
Buat kamu, pengguna medsos aktif! Pernah nggak sih kamu bertanya tanya, kenapa sekarang makin banyak orang yang ngomongin soal pajak sosmed? Padahal, dulu kayaknya bikin konten cuma soal hobi, iseng, atau pengen eksis aja. Eh, sekarang malah di sebut bisa kena pajak?
Nah, artikel ini bakal ngebahas tuntas kenapa media sosial sekarang juga dilirik sama otoritas pajak, apa sih sebenarnya yang disebut pajak sosmed, dan kenapa kamu yang sering upload konten, perlu tahu hal ini. Yuk duduk santai sebentar, biar nggak salah paham soal pajak-pajakan ini.
Simak sampai habis penjelasan “Pajak Sosmed? Kok Bisa Kena Pajak Juga Sih?” Kali ini!
Kok Bisa Sosmed Kena Pajak?
Pertanyaan ini banyak banget di tanyain. Jawabannya sederhana, karena sekarang media sosial bukan cuma tempat buat posting foto atau video lucu aja, tapi udah jadi ladang cuan yang nyata.
Coba kamu lihat deh sekarang. Banyak orang bisa dapet penghasilan dari
Endorse produk
Paid promote
Jadi influencer
Monetisasi YouTube, TikTok, atau Facebook
Jualan barang lewat live streaming
Kolaborasi brand
Affiliate link
Webinar dan kursus online
Nah, semua penghasilan itu tuh dianggap sebagai objek pajak penghasilan (PPh). Jadi, selama kamu dapat duit dari kegiatanmu di medsos, maka itu sah di sebut penghasilan. Dan kalau udah dapet penghasilan, kamu jadi wajib pajak deh.
Siapa Aja yang Kena Pajak Sosmed?
Sebenarnya istilah “pajak sosmed” itu bukan kategori pajak resmi ya. Ini cuma istilah populer yang di pakai buat menggambarkan pajak dari penghasilan yang didapat lewat platform media sosial.
Berikut beberapa profesi atau pelaku medsos yang mulai di lirik pajaknya yakni antara lain sebagai berikut
Influencer (micro atau macro)
Content creator (YouTuber, TikToker, Streamer)
Selebgram
Affiliate marketer
Freelancer digital yang kerja lewat sosmed
Pengelola fanpage yang dimonetisasi
Jadi, kalau kamu punya penghasilan dari aktivitas digital kayak gitu, jangan kaget ya kalau mulai di lirik oleh DJP (Direktorat Jenderal Pajak).
Berapa Pajaknya?
Nah, kamu pasti pengen tahu berapa sih pajak yang harus dibayar?
Sebenarnya, kalau kamu udah punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan punya penghasilan tetap atau rutin, maka kamu akan mengikuti tarif Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi. Tarif ini bertingkat sesuai jumlah penghasilanmu dalam setahun. Berikut gambaran singkatnya:
Penghasilan sampai 60 juta setahun: 5 persen
60 juta – 250 juta: 15 persen
250 juta – 500 juta: 25 persen
Di atas 500 juta: 30 persen
Di atas 5 miliar: 35 persen
Tapi tenang dulu, kalau kamu masih dalam skala UMKM, bisa pakai tarif final 0,5 persen dari omzet. Jadi misal kamu dapet Rp10 juta sebulan dari endorsement, maka pajakmu tinggal 0,5 persen dari itu, cuma Rp50 ribu.
Murah kan? Tapi itu kalau kamu lapor dengan jujur dan tertib lho.
Terus Gimana Cara DJP Tahu Kamu Dapat Duit dari Sosmed?
Eits, jangan salah. Zaman sekarang, DJP itu udah melek digital banget. Mereka kerja sama dengan platform digital dan fintech buat deteksi transaksi keuangan. Di tambah lagi, ada sistem AEOI yang bikin informasi keuangan bisa di bagikan antar negara.
DJP juga aktif mantau:
Akun medsos yang aktif promosi
Konten yang menampilkan brand atau produk
Endorse yang di tandai
Nama kamu di marketplace atau payment gateway
Jadi, jangan mikir “ah, aman kok, nggak bakal ketahuan”. Karena jejak digital kamu bisa dengan mudah dilacak sekarang.
Apakah Semua Harus Bayar Pajak?
Nah ini penting banget ya. Nggak semua orang langsung kena pajak kok. Ada juga yang cuma wajib lapor SPT, tapi belum tentu wajib bayar. Ini tergantung dari penghasilanmu selama setahun.
Kalau kamu masih dapet penghasilan di bawah PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak), yaitu sekitar Rp54 juta per tahun (atau Rp4,5 juta per bulan), maka kamu nggak kena pajak penghasilan. Tapi kamu tetap wajib lapor SPT tahunan supaya statusmu tercatat aktif sebagai wajib pajak.
Jangan Salah Kaprah, Pajak Itu Bukan Hukuman
Kadang ada yang ngomong gini, “Lho, kok malah di suruh bayar pajak? Kan aku bikin konten buat hiburan orang, bukan buat nipu.” Nah, ini yang perlu diluruskan. Pajak itu bukan hukuman. Pajak itu kontribusi kamu sebagai warga negara yang penghasilannya udah mulai jalan.
Kalau kamu dapet duit dari medsos, artinya kamu udah punya sumber penghasilan. Nah, di situlah kamu juga punya tanggung jawab buat ikut bangun negara lewat pajak.
Pajak itu bukan cuma buat yang kerja kantoran atau punya usaha besar lho. Semua yang punya penghasilan tetap, termasuk dari digital, punya kewajiban yang sama.
Apa Risikonya Kalau Kamu Nggak Bayar?
Nah, ini juga penting. Banyak yang mikir “Ah, cuekin aja lah. Gak bakal ketahuan.”
Eits, kalau kamu keduluan viral karena sukses dapet duit dari konten atau dapat perhatian media, terus ternyata belum punya NPWP atau belum pernah lapor pajak, bisa jadi masalah lho.
Risikonya bisa:
Di kenakan denda administrasi
Di periksa pajak dan di minta bayar tunggakan
Nama kamu di coret dari program bantuan pemerintah
Susah akses layanan keuangan seperti pinjaman, KPR, atau kartu kredit
Makanya lebih baik kamu patuh sejak awal, daripada repot belakangan.
Tapi Kan Aku Masih Kecil, Follower Baru 2000
Hehehe, jangan salah lho. Banyak brand yang justru sekarang suka endorse ke micro influencer. Karena audiensnya lebih aktif dan engagement nya tinggi.
Kamu mungkin belum dapet bayaran besar sekarang. Tapi kalau nggak mulai belajar dari awal, nanti pas dapet penghasilan gede kamu bisa kelimpungan sendiri.
Mulai aja dulu dari hal simpel:
Daftar NPWP
Pisahkan rekening pribadi dan bisnis
Catat penghasilan yang masuk
Belajar cara lapor SPT
Kalau kamu udah siap dari sekarang, nanti pas sukses tinggal jalan aja, gak ribet.
Gimana Kalau Kamu Kerja Sama Agency?
Nah ini juga sering jadi pertanyaan. Banyak influencer yang kerjasama sama agency atau manajemen. Terus mereka bilang, “Urusan pajak biar manajemen aja deh.”
Padahal kamu tetap harus tahu dan cek sendiri ya. Karena kalau ada masalah pajak, tetap nama kamu yang jadi tanggung jawab. Pastikan kamu tahu:
Apakah agency udah potong pajak penghasilan kamu?
Apakah ada bukti potong PPh?
Apakah penghasilan yang kamu terima sudah di laporkan?
Jangan sampai kamu cuma terima duit, tapi gak tahu alurnya.
Manfaat Jadi Wajib Pajak yang Patuh
Kalau kamu mikir jadi wajib pajak itu cuma soal kewajiban, kamu salah besar. Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapetin:
Bisa dapat insentif pajak (khusus UMKM dan pelaku digital)
Bisa ikut pelatihan atau pembinaan resmi
Lebih dipercaya brand atau sponsor
Mudah akses layanan perbankan
Gak takut kalau viral dan disorot publik
Intinya sih hidupmu jadi lebih tenang. Mau viral, mau sukses, kamu udah siap dan legal secara administrasi.
Tips Biar Gak Keteteran Urus Pajak Sosmed
Berikut beberapa tips biar kamu bisa urus pajak dari sekarang tanpa stress:
Gunakan aplikasi pencatatan keuangan sederhana kayak Excel, Notion, atau aplikasi akuntansi gratis
Setiap dapat transfer, langsung catat sebagai pemasukan
Buat folder digital khusus buat nyimpen invoice, bukti transfer, dan kontrak
Baca baca aturan pajak PPh dan UMKM di situs DJP (bahasanya udah makin ringan kok)
Tanya langsung ke petugas pajak via Kring Pajak atau datang ke KPP
Nggak ada salahnya belajar sekarang. Toh nanti kalau kamu sukses besar, kamu udah paham cara mainnya.
Pajak Sosmed, Tanda Kamu Udah Naik Level
Punya penghasilan dari sosmed itu keren, lho. Itu artinya kamu kreatif, inovatif, dan bisa manfaatin peluang zaman sekarang. Tapi jangan lupa, di balik semua itu ada tanggung jawab juga. Salah satunya ya… pajak.
Jangan takut sama pajak. Takutlah kalau kamu sukses tapi nggak siap secara administratif. Pajak sosmed itu bukan beban, tapi bukti kalau kamu udah naik level. Kamu bukan sekadar pengguna medsos biasa, tapi pelaku ekonomi digital yang punya dampak.
Jadi, yuk mulai sekarang, lebih sadar pajak. Biar kamu bisa terus berkarya, dapet cuan, dan tetap tenang karena semuanya udah legal dan beres.
Kalau kamu mau ngobrol lebih lanjut soal pajak digital, pengalaman lapor SPT, atau bingung mulai dari mana, kita bisa bahas bareng bareng. Karena melek pajak itu bukan cuma buat kamu, tapi juga buat masa depan ekonomi digital Indonesia yang lebih sehat. Semoga artikel “Pajak Sosmed? Kok Bisa Kena Pajak Juga Sih?” Ini bermanfaat untuk kamu ya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.