
Apa kamu sering ngerasa bersalah karena tanpa sadar udah nyakitin orang lain?
Atau, kamu tahu kamu punya sikap buruk entah itu suka nyindir, gampang marah, susah dengerin orang tapi bingung harus mulai dari mana buat berubah?
Banyak orang punya niat buat jadi lebih baik, tapi perjalanan untuk memperbaiki sikap ke orang lain itu memang nggak instan. Butuh waktu, kemauan, dan yang paling penting yakni keberanian buat jujur ke diri sendiri.
Nah, artikel ini bakal ngajak kamu buat ngulik bareng gimana sih cara mengatasi sikap buruk kita sendiri ke orang lain, tanpa merasa jadi orang paling berdosa se planet Bumi. Simak pembahasan “Mengatasi Sikap Buruk Diri Sendiri ke Orang Lain ” Sampai selesai ya!
- Sadari Dulu Bahwa Kamu Punya Sikap yang Perlu Di benahi
Langkah pertama dan paling penting adalah menyadari dulu kalau ada sikapmu yang nggak baik ke orang lain.
Iya, ini kadang berat banget. Karena jujur ke diri sendiri itu nggak gampang, lho. Tapi kalau kamu nggak sadar sadar terus, ya kamu nggak akan pernah bisa mulai berubah.
Ciri cirinya gimana?
Kamu sering bikin orang di sekitar kamu merasa nggak nyaman
Teman mulai menjauh atau jaga jarak
Kamu sering di marahin atau di tegur karena hal yang sama berulang kali
Kamu sendiri ngerasa capek dengan pola hubungan yang rusak
Kalau beberapa poin itu cocok sama situasimu, itu tandanya udah waktunya ngaca bukan buat nyalahin diri, tapi buat memulai perubahan.
- Dengerin Umpan Balik dari Orang Lain, Jangan Nolak Duluan
Kadang, orang udah ngasih tahu lho kalau kamu punya sikap yang nyakitin. Tapi kamu mungkin keburu defensif, langsung bilang,
“Aku emang begini dari dulu, mereka aja yang baper.”
“Atau, itu kan cuma gaya ngomongku, ngapain dibawa perasaan?”
Nah, di sinilah kamu bisa salah arah.
Kalau banyak orang punya reaksi negatif yang sama terhadap kamu, bisa jadi memang ada hal dari dirimu yang perlu di benahi. Bukan berarti kamu harus jadi orang lain, tapi kamu bisa belajar buat menyesuaikan diri biar hubunganmu tetap sehat.
Coba dengerin dengan sikap terbuka, misalnya:
“Kamu tahu nggak, tiap kamu ngomong kayak gitu, aku ngerasa nggak di hargai.”
“Kamu sering bikin aku down dengan komentar komentar kecilmu.”
Jangan langsung menyerang balik, tapi tahan dulu. Serap. Pikirkan.
Kadang justru dari situ kamu bisa nemuin titik lemah yang bisa diperbaiki.
- Tulis dan Evaluasi Pola Sikapmu
Yuk, jadi detektif buat dirimu sendiri!
Ambil waktu sebentar dan tulis:
Sikap buruk apa yang sering muncul?
Kapan biasanya itu terjadi?
Apa pemicunya?
Siapa korbannya (ups, sorry ya, tapi ini penting lho)?
Contoh:
Sikap buruk: Suka nyindir
Kapan: Saat ngerasa iri
Pemicu: Lihat teman sukses
Korban: Teman kampus, sahabat
Nah, dari situ kamu bisa mulai mengenali pola: ternyata kamu suka nyindir karena kamu ngerasa tertinggal atau kurang dihargai. Maka, masalahnya bukan di temanmu tapi di rasa insecure yang belum kamu urus.
Dari situlah kamu bisa fokus ke penyebabnya, bukan cuma gejalanya.
- Latih Kesadaran Diri (Self Awareness) Setiap Hari
Pernah nggak kamu bilang sesuatu, terus 10 menit kemudian mikir,
“Aduh, harusnya aku nggak ngomong gitu ya?”
Nah, momen refleksi kayak gitu sebenarnya bagus banget, lho!
Tinggal kamu latih lebih sering supaya refleksi itu muncul lebih cepat, bahkan sebelum kamu bertindak.
Caranya?
Tiap kali kamu merasa kesal atau mau ngomong pedas, tunda 5 detik
Tarik napas, lalu tanya ke diri sendiri: “Ini bikin aku lega atau nyakitin orang?”
Kalau kamu ngerasa butuh keluarin uneg-uneg, pastikan kamu sampaikan dengan cara yang dewasa, bukan nyindir atau meledak
Lama lama kamu bakal terbiasa buat mengendalikan impuls negatif, bukan ditarik sama emosi sesaat.
- Perbaiki dengan Tindakan Nyata
Banyak orang bilang, “Aku udah nyadar kok, aku mau berubah.”
Tapi kenyataannya? Cuma berhenti di kata-kata.
Kalau kamu beneran mau berubah, kamu harus berani ambil tindakan.
Nggak harus besar besar dulu, tapi mulailah dari hal kecil:
Misalnya:
Biasakan bilang “maaf” tanpa tapi
Mulai dengerin orang tanpa menyela
Ubah nada bicara jadi lebih tenang saat diskusi
Tahan komentar nyinyir dan ganti dengan pujian tulus
Kalau pengin nyindir, ubah jadi pertanyaan: “Kamu nyaman nggak sih kerja di sana?”
Perubahan kecil itu berarti, lho. Bahkan bisa jadi titik balik hubungan yang sebelumnya sempat rusak.
- Minta Maaf ke Orang yang Pernah Kamu Sakiti (Kalau Kamu Siap)
Yup, ini bagian yang nggak gampang, tapi penting banget.
Kalau kamu merasa pernah nyakitin orang. baik lewat kata kata, tindakan, atau sikap. cobalah untuk minta maaf.
Tapi pastikan kamu lakukan itu dengan niat tulus, bukan buat minta mereka cepat cepat memaafkan.
Contoh:
“Hai, aku udah banyak mikir soal sikapku ke kamu dulu. Aku sadar aku pernah nyakitin kamu lewat ucapan dan sikapku, dan aku minta maaf banget. Nggak ada pembenaran, aku cuma pengin kamu tahu aku sedang berusaha jadi orang yang lebih baik.”
Kalau mereka belum bisa maafkan?
Nggak apa apa. Tugasmu bukan memaksa orang lain lupa, tapi bertanggung jawab dan memperbaiki dirimu sendiri.
- Temui Profesional Kalau Kamu Butuh Bantuannya
Kadang, sikap buruk kita ke orang lain datang dari luka masa lalu atau trauma yang belum sembuh.
Misalnya:
Kamu gampang marah karena dulu nggak pernah di dengar
Kamu suka meremehkan karena dulu sering di remehkan
Kamu gampang curiga karena pernah di khianati
Kalau kamu ngerasa ada “akar masalah” yang dalam dan bikin kamu sulit berubah, nggak ada salahnya buat ketemu psikolog atau konselor.
Bukan berarti kamu “gila”, tapi justru itu bukti bahwa kamu peduli dan mau jadi versi terbaik dari dirimu sendiri.
- Dukung Dirimu Sendiri Selama Proses
Berubah itu nggak instan. Kamu bakal gagal, keceplosan, atau mungkin mundur beberapa langkah. Tapi jangan terus terusan nyalahin diri.
Kamu tetap manusia biasa.
Yang penting, kamu tetap jalan ke arah yang benar.
Beri penghargaan ke dirimu setiap kali kamu berhasil menahan emosi, atau bilang maaf duluan.
Dan kalau kamu kepleset, belajar dari situ. Bukan buat nyerah.
- Bangun Lingkungan yang Membantu Kamu Bertumbuh
Lingkungan itu punya pengaruh besar banget.
Kalau kamu di kelilingi orang yang juga suka nyinyir, ngegas, atau saling menjatuhkan, kamu akan sulit berubah.
Tapi kalau kamu punya teman yang:
Mau dengerin kamu tanpa nge judge
Bisa kasih kritik yang membangun
Ngingetin kamu kalau kamu mulai balik ke pola lama… kamu akan jauh lebih mudah bertumbuh.
Cari atau bangun komunitas kecil yang mendukung proses perubahanmu. Bisa mulai dari satu sahabat yang ngerti kamu banget, atau grup support di media sosial.
- Kamu Berhak untuk Menjadi Versi Terbaik dari Dirimu
Kamu bukan orang jahat hanya karena pernah punya sikap buruk.
Tapi kamu juga nggak akan jadi orang baik kalau kamu terus membenarkan keburukan itu.
Kabar baiknya?
Kamu bisa berubah.
Kamu bisa memperbaiki luka yang kamu buat.
Kamu bisa jadi pribadi yang bikin orang di sekitarmu merasa aman, nyaman, dan dihargai.
Dan semua itu dimulai dari kesadaran, niat tulus, dan langkah nyata.
Jadi Versi Terbaik Dirimu Mulai Hari Ini ya
Kalau kamu baca sampai akhir, itu tandanya kamu memang serius pengin berubah.
Nggak perlu nunggu besok, minggu depan, atau tahun baru. Kamu bisa mulai dari hari ini, bahkan dari detik ini.
Mulai dengan satu hal kecil aja yakni ucapan, sikap, atau niat baik.
Karena setiap langkah perubahan yang kamu ambil, sekecil apa pun adalah bukti bahwa kamu sedang bertumbuh, bukan lagi sembunyi. Semoga pembahasan “Mengatasi Sikap Buruk Diri Sendiri ke Orang Lain” Bermanfaat untuk kamu ya! Semoga lebih baik kedepannya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.