Bagikan ke Teman

Beberapa waktu lalu, mimin membaca sebuah berita tentang TKW Jepang yang meninggal keracunan setelah konsumsi kentang. Ha? Kentang? Ya, anda tidak salah baca kok, ada jenis kentang berbahaya beracun yang sebaiknya kita hindari. Walaupun jenis karbohidrat ini paling banyak disukai, baik anak-anak hingga dewasa. Namun, ternyata jika salah memilih maka bisa mengancam nyawa.

Apakah Memang Ada Jenis Kentang Berbahaya Beracun?

Kentang memang bisa kita olah menjadi banyak variasi makanan. Ternyata memilih dan melihat jenis kentang yang akan kita olah juga sangat penting agar terhindar dari resiko keracunan. Kentang berbahaya beracun ini nyata adanya. Ada jenis kentang yang bisa menjadi berbahaya dan beracun jika dikonsumsi. Kentang yang sudah berubah warna menjadi hijau mengandung senyawa beracun bernama solanin. 

Tanaman kentang secara alami memproduksi solanin sebagai mekanisme perlindungan terhadap hama dan jamur, namun jika kadar solanin meningkat, senyawa ini bisa menyebabkan keracunan pada manusia. Kentang yang bertunas, lembek, atau memiliki bercak hijau sebaiknya tidak dimakan karena kemungkinan besar kadar solaninnya tinggi. 

Jika seseorang mengonsumsi kentang beracun ini, ia bisa mengalami gejala seperti mual, muntah, sakit perut, diare, bahkan gangguan saraf jika dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penting untuk selalu menyimpan kentang di tempat gelap, sejuk, dan memeriksa kondisinya sebelum dimasak.

Kadar racun dalam kentang yang berwarna hijau dan mulai bertunas bisa menjadi tinggi dan membahayakan tubuh manusia. Warna hijau pada kentang menunjukkan adanya klorofil, tetapi yang lebih berbahaya adalah peningkatan solanin, yaitu senyawa racun alami yang diproduksi kentang saat terpapar cahaya, terluka, atau mulai bertunas.

Solanin dalam kadar tinggi beracun bagi manusia. Konsumsi kentang yang mengandung banyak solanin dapat menyebabkan gejala keracunan, seperti:

  • Mual dan muntah
  • Nyeri perut dan diare
  • Pusing atau sakit kepala
  • Gangguan saraf seperti kebingungan, kejang, atau kelemahan otot (pada kasus parah)

Penelitian menunjukkan bahwa kandungan solanin dalam kentang yang sangat hijau atau bertunas bisa meningkat hingga 10 kali lipat dari batas aman (batas amannya sekitar 20 mg/100 g kentang). Jika seseorang mengonsumsi lebih dari 200 mg solanin, risiko keracunan serius akan meningkat.

Kentang hijau dan bertunas tidak aman untuk dikonsumsi dan sebaiknya dibuang, terutama jika bagian hijaunya luas dan tunasnya banyak. Jangan hanya mengupas atau memotong bagian hijaunya, karena racunnya bisa menyebar ke bagian dalam umbi.

Apakah Ada Solanin Pada Bahan Masakan Lain?

Racun solanin tidak hanya terdapat pada kentang, tetapi juga ada pada tanaman lain dari keluarga Solanaceae seperti tomat, terung, dan paprika, terutama jika masih mentah atau belum matang sempurna. Tomat hijau yang belum matang mengandung solanin dalam jumlah kecil, meskipun biasanya tidak cukup tinggi untuk menyebabkan keracunan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. 

Selain itu, daun, batang, dan tunas dari tanaman kentang atau tomat juga mengandung solanin dan tidak boleh dimakan karena kadar racunnya jauh lebih tinggi dibandingkan buahnya. Dalam kondisi tertentu, seperti penyimpanan yang buruk atau paparan cahaya, kadar solanin dalam tanaman ini bisa meningkat. Maka, penting untuk tidak mengonsumsi bagian tanaman yang pahit, berwarna mencolok, atau menunjukkan tanda-tanda busuk dan bertunas, karena bisa menjadi tanda tingginya kandungan racun solanin.

Siapa Saja Yang Mudah Terkena Racun Ini?

Orang yang paling berisiko terkena racun solanin dari kentang adalah anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang dengan sistem imun lemah. Anak-anak lebih rentan karena tubuh mereka lebih kecil dan belum mampu menetralisir racun dengan efisien. Lansia dan orang sakit juga memiliki daya tahan tubuh yang menurun, sehingga lebih mudah mengalami gejala keracunan meskipun hanya mengkonsumsi sedikit solanin. Ibu hamil beresiko karena racun ini bisa mempengaruhi janin jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi. 

Selain itu, siapa pun yang sering menyimpan kentang dalam kondisi terang, lembap, atau menyimpannya terlalu lama juga berisiko, karena kentang dalam kondisi ini lebih cepat bertunas dan memproduksi solanin. Oleh karena itu, periksa dulu kentang sebelum anda masak, ya!

PREVIOUS POST
You May Also Like

Leave Your Comment: