
Para wibu atau yang mencintai anime pasti sudah tidak asing dengan bunga higanbana atau spider lily, kan? Bunga ini sering muncul pada bagian intro, ending atau bahkan di dalam cerita anime. Spider lily alias Higanbana bunga kematian ini sering melambangkan kematian sesuai dengan julukannya. Namun, mengapa orang-orang Jepang menyebutnya demikian? Apakah beracun, atau ada kisah lain dibalik julukannya?
Mengenal Higanbana Bunga Kematian
Kenapa Higanbana bunga kematian sangat terkenal di Jepang? Mengapa julukannya sangat menyeramkan? Sejauh yang mimin pelajari, ada beberapa alasan seperti:
1. Masyarakat Jepang Mengaitkan Higanbana dengan Kematian
Masyarakat Jepang menanam Higanbana di sekitar makam dan kuil. Bunga ini bermekaran saat musim pemakaman Buddhis, yaitu musim gugur. Orang Jepang menganggap bunga ini sebagai simbol perpisahan dan duka.
2. Warna Merah Menyimbolkan Kehilangan dan Perpisahan
Warna merah terang Higanbana melambangkan darah dan kematian. Legenda Jepang menyebut bunga ini tumbuh di jalan menuju akhirat. Orang Jepang percaya Higanbana menuntun roh orang yang meninggal.
3. Higanbana Tumbuh di Tempat Sepi dan Sunyi
Bunga ini tumbuh liar di pinggir sungai, kuburan, dan pematang sawah. Lingkungan tersebut memperkuat citra bunga ini sebagai lambang kematian.
Apakah Bunga Ini Berbahaya?
Selain dari mitos dan julukannya, ternyata bunga ini memang berbahaya. Adapun bahaya yang terkandung pada bunga ini berupa:
1. Mengandung Racun Lycorine
Seluruh bagian Higanbana mengandung alkaloid beracun bernama lycorine. Tubuh manusia dapat mengalami keracunan jika memakan umbi atau batangnya.
2. Bahaya Bagi Manusia
Lycorine menyebabkan mual, muntah, diare, dan sakit perut. Jika tertelan dalam jumlah besar, racun ini memicu gangguan sistem saraf. Beberapa kasus menunjukkan racun ini menyebabkan kejang dan gangguan pernapasan.
3. Bahaya Bagi Hewan
Hewan peliharaan seperti kucing atau anjing bisa mengalami keracunan serius. Racun menyerang sistem pencernaan dan menyebabkan kelemahan otot.
Penelitian terkait bunga ini juga ada lumayan banyak loh, seperti:
- Penelitian Kobayashi et al. (2010) menemukan lycorine sebagai zat toksik utama pada Higanbana.
- Studi Takahashi et al. (2013) membuktikan lycorine dapat menghambat pertumbuhan sel pada hewan laboratorium.
- WHO mengklasifikasikan lycorine sebagai racun alkaloid yang berpotensi membahayakan manusia.
- Penelitian Li et al. (2018) menyatakan konsumsi umbi Higanbana menyebabkan keracunan gastrointestinal akut.
- Studi botani Jepang menunjukkan Higanbana digunakan untuk mengusir tikus dan hewan liar di sawah.
Apakah Warnanya Hanya Merah?
Terkait dari mitos dan kepercayaan penduduk setempat tentang bunga Higanbana merah yang melambangkan kematian. Ternyata, ada banyak warna lainnya kok.
1. Bunga Higanbana Memiliki Warna Beragam
Tanaman Higanbana tidak hanya menghasilkan bunga merah. Bunga ini juga memiliki variasi warna putih, kuning, dan oranye. Namun, warna merah menjadi warna yang paling umum dan terkenal.
2. Warna Merah Menjadi Simbol Tradisional
Masyarakat Jepang lebih mengenal Higanbana berwarna merah. Bunga merah melambangkan kematian dan perpisahan menurut budaya Jepang. Warna merah dikaitkan dengan darah dan akhir perjalanan hidup.
3. Varian Warna Lain Memiliki Makna Berbeda
Higanbana putih melambangkan kesucian dan ketenangan. Bunga Higanbana kuning melambangkan cahaya dan harapan. Meskipun berwarna cerah, semua jenis tetap mengandung racun lycorine.
4. Perbedaan Warna Berasal Dari Varietas Tanaman
Varietas Lycoris radiata menghasilkan bunga merah terang. Lycoris albiflora menghasilkan bunga putih bersih. Varietas Lycoris aurea menghasilkan bunga kuning keemasan.
5. Warna Tidak Mengubah Sifat Beracunnya
Semua warna Higanbana tetap mengandung alkaloid beracun. Bahaya keracunan tetap sama meskipun warnanya berbeda.
Bunga Higanbana tidak hanya berwarna merah. Higanbana juga tumbuh dalam warna putih, kuning, dan oranye. Semua warna Higanbana tetap beracun dan berbahaya jika tertelan, jadi hati-hati ya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.