounding bisa bantu mempercepat pemulihan, lho. Duduk aja di taman sambil tarik napas pelan, biar tubuh kamu kembali tenang.
Saat Lagi Cemas Berat
Kalau kamu lagi panik atau overthinking, coba grounding sebentar. Nempelkan kaki ke tanah bisa bantu kamu kembali ke ‘sini dan sekarang’. Kadang, sentuhan ke alam itu lebih ampuh dari sekadar afirmasi.
Menjelang Tidur
Grounding di malam hari bisa bantu kamu tidur lebih nyenyak. Tapi idealnya, lakukan satu jam sebelum tidur ya, biar tubuhmu sempat masuk mode rileks dulu.
Waktu yang Sebaiknya Dihindari
Nggak semua waktu cocok buat grounding. Ada juga lho waktu waktu yang sebaiknya kamu hindari:
Siang hari saat matahari lagi panas panasnya
Saat hujan deras dan ada petir (safety first, ya!)
Di tempat kotor, terlalu ramai, atau banyak polusi
Intinya, grounding itu soal menciptakan koneksi yang alami dan nyaman dengan bumi. Kalau kondisi sekeliling kamu bikin kamu nggak tenang, ya efek grounding-nya bisa jadi berkurang.
Berapa Lama Sih Idealnya Grounding Itu?
Waktu yang ideal buat grounding itu fleksibel. Tapi kalau kamu pengin dapat efek yang terasa, coba deh minimal 20 sampai 30 menit sehari. Kalau bisa lebih lama, ya makin bagus.
Tapi, yang paling penting, lakukan secara konsisten. Grounding 15 menit setiap hari jauh lebih baik daripada satu jam seminggu sekali, lho. Tubuh kamu suka hal hal yang rutin dan teratur.
Nggak Punya Akses ke Alam? Ini Solusinya
Buat kamu yang tinggal di kota besar, mungkin susah cari rumput atau tanah yang bisa diinjak tanpa alas kaki. Tapi tenang, ada cara lain kok:
Grounding di balkon yang ada tanaman dan pot tanah
Pakai grounding mat yang bisa di sambungkan ke colokan listrik (asal aman ya!)
Berendam di air alami seperti sungai atau danau
Selama ada koneksi langsung antara tubuh dan energi bumi, itu udah cukup buat bantu kamu dapetin manfaatnya.
Yuk, Gabungkan Grounding dengan Aktivitas Lain
Supaya grounding lebih terasa manfaatnya, kamu bisa kombinasikan dengan kegiatan lain, kayak:
Meditasi ringan sambil duduk di rumput
Belajar Bersyukur dengan kehidupan pas grounding di pagi hari
Visualisasi energi positif yang masuk ke tubuh lewat kaki
Dengan begitu, grounding kamu nggak cuma fisik, tapi juga emosional dan spiritual. Tubuh, pikiran, dan hati kamu bakal lebih selaras.
Saatnya Balik Menyatu dengan Alam
Grounding bukan gaya hidup kuno atau tren sesaat. Ini kebutuhan dasar yang sering kita lupakan. Dan kalau kamu mau hasil yang paling optimal, jangan asal asalan pilih waktu.
Mulailah hari kamu dengan grounding pagi pagi, atau tutup hari dengan grounding sore yang menenangkan. Kalau lagi butuh penyembuhan emosional atau fisik, grounding juga bisa jadi alat bantu yang luar biasa.
Jadi, yuk temukan waktu paling ideal untuk grounding agar manfaatnya maksimal. Biar tubuh kamu nggak cuma bergerak, tapi juga seimbang. Dan pikiran kamu nggak cuma berpikir, tapi juga merasa.
Langkah pertama bisa sesederhana lepas sepatu dan berdiri di atas tanah. Tapi efeknya? Bisa sebesar perubahan dalam cara kamu menjalani hidup.
Yuk grounding mulai besok!
Semoga artikel kali ini “Kapan Sih Waktu Terbaik buat Grounding Tubuh?” Bermanfaat buat kamu. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya ya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.