Bagikan ke Teman

Belakangan ini, ada beberapa postingan terkait sebuah penyakit langka. Namun, penyakit ini sungguh menyeramkan dan membuat penderitanya bernasib sangat menyedihkan yang bernama ALS. Apa itu ALS? Walaupun tergolong langka, namun amyotrophic lateral sclerosis alias ALS ini nyata adanya. Mungkin para pembaca masih belum familiar dengan namanya. Untuk itu, mari kita bahas pada artikel kali ini.

Apa Itu ALS?

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita jelaskan apa itu ALS. ALS adalah penyakit saraf motorik yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Yang menyebabkan sel saraf motorik rusak dan mati secara progresif. Penyakit ini membuat otot tubuh kehilangan kendali dan kekuatan secara perlahan. Nama lengkapnya adalah Amyotrophic Lateral Sclerosis.

Apa Saja Gejalanya?

Untuk lebih memahami kelainan langka ini, maka berikut tanda dan gejala:

1. Gejala Awal:
Penderita mengalami kelemahan otot pada tangan atau kaki. Mengalami kesulitan mengancingkan baju atau memegang benda. Penderita mudah tersandung saat berjalan.

2. Tanda Lanjutan:
Penderita mulai kesulitan berbicara dengan jelas. Mengalami kesulitan menelan makanan atau minuman. Penderita mengalami kejang otot dan kram berulang. Kehilangan berat badan secara bertahap.

3. Gejala Akhir:
Kehilangan kemampuan bernapas sendiri. Membutuhkan alat bantu pernapasan untuk bertahan hidup. Akhirnya, penderita mengalami kelumpuhan total.

Apakah Bisa Disembuhkan?

ALS belum bisa disembuhkan secara total. Pengobatan hanya memperlambat perkembangan penyakit. Obat riluzole dan edaravone terbukti memperlambat kerusakan saraf. Fisioterapi membantu mempertahankan fungsi otot lebih lama. Perawatan suportif meningkatkan kualitas hidup pasien.

Siapa Saja yang Bisa Terkena?

Karena ini adalah penyakit langka, maka ada beberapa faktor resiko seperti:

1. Berdasarkan Usia:
ALS umumnya menyerang usia 40–70 tahun. Kasus jarang ditemukan pada usia di bawah 30 tahun.

2. Berdasarkan Jenis Kelamin:
Laki-laki lebih sering terkena ALS dibandingkan perempuan. Namun, perbedaan angka kejadian semakin mengecil seiring bertambahnya usia.

3. Berdasarkan Genetik:
Sekitar 5–10% kasus langka ini bersifat turunan (familial ALS). Sebagian besar (sporadic ALS) terjadi tanpa riwayat keluarga.

4. Berdasarkan Lingkungan:
Paparan racun, logam berat, atau infeksi virus mungkin meningkatkan risiko. Pekerja militer dan atlet profesional dilaporkan memiliki risiko lebih tinggi.

WHO mengklasifikasikan penyakit ini sebagai penyakit neurodegeneratif langka tetapi mematikan. Siapa saja bisa terkena penyakit ini, meski lebih sering menyerang pria usia dewasa.

Posted by Nessa
PREVIOUS POST
You May Also Like

Leave Your Comment: