Bagikan ke Teman

Bayangin deh, kamu lagi asik hiking bareng teman teman. Jalan masuk ke hutan, niatnya cuma pengen refreshing, cari udara segar, sama foto foto buat feed Instagram. Eh, nggak di sangka malah nyasar. Sinyal HP ilang, jalan pulang nggak ketemu, dan yang paling bikin panik yakni perut mulai keroncongan.

Nah, di situasi kayak gini, rasa lapar bisa jadi musuh terbesar. Kalau cuma haus, kamu masih bisa tahan beberapa jam. Tapi kalau lapar? Wah, tenaga drop, kepala pusing, bahkan bisa bikin pikiran jadi kacau. Tapi tenang dulu. Kamu tahu nggak kalau sebenarnya hutan itu kaya banget sama sumber makanan? Masalahnya cuma satu: kamu harus tahu yang mana aman dimakan, dan yang mana harus dihindari.

Jadi, yuk kita bahas makanan alternatif saat tersesat di hutan. Siapa tahu suatu hari ilmu ini bisa jadi penyelamat kamu, atau minimal nambah wawasan biar nggak bengong kalau lagi adventure. Simak “Makanan Alternatif Saat Tersesat di Hutan” Ini hingga selesai ya!

  1. Buah buahan liar
    Kalau ngomongin makanan di hutan, buah itu juaranya. Kenapa? Karena buah biasanya langsung bisa dimakan tanpa ribet masak dulu. Tapi, jangan seneng dulu. Nggak semua buah aman.

Nah, buah yang bisa di makan biasanya punya ciri rasa manis atau asam segar, bukan pahit pekat. Contoh yang sering ditemui di hutan tropis antara lain pisang liar, jambu biji hutan, sampai arbei kecil kecil berwarna merah.

Tapi ingat ya, jangan asal comot. Ada juga buah yang tampilan cantik banget, warnanya mencolok kayak lampu neon, tapi justru beracun. Jadi, kalau kamu ragu, coba trik sederhana: ambil sedikit, tempel di bibir atau kulit. Kalau terasa panas, gatal, atau kebas langsung coret dari daftar.

  1. Daun daunan hijau

Kalau buah nggak ketemu, coba lihat sekitar. Daun daun tertentu ternyata bisa banget di jadikan makanan darurat. Misalnya daun singkong liar, daun pepaya muda, atau pakis hutan.

Masalahnya, kalau mentah rasanya pahit dan getir. Idealnya sih di rebus atau di bakar sebentar. Kalau kamu kebetulan bisa bikin api unggun kecil, manfaatkan untuk mengolah daun biar lebih aman.

Tapi kalau situasi darurat banget, ya sudah, makan mentah pun nggak apa apa. Nggak enak di lidah, tapi minimal perut kamu ada isinya.

  1. Umbi umbian

Kamu tahu nggak, umbi itu ibarat “nasi darurat” di hutan. Banyak umbi liar yang bisa kasih energi lebih lama, contohnya talas hutan atau ubi liar.

Tapi hati hati, ada juga umbi beracun. Ciri khasnya pahit banget atau bikin lidah gatal. Kalau ketemu umbi dengan getah putih pekat, sebaiknya hindari.

Tipsnya: kalau punya api, bakar dulu umbi sebelum dimakan. Selain bikin empuk, proses itu bisa mengurangi racun alami yang mungkin ada.

  1. Biji bijian dan kacang liar

Jangan remehkan biji-bijian, lho. Kadang di hutan ada pohon yang menghasilkan kacang atau biji yang bisa dimakan. Kalau beruntung, kamu bisa nemu kacang tanah liar.

Kelebihannya, kacang itu tinggi kalori. Artinya, meski bentuknya kecil, dia bisa kasih tenaga cukup lama. Tapi sama seperti poin lain, jangan asal makan. Coba sedikit dulu, kalau aman baru lanjut.

  1. Serangga adalah protein yang sering di remehkan

Oke, ini mungkin bikin banyak orang bergidik. Tapi faktanya, serangga adalah sumber protein yang sangat kaya. Belalang, jangkrik, semut besar, sampai larva tertentu bisa jadi makanan darurat.

Biasanya yang aman itu serangga berwarna netral (cokelat, hijau), bukan yang warnanya mencolok. Karena warna mencolok biasanya pertanda racun.

Kalau bisa bikin api, panggang dulu serangga biar lebih aman dan rasanya nggak terlalu “liar”. Percaya deh, kalau udah lapar banget, jangkrik bakar bakal terasa lebih nikmat daripada perut kosong.

  1. Ikan di sungai

Kalau kamu nyasar dekat aliran sungai, wah, anggap itu jackpot. Ikan bisa jadi sumber makanan super bergizi.

Tapi tentu aja nangkep ikan bukan hal gampang. Kamu bisa coba cara tradisional: bikin tombak dari batang kayu, atau bikin jebakan kecil di aliran dangkal. Kalau hoki, dapat ikan, tinggal bakar sebentar di api unggun. Rasanya? Dijamin jadi makanan terenak saat itu.

  1. Madu hutan

Kalau kamu nemu sarang lebah, jangan cuma panik takut di sengat. Karena di dalamnya ada madu, sumber energi alami yang luar biasa.

Tapi hati hati ya, jangan asal nekat. Ambil madu perlu strategi biar nggak dikeroyok lebah. Biasanya sarang ada di pohon besar, agak tinggi. Kalau bisa, cari waktu yang tepat (misalnya saat lebah nggak terlalu aktif).

Kalau berhasil, madu ini bisa jadi penyelamat luar biasa. Rasanya manis, gampang diserap tubuh, dan langsung bikin tenaga balik lagi.

  1. Jamur, hati hati tapi bisa jadi teman

Jamur juga sering ditemui di hutan. Sayangnya, banyak jamur beracun yang bisa bikin pusing, mual, bahkan fatal. Jadi, kalau kamu nggak yakin betul jenisnya, lebih baik hindari.

Ciri jamur yang lebih aman biasanya tidak terlalu mencolok warnanya dan tumbuh di batang kayu yang lapuk. Tapi sekali lagi, ini tricky. Kalau ragu, mending cari pilihan lain.

  1. Air paling penting

Memang kita lagi bahas makanan, tapi sebenarnya yang lebih penting di hutan itu air. Tanpa air, tubuh bisa kolaps lebih cepat daripada tanpa makanan.

Kalau ada sungai atau aliran kecil, gunakan itu. Kalau nggak ada, batang bambu biasanya menyimpan air segar yang bisa diminum. Bahkan embun pagi di daun juga bisa dikumpulkan, lho.

Kalau punya wadah, tampung air hujan atau buat sistem tetesan sederhana. Intinya, jangan sampai dehidrasi.

Hindari makanan liar yang berbahaya

Satu hal penting, jangan sampai asal comot makanan liar. Ada beberapa tanda yang sebaiknya kamu jauhi:

Rasanya pahit banget.

Mengeluarkan getah putih kental.

Warnanya terlalu mencolok (merah menyala, biru terang, ungu pekat).

Bikin lidah gatal, kebas, atau panas.

Kalau ketemu tanda-tanda itu, lebih baik skip. Ingat, lebih baik lapar sebentar daripada sakit parah.

Strategi bertahan hidup biar nggak cepat habis tenaga

Selain tahu apa yang bisa dimakan, kamu juga perlu tahu cara “hemat energi” saat tersesat. Caranya begini:

Jangan panik. Kalau panik, kamu bakal boros tenaga.

Jangan makan berlebihan sekali duduk. Coba sedikit-sedikit dulu.

Gunakan api untuk masak kalau memungkinkan. Selain bikin makanan lebih aman, api juga bisa kasih rasa tenang.

Cari tempat teduh buat istirahat, jangan muter-muter tanpa arah.

Dengan cara ini, tubuh kamu bisa lebih bertahan sampai nemu jalan pulang atau sampai ada bantuan datang.

Nah, sekarang kamu tahu kan kalau hutan itu sebenarnya kaya akan makanan alternatif? Dari buah, daun, umbi, kacang, serangga, ikan, sampai madu, semua bisa jadi penyelamat kalau kamu tahu cara memilihnya.

Yang penting, tetap tenang, jangan gegabah, dan gunakan insting plus pengetahuan. Dengan begitu, kamu bisa bertahan hidup bahkan dalam kondisi tersulit sekalipun.

Jadi, lain kali kalau kamu mau jalan jalan ke hutan, jangan cuma bawa kamera atau botol minum aja. Bekali diri juga dengan ilmu dasar survival kayak gini. Siapa tahu suatu saat justru ilmu ini yang nyelametin nyawa kamu atau orang lain. Semoga pembahasan “Makanan Alternatif Saat Tersesat di Hutan’ ini bermanfaat ya!

Posted by Ririn
PREVIOUS POST
You May Also Like

Leave Your Comment: