
Pernah nggak kamu lagi enak enak jalan sore, atau camping di alam terbuka, eh tiba tiba cuaca berubah total? Langit yang tadinya cerah jadi hitam, angin mendadak kencang, terus hujan deras di sertai petir nyamber. Rasanya kayak di tampar sama alam yang lagi bad mood. Nah, sebenarnya hal hal kayak gitu nggak muncul tiba ltiba loh. Alam itu selalu kasih sinyal lebih dulu, cuma masalahnya kita sering kelewat peka.
Makanya, penting banget buat tahu tanda tanda cuaca buruk. Bukan cuma biar kamu bisa siap siap payung atau jas hujan, tapi juga penting buat keselamatan kalau kamu lagi di luar ruangan, entah itu naik gunung, camping, mancing, atau bahkan cuma main di pantai.
Di artikel ini “Tanda Tanda Cuaca Buruk yang harus kamu tahu”, kita bakal kupas tuntas tanda-tanda cuaca buruk mulai dari yang paling gampang di kenali sampai yang agak “halus” tapi tetap bisa terbaca kalau kamu jeli. Jadi yuk, kita bahas satu per satu.
Langit Mendadak Gelap dan Berawan Tebal
Ini tanda paling klasik dan paling gampang di kenali. Kalau langit yang tadinya biru cerah mendadak berubah jadi abu abu pekat dengan awan gelap menumpuk, itu sinyal kuat hujan deras akan datang. Awan hujan, khususnya awan cumulonimbus, biasanya punya ciri khas yakni sebagai berikut ini:
Warnanya abu abu tua atau hampir hitam.
Terlihat menggumpal, tebal, dan menutupi sebagian besar langit.
Seakan bergerak cepat mendekati arah kamu berada.
Semakin rendah posisi awan gelap itu, makin besar kemungkinan hujan akan turun sebentar lagi. Kalau sudah begini, mending kamu segera cari tempat berteduh.
Angin Berubah Arah atau Bertiup Lebih Kencang
Angin itu kayak kurir pesan dari alam. Kalau kamu tiba tiba merasakan hembusan angin dingin yang datang dari arah berbeda, itu bisa jadi pertanda hujan atau badai sedang mendekat. Lebih jelas lagi kalau:
Angin awalnya tenang, lalu mendadak bertiup kencang.
Daun daun pohon bergetar lebih keras.
Ada semacam hembusan yang rasanya “menusuk” kulit.
Dalam banyak kasus, badai petir selalu diawali oleh angin dingin yang turun dari awan. Jadi kalau kamu merasakan itu, jangan anggap enteng.
Suara Alam Mendadak Sunyi
Ini bagian yang sering luput dari perhatian. Alam itu punya “ritme” sendiri. Burung biasanya ramai berkicau, jangkrik bersuara, bahkan katak pun suka ribut menjelang malam. Tapi kalau tiba tiba semuanya diam, kayak ada tombol mute yang di tekan, hati hati. Itu pertanda hewan hewan sudah tahu ada cuaca buruk atau bahaya yang mendekat.
Bahkan anjing atau hewan peliharaan sering kali jadi lebih gelisah sebelum badai. Mereka bisa merasakan perubahan tekanan udara dan gelombang suara yang nggak bisa di tangkap telinga manusia.
Bau Tanah yang Khas
Pernah cium aroma tanah yang khas sebelum hujan? Itu namanya petrichor. Bau ini muncul karena senyawa organik di tanah bercampur dengan kelembapan udara. Semakin kuat aromanya, semakin dekat kemungkinan hujan akan turun. Jadi kalau kamu mencium bau tanah yang segar padahal langit belum hujan, bisa dipastikan sebentar lagi air bakal tumpah dari langit.
Bentuk Awan yang Tidak Biasa
Selain warna, bentuk awan juga bisa kasih kode tentang cuaca. Misalnya:
Cumulonimbus: awan raksasa menjulang tinggi, bentuknya kayak menara. Ini tanda badai besar dengan petir bisa segera datang.
Roll cloud: bentuknya panjang bergulung kayak ombak di langit. Ini biasanya menandakan badai angin kencang.
Mammatus: bentuknya kayak kantong-kantong menggantung di bawah awan. Ini biasanya muncul sebelum atau sesudah badai besar.
Kalau kamu lagi di alam bebas terus lihat awan awan dengan bentuk “aneh” seperti itu, jangan cuek. Itu alarm alam.
Perubahan Suhu yang Mendadak
Suhu udara yang tiba tiba turun juga pertanda cuaca buruk. Udara dingin biasanya datang bersamaan dengan massa awan badai yang mendekat. Jadi kalau kamu lagi duduk tenang, tiba tiba angin dingin menusuk padahal matahari masih ada, artinya udara dari awan badai sudah mulai turun ke permukaan.
Kilat di Kejauhan
Kilat adalah tanda paling jelas badai akan datang. Kalau kamu melihat cahaya putih kebiruan berkilat di balik awan, itu artinya ada badai di sekitar situ. Cara sederhana buat tahu seberapa dekat badai adalah menghitung jeda antara kilat dan suara guntur.
Kalau jedanya masih panjang (lebih dari 10 detik), badai masih cukup jauh.
Kalau jedanya makin pendek, artinya badai makin dekat dan kamu harus segera mencari perlindungan.
Tekanan Udara Menurun
Kamu mungkin nggak bawa barometer buat ngukur tekanan udara, tapi tubuh manusia sebenarnya bisa merasakan. Ada orang yang merasa kepalanya berat, sendi sendi agak pegal, atau telinga terasa “tertutup” kayak pas naik pesawat. Itu tanda tekanan udara menurun drastis, yang biasanya mendahului hujan besar atau badai.
Perubahan di Air dan Ombak
Kalau kamu lagi di pantai, perhatikan ombak. Ombak yang tiba tiba lebih besar dari biasanya atau arus air sungai yang jadi keruh dan deras bisa menandakan hujan deras di hulu atau badai di laut. Nelayan tradisional biasanya sangat peka dengan tanda ini, makanya mereka jarang melaut kalau melihat ombak aneh.
Warna Langit yang Aneh
Langit nggak selalu biru atau abu abu. Kadang sebelum badai, langit bisa berubah jadi kuning kehijauan atau merah pekat. Warna ini muncul karena cahaya matahari di pantulkan oleh partikel air dan debu di udara. Kalau kamu lihat langit dengan warna yang terasa “tidak normal”, itu biasanya pertanda sistem cuaca besar sedang masuk.
Apa yang Harus Di lakukan Kalau Cuaca Buruk Menghampiri?
Oke, tanda tanda udah jelas. Tapi gimana kalau kamu keburu terjebak dalam situasi itu? Nah, ini beberapa tips biar kamu tetap aman antara lain sebagai berikut ini:
Segera Cari Perlindungan
Kalau di hutan, bikin bivak atau tenda darurat. Kalau di perkotaan, cari bangunan terdekat. Jangan pernah berlindung di bawah pohon tinggi sendirian karena rawan tersambar petir.
Amankan Barang barang Penting
Simpan barang elektronik, makanan, atau dokumen dalam plastik biar nggak basah.
Hindari Area Terbuka
Lapangan kosong, pantai, atau puncak bukit adalah tempat berbahaya saat badai.
Perhatikan Api
Kalau lagi camping, matikan atau lindungi api unggun biar nggak menyebar atau padam karena hujan.
Tetap Tenang
Ingat, badai nggak berlangsung selamanya. Biasanya cuma hitungan jam. Jadi yang penting kamu sabar dan tetap fokus jaga diri.
Alam itu sebenarnya “baik hati” banget, karena selalu kasih sinyal sebelum marah. Tugas kita cuma satu yakni peka. Jangan sampai kita yang keras kepala mengabaikan tanda tandanya, lalu nyesel di belakang. Dengan peka terhadap tanda tanda cuaca buruk, kamu bisa lebih siap menghadapi apa pun! mulai dari hujan deras, angin kencang, sampai badai petir.
Jadi, lain kali kalau kamu lagi di luar ruangan dan melihat langit tiba tiba gelap, angin berubah arah, hewan hewan mendadak diam, atau ada bau tanah segar menyeruak, jangan cuek. Itu artinya alam sedang bisik bisik: “Hei, bersiaplah, aku mau hujan nih.”
Kalau kamu bisa baca kode itu, di jamin kamu bakal lebih aman dan lebih siap menghadapi apa pun yang di kirim langit. Semoga pembahasan kali ini “Tanda Tanda Cuaca Buruk yang harus kamu tahu” Bermanfaat untuk kamu ya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.