Maulid Nabi Muhammad SAW
Kata Maulid artinya yang lahir atau maulud yang di lahirkan. Bulan Maulid lebih di kenal dari pada nama bulan sesungguhnya yakni bulan Rabiul Awwal. Hal itu karena di pahami oleh masyarakat sebagai bulan kelahiran nabi kita tercinta Yakni Nabi Muhammad SAW.
Mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW sangatlah penting agar kita bisa memahami apa yang diajarkan beliau untuk keselamatan hakiki, bukan hanya di dunia tetapi di akhirat kelak yang abadi. Oleh karena itu kita di anjurkan mengikuti keteladanan beliau dalam menjalani hidup ini. Allah berfirman dalam Quran:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir serta banyak menyebut Allah”. (QS. Al Ahzab : 21)
Sebagaimana seorang kekasih, kelahiran nabi Muhammad SAW sangatlah di nanti nantikan oleh umat islam. Beliau akan membawa banyak sekali teladan yang akan merubah kehidupan manusia dari jaman kebodohan menuju jalan yang benar. Sebagai seorang kekasih seluruh umat islam patutlah kita merayakan kelahiran nabi muhammad dengan suka cita dan amalan amalan yang akan membawa kita menuju rahmat Allah SWT.
Dalam artikel kali ini akan di bahas mengenai Amalan Amalan di Bulan Maulid yang Bisa Kita Kerjakan. Simak penjelasan artikel ini sampai habis ya!
1. Memperbanyak membaca Sholawat Pada Bulan Maulid
Seorang muslim yang mencintai Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dengan baik dan benar akan senantiasa memperbanyak sholawat dan salam kepada beliau sesuai dengan bacaan yang diajarkan dan di contohkan oleh beliau. Hal itu adalah tanda cinta kasih kepada Muhammad SAW.
Cara shalawat yang benar adalah dengan mengikuti cara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, ada beberapa keadaan yang menyebabkan bershalawat menjadi memiliki hukum wajib atau sunnah, di antaranya:
a. Ketika tasyahud akhir dalam shalat: wajib untuk bershalawat.
b. Ketika dalam majelis (berkumpulnya beberapa orang untuk mengobrol): wajib untuk bershalawat, menurut sebagian ulama. Sebaiknya kita senantiasa bershalawat kepada nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan pahala, keberkahan dan kemanfaatan dalam pertemuan atau majlis.
c. Ketika hari Jumat: di anjurkan memperbanyak shalawat. Pastinya shalawat akan mengantarkan keselamatan dan pahala yang melimpah bagi pembaca.
d. Seusai mendengar azan: dianjurkan untuk bershalawat. Hal ini untuk menambah kecintaan kita kepada Allah dan Rasulullah SAW.
e. Ketika berdoa: di anjurkan untuk mengawalinya atau mengakhirinya dengan salawat. Shalawat merupakan pintu terbukanya hijab keberkahan dan mustajabnya doa yang akan langsung menembus kepada Allah SWT.
Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri yang memerintahkan kepada orang beriman untuk bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, terutama pada hari Jumat agar Allah senantiasa melimpahkan rahmat kepada kita semua.
Allah SWT berfirman dalam Al- Qur’an:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya:
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat malaikat- Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(QS. Al Ahzab : 56)
Berbagai keutamaan membaca sholawat nabi salah satunya adalah, siapa yang bersholawat kepada Nabi Muhammad sekali, Allah SWT membalas kepadanya 10 kali.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Artinya:
“Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh kali.”
(HR. Muslim)
Contoh Salah Satu Bacaan Shalawat
Contoh Bacaan sholawat nabi pendek yang umum di lafalkan yaitu,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Bacaan latin: Alahumma salli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama sallaita ‘ala Ibrahima wa barik ‘ala Muhammad kama barakta ‘ala ali Ibrahim fil -‘alamin, innaka hamidun majid
Artinya: “Ya Allah SWT, kirimlah sholawat pada Muhammad dan keluarganya seperti Engkau mengirim sholawat pada keluarga Ibrahim, dan kirimlah berkah pada Muhammad dan keluarganya seperti engkau mengirim berkah pada keluarga Ibrahim di antara yang lain. Ya Allah segala puji sesungguhnya hanya milik Engkau, Tuhanku yang Maha Mulia.” (HR An- Nasa’i).
2. Tholabul Ilmi pada Bulan Maulid
Nabi Muhammad Menganjurkan Seluruh Ummat untuk mencari ilmu dan mengamalkannya.
Hakikat ilmu pengetahuan adalah memudahkan dan dalam rangka mengantarkan umat manusia kepada kemaslahatan. Dalam Islam, semua orang diwajibkan menuntut ilmu (hadis riwayat Ibnu Majah). Dalam Surat Al- Mujadilah, ayat 11 dikatakan, “niscaya Allah akan meninggikan orang- orang yang beriman di antaramu dan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
Sebagai imbalan dan reward dari Allah SWT, janji Sang Khalik kepada orang yang sungguh sungguh dalam mencari ilmu ditegaskan dalam surat Al- Baqarah, ayat 269, “Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki- Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah Lebih jauh, keutamaan para pencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga (hadis riwayat Muslim).
Tidak itu saja, bagi para pencari ilmu yang mencapai ilmu melalui keridaan sang Pencipta dan berlandaskan keikhlasan, sejatinya pahalanya tidak akan pernah pudar meskipun ia sudah tiada lagi di dunia. Dikatakan, “jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh” (hadis riwayat Muslim).
Menuntut ilmu bagi umat muslim tidak hanya untuk menghilangkan kebodohan dari diri sendiri dan orang lainnya. Namun, di lakukan semata mata untuk mencari ridho Allah SWT dan kehidupan akhirat.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
Artinya: “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Ahmad).
Jadi, Pada Bulan Maulid bulan yang mulia ini hendaknya banyak menimba ilmu agar memperoleh manfaat serta keberkahan.
3. Melakukan Shodaqoh Terbaik
Salah satu ajaran yang paling penting dalam Islam adalah kepedulian terhadap sesama. Selama bulan Rabiul Awal, kita dapat meningkatkan amalan kebaikan dengan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, mengunjungi orang sakit, atau membantu mereka yang sedang mengalami kesulitan. Ini adalah cara yang baik untuk mengikuti jejak kasih sayang dan belas kasih Nabi Muhammad SAW.
Nabi muhammad sangat penyayang kepada orang orang di sekitarnya.
Keberkahan adalah berkumpulnya orang yang selalu melakukan dan mendapatkan kebaikan. Hal ini seperti hadis berikut :
Artinya : “Tidak akan pernah berkurang harta yang di sedekahkan, kecuali ia bertambah, bertambah dan bertambah.” (HR. Tirmidzi).
Oleh karena itu, harta yang kita miliki untuk bersedekah tidak akan pernah berkurang ataupun akan membuat diri kita menjadi miskin. Karena Allah sang Maha Pemberi Rezeki untuk Umat Nya yang senantiasa berbuat kebaikan seperti sedekah kepada orang yang membutuhkan.
Anda bisa memilih bentuk sedekah terbaik yang bisa anda lakukan sesuai dengan kemampuan anda. Tidak usah memaksakan diri untuk bersedekah jika tidak mampu, karena sedekah yang terbaik adalah sedekah yang ikhlas.
Tidak perlu repot repot merasa tidak enak sedekah karena yang bisa di sedekahkan hanya sedikit.
Dari Abu Hurairah, RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”. (HR. Muslim)
Sesungguhnya, bukan banyak atau sedikitnya yang penting di hadapan Allah, melainkan keikhlasan saat bersedekah. Meski jumlah yang di sedekahkan sedikit, sesungguhnya itu sedikit dalam pandangan kita saja.
4. Meneladani dan mencontoh Akhlak Nabi Muhammad SAW
Amalan terbaik di bulan maulid adalah meneladani dan mengenal lebih dekat kehidupan Nabi Muhammad melalui sirah atau sejarah beliau. Ini akan membantu kita memahami, menghargai, dan meneladani dengan baik perjuangan beliau. Allah SWT telah menyebutkan tentang akhlak mulia Nabi dalam Al Quran:
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung”. (Surah Al- Qalam ayat 4).
Rasulullah juga pribadi yang paling mulia akhlaknya. Beliau patut di contoh oleh seluruh umat islam sifat beliau yang pandai bersyukur dan dengan ibadahnya yang tidak ada bandingannya. Beliau berperilaku sangat mulia. Dalam hadits, Aisyah ra. berkata, “Rasulullah adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Tidak pernah berlaku keji, Tidak mengucapkan kata kata kotor, Tidak berbuat keributan di pasar (di manapun), tidak pernah membalas dengan kejelekan serupa. Akan tetapi, beliau pemaaf dan pengampun”. (HR Ahmad).
Oleh karena itu kita di anjurkan mengikuti keteladanan beliau dalam menjalani hidup ini. Allah berfirman dalam Quran:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir serta banyak menyebut Allah”. (QS. Al Ahzab : 21)
Imam Suyuthi mengatakan dalam kitab Al-Wasail fi Syarhis Syamail, membaca kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah suatu amalan yang mulia. Amalan tersebut memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapat syafaat dari malaikat. Imam Suyuthi berkata;
مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ أَوْ مَحَلَّةٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ أَوِ الْمَسِجْدَ أَوِ الْمَحَلَّةَ، وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ، وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ، وَأَمَّا الْمُطَوَّقُوْنَ بِالنُّوْرِ يَعْنِيْ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ فَإِنَّهُمْ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَنْ كَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya; tidak ada rumah, masjid, atau tempat lain yang di dalamnya dibacakan kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kecuali malaikat mengelilingi rumah, masjid, atau tempat tersebut. Malaikat juga mendoakan penduduk tempat tersebut, dan Allah ta’ala melimpahkan rahmat dan ridha -Nya kepada mereka.
Adapun malaikat yang dikelilingi oleh cahaya, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail alaihimus salam, maka mereka mendoakan orang yang menjadi sebab di bacakannya kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Beliau juga teladan terbaik dalam bertetangga, bergaul, berteman, berkawan dan bermuamalah. Dalam semua itu kita di perintahkan untuk menjadikan beliau sebagai teladan dan model panutan. Keteladanan beliau dalam kesabaran luar biasa, beliau tidak pernah membalas kejahatan orang yang menghujatnya, menghinanya, dan menyakitinya. Prinsipnya, ketika seorang memusuhinya, beliau tidak membalasnya baginya, mungkin kelak anaknya atau cucu cucunya akan tahu kebenaran risalahnya
Mari kita manfaatkan bulan Rabiul Awal ini untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasul Nya. Semoga dengan meneladani beliau, kita mendapatkan keberkahan dan petunjuk dalam kehidupan kita. Aamiin aamiin Ya Robbal Alamiin.
5. Melakukan Puasa
Berdasarkan kitab Kanz an Najah was Surur fi al Ad’ iyati allati Tasyrohu as Shudur memperbanyak berpuasa dan membaca sholawat di bulan Rabiul Awal adalah salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Ini adalah tindakan ibadah yang di anjurkan dan dianggap sangat baik dalam Islam. Selain itu, banyak umat Muslim juga mengadakan berbagai acara dan kegiatan keagamaan selama bulan ini untuk mengenang dan merayakan Maulid Nabi. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW;
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya; Nabi Saw ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab; Itu adalah hari aku di lahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu.
Allah sangat menyukai ibadah puasa. Sebaiknya kita juga memperbanyak puasa di hari kelahiran beliau.
6. Memperbanyak Membaca Al Qur’an
Membaca Alquran menjadi sebuah ibadah yang akan mendatangkan pahala dan juga keberkahan. Kemukjizatan Alquran terletak pada janji Allah SWT yang akan menjamin dengan dirinya sendiri memelihara dan menjaga- Nya.
Sebagaimana firman- Nya, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya.” (QS. Al Hijr [15] : 9).
Membaca Alquran bukanlah Amalan yang sia sia melainkan membawa manfaat sebesar besarnya. Untuk mendapatkan keberkahan dari Allah di bulan maulid sebaiknya kita membaca Al- Quran sebanyak banyaknya di bulan ini.
Itulah Amalan Amalan di Bulan Maulid yang Bisa Kita Kerjakan, semoga kita bisa mendapatkan keberkahan yang melimpah di bulan maulid ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. Sampai bertemu di artikel berikutnya!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.