Bagikan ke Teman

Pernahkah kamu nonton film tentang dunia kiamat? Yang segala sesuatu kacau, listrik mati, makanan langka, dan orang orang mulai kembali ke cara hidup paling dasar. Mungkin awalnya kelihatan lebay, tapi coba deh lihat kondisi dunia sekarang yakni adanya krisis ekonomi, perubahan iklim, konflik global, dan teknologi yang makin rawan disusupi. Nggak heran, makin banyak orang yang mulai mikir buat nyiapin plan B dan salah satu yang mulai di lirik adalah tanah.
Iya, tanah. Sederhana, nggak bersinar kayak emas atau heboh kayak kripto. Tapi justru karena kesederhanaannya itulah, tanah bisa jadi aset paling penting saat semuanya runtuh.

Kok bisa? Yuk kita bahas bareng bareng. Simak “Tanah Bisa Jadi Penyelamat Saat Dunia Kiamat?” Ini sampai selesai ya!

Kenapa Dunia Mulai Nggak Aman?

Nah, sebelum kita ngomongin tanah, coba deh kita lihat dulu kondisi dunia sekarang.

Ekonomi global nggak stabil. Resesi bisa datang kapan aja, dan nilai uang bisa anjlok tiba tiba.

Krisis pangan makin nyata. Perubahan iklim bikin banyak lahan gagal panen.

Konflik internasional memanas. Kalau perang meletus, perdagangan terganggu.

Teknologi makin rapuh. Ketergantungan internet dan digitalisasi bikin kita rawan serangan siber dan blackout.

Di tengah kekacauan itu, orang mulai sadar yakni aset digital bisa hilang, mata uang bisa tak bernilai, bahkan logam mulia bisa sulit ditukar. Tapi tanah? Tetap ada di situ. Nyata. Bisa di pegang. Bisa di tanami.

Tanah Bukan Cuma Investasi, Tapi Bentuk Ketahanan Hidup

Kalau dulu tanah dilihat sebagai investasi jangka panjang untuk warisan keluarga, sekarang persepsinya mulai berubah. Tanah mulai dianggap sebagai bentuk ketahanan hidup.

Coba bayangin:
Kalau supermarket kosong, kamu bisa tanam sendiri.
Kalau listrik padam, kamu bisa manfaatin sinar matahari.
Kalau air bersih langka, kamu bisa gali sumur sendiri.

Itu semua cuma bisa di lakukan kalau kamu punya tanah.

Nilai Tanah Selalu Naik (Tapi Bukan Itu yang Utama)

Oke, banyak orang tahu kalau harga tanah cenderung naik dari tahun ke tahun. Tapi kalau dunia udah kacau, nilai tukar dan harga pasar bisa nggak relevan lagi lho.

Yang jadi penting justru fungsi tanah itu sendiri. Seberapa produktif dia, bisa di tanami apa, dekat nggak sama sumber air, aman nggak dari banjir atau konflik?

Itulah kenapa banyak orang sekarang cari tanah di lokasi strategis buat survival. Bukan strategis secara bisnis ya, tapi secara kelangsungan hidup:

Bisa tanam sayur dan buah

Punya akses ke air

Ada komunitas lokal yang suportif

Jauh dari pusat konflik

Tanah Bisa Jadi Sumber Segalanya

Saat dunia benar benar dalam situasi darurat, kamu bakal butuh hal hal paling dasar adalah makanan, air, dan tempat berlindung. Dan semua itu bisa di sediakan oleh… tanah.

  1. Sumber pangan

Tanah subur bisa kamu manfaatkan buat nanem:

Sayur-sayuran (kangkung, bayam, tomat)

Buah (pisang, pepaya, jeruk)

Umbi-umbian (singkong, ubi)
Bahkan bisa ternak kecil kayak ayam atau bebek.

  1. Sumber air

Kalau lokasi tanah kamu dekat sumber air (sungai, mata air, atau bisa di gali sumur), kamu nggak perlu khawatir soal kelangkaan air.

  1. Tempat berlindung

Kamu bisa bangun rumah sederhana, pondok kayu, bahkan tenda. Yang penting kamu punya tempat buat bertahan.

  1. Sumber energi alternatif

Kalau kamu kreatif, tanah kamu bisa jadi tempat pasang panel surya, turbin angin kecil, atau bahkan instalasi biogas dari kotoran ternak.

Tanah Lebih Tahan dari Gejolak Sistem

Saat sistem runtuh entah karena perang, inflasi, atau serangan siber banyak aset modern yang langsung kehilangan fungsinya. Misalnya:

Saldo di rekening bank bisa di bekukan

Saham bisa anjlok

Kripto bisa nggak bisa di akses kalau nggak ada internet

Logam mulia susah di tukar kalau nggak ada sistem barter yang berjalan

Tapi tanah?

Selama kamu pegang sertifikatnya (atau secara de facto mengelolanya), nggak akan ke mana mana. Kamu bisa tetap hidup di situ, tanam makanan, bahkan jadi tempat perlindungan untuk keluarga atau komunitas kecil.

Tanah Adalah Aset Paling Lokal

Di tengah dunia yang makin global, kadang kita lupa pentingnya hal hal lokal. Dan tanah adalah salah satu aset paling lokal yang kamu punya. Kamu bisa lihat langsung, sentuh, dan kelola.

Kalau internet mati, kamu masih bisa urus tanah.
Kalau sistem moneter runtuh, kamu masih bisa tukar hasil bumi dari tanahmu.
Kalau sistem sosial runtuh, tanah bisa jadi tempat kamu bangun komunitas kecil.

Tanah dan Survival Community

Pernah dengar soal komunitas survival atau preppers? Di banyak negara, mereka sudah sejak lama punya tanah cadangan di pedalaman buat persiapan kalau dunia tiba tiba collapse.

Mereka biasanya:

Bangun shelter sederhana

Menyimpan stok makanan dan air

Nanem tanaman pangan

Bikin sistem sanitasi sendiri

Punya cadangan energi mandiri

Dan semuanya dimulai dari… punya tanah.

Kamu juga bisa lho mulai mikir ke sana. Nggak harus ekstrem kayak di film, tapi minimal punya satu spot aman yang bisa kamu datangi kalau keadaan memburuk.

Tapi Gimana Kalau Belum Mampu Beli Tanah?

Tenang, nggak semua solusi harus mahal. Kalau kamu belum punya cukup modal buat beli tanah sendiri, kamu bisa mulai dengan:

Gabung komunitas urban farming
Kamu bisa belajar banyak tentang cara tanam, survival, dan solidaritas sosial.

Ikut proyek pertanian kolektif
Beberapa komunitas buka peluang buat gabung dan berbagi lahan.

Sewa lahan kecil dulu
Buat belajar nanem dan kelola lahan sederhana.

Bangun relasi di desa
Siapa tahu suatu saat kamu bisa kerja sama atau tinggal di sana kalau keadaan darurat.

Tips Memilih Tanah Kalau Kamu Punya Modal

Kalau kamu udah punya rencana beli tanah buat antisipasi masa depan, ini beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan:

Dekat sumber air
Ini mutlak. Tanpa air, kamu nggak akan bertahan.

Tanah subur
Periksa jenis tanah dan lihat apa bisa di tanami dengan baik.

Akses transportasi dasar
Nggak harus dekat jalan besar, tapi cukup bisa di jangkau.

Keamanan lingkungan
Cari yang jauh dari rawan banjir, konflik sosial, atau industri berbahaya.

Potensi energi terbarukan
Lokasi yang kena sinar matahari langsung bisa di pasang panel surya, lho.

Tanah juga Tanggung Jawab kita

Kalau kamu udah punya tanah, jangan cuma di biarkan kosong. Mulailah sedikit demi sedikit kelola:

Tanami dengan tanaman pangan

Bangun sistem air hujan

Pelajari sistem kompos

Bangun koneksi dengan warga lokal

Tanah yang di rawat dengan baik bisa jadi aset hidup. Tapi tanah yang di telantarkan… ya cuma jadi beban.

Sekarang kamu tahu kan kenapa tanah bisa jadi penyelamat saat dunia kacau?
Di saat dunia makin bergantung pada sistem yang rapuh dan digital, justru hal hal dasar seperti tanah lah yang bisa kasih kamu harapan untuk bertahan.

Tanah itu nggak cuma soal investasi jangka panjang, tapi soal kemandirian dan keberlanjutan. Saat semuanya hancur, tanah bisa tetap kasih kamu makanan, air, tempat tinggal, dan harapan.
Nah, mulai dari sekarang, yuk pelan pelan pikirkan:
Apakah kamu udah punya ruang aman buat bertahan, kalau suatu saat dunia inberubah benar berubah? Semoga pembahasan “Tanah Bisa Jadi Penyelamat Saat Dunia Kiamat?” Ini bermanfaat!

PREVIOUS POST
You May Also Like

Leave Your Comment: