
Ketika kita membahas tentang jenis kelainan bawaan pada bayi, maka akan ada banyak sekali jenisnya. Saking banyaknya, sangat miris sekali jika terjadi pada kita maupun keluarga kita, bukan? Tapi, apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya? Apakah ada faktor yang bisa kita cegah agar tidak terjadi? Jika iya apa? Nah, agar resiko penyakit bawaan menurun, mari kita bahas lebih lanjut penyebabnya berikut ini. Ketika kita memahami penyebabnya bukankah bisa lebih waspada dan menghindari, ya kan?
Penyebab Kelainan Bawaan pada Bayi di Indonesia
Kelainan bawaan (kongenital) adalah cacat yang sudah ada sejak bayi dilahirkan dan berkembang sejak kandungan. Di Indonesia, prevalensinya cukup tinggi, sekitar 59,3 per 1000 kelahiran hidup menurut data WHO SEARO, atau sekitar 295.000 kasus setiap tahun. Kelainan bawaan menyumbang angka kematian bayi yang besar karena banyak bayi lahir dengan cacat organ atau kromosom. Beberapa penyebabnya seperti:
- Faktor Genetik
 
Faktor genetik sering menjadi penyebab utama. Sekitar 25% kasus disebabkan oleh mutasi gen tunggal, 7% oleh kelainan kromosom, dan sekitar 60% sisanya belum diketahui penyebabnya. Sebagai contoh, kelainan kromosom seperti Down Syndrome (trisomi 21) adalah akibat genetik. Perkawinan sedarah dalam keluarga dapat meningkatkan risiko cacat genetik pada bayi.
- Infeksi Saat Hamil
 
Infeksi yang ibu alami saat hamil bisa berbahaya bagi janin. Virus rubella (campak Jerman) misalnya, jika menular ke janin pada trimester pertama. Maka menyebabkan sindrom rubella kongenital. Yaitu katarak, penyakit jantung bawaan, dan gangguan pendengaran pada bayi. Infeksi lain seperti sifilis, toksoplasma, cytomegalovirus, atau cacar air juga dapat memicu cacat lahir atau keguguran.
- Gizi dan Nutrisi Ibu
 
Kondisi gizi ibu hamil sangat berpengaruh. Kekurangan asam folat atau yodium dapat memicu cacat pada sistem saraf dan otak janin. Karena itu ibu hamil dianjurkan mengonsumsi suplemen asam folat dan garam beryodium sebelum dan selama kehamilan. Selain itu, anemia berat, kurang energi, atau kekurangan vitamin lain pada ibu juga melemahkan perkembangan janin.
- Paparan Zat Berbahaya
 
Banyak zat lingkungan dapat merusak janin. Merokok atau terpapar asap rokok saat hamil meningkatkan risiko berat lahir rendah dan cacat organ pada bayi. Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat merusak perkembangan otak dan organ janin.
Apakah Ada Faktor Lainnya?
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi ibu dan kehamilan. Ibu berusia di atas 35 tahun lebih berisiko melahirkan bayi dengan kelainan kromosom (misalnya Down Syndrome). Demikian pula kehamilan di usia sangat muda atau jarak kehamilan yang terlalu dekat rentan komplikasi. Pernikahan sedarah dapat meningkatkan kemungkinan cacat genetik pada keturunan. Penyakit kronis ibu (misalnya diabetes yang tidak terkontrol) juga dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi. Begitu pula paparan radiasi medis (seperti sinar-X tanpa pelindung).
Atau polusi berat lingkungan selama hamil dapat berdampak negatif pada perkembangan janin. Dengan memahami faktor-faktor ini, calon ibu dan keluarga diharapkan lebih siap menjalani kehamilan sehat. Banyak kelainan bawaan sebenarnya bisa kita cegah dengan pemeriksaan kehamilan rutin, vaksinasi, dan pola hidup sehat sebelum serta selama hamil.
Itu dia beberapa kemungkinan penyebab kelainan bawaan pada bayi saat dalam kandungan. Inilah mengapa penting pemeriksaan selama kehamilan bagi ibu hamil. Bahkan pemeriksaan kesehatan sebelum berencana memilili bayi juga sangat perlu loh!
Leave Your Comment:
Anda harus masuk untuk berkomentar.