Infeksi ringworm di tempat gym
Bagikan ke Teman

Belakangan ini muncul utas tentang infeksi ringworm di tempat gym. Postingan ini mendapatkan banyak komentar. Kebanyakan memang menceritakan kejadian serupa. Lantas, bagaimana penyebarannya? Infeksi ringworm (dermatofitosis) merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofit. Jamur tersebut seperti Trichophyton, Microsporum, atau Epidermophyton. Di tempat gym, infeksi ini dapat lebih mudah terjadi karena beberapa faktor lingkungan dan perilaku yang mendukung pertumbuhan serta penyebaran jamur.

Mengapa Bisa Terjadi Infeksi Ringworm di Tempat Gym?

Sebenarnya infeksi ringworm di tempat gym tergolong lumrah. Dan bisa terjadi pada siapa saja. Namun, berikut faktor penyebabnya:

  • Lingkungan Lembab dan Hangat: Gym umumnya memiliki area seperti ruang ganti, kamar mandi, dan lantai yang lembab akibat keringat. Kondisi ini menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur dermatofit.
  • Permukaan yang Sering Disentuh: Alat olahraga, tikar, handuk, dan permukaan lain yang digunakan secara bersama-sama dapat menjadi media untuk menampung spora jamur. Jika pembersihan tidak dilakukan secara menyeluruh dan rutin, spora tersebut bisa bertahan dan menular ke pengguna selanjutnya.
  • Kontak Langsung dan Tidak Langsung: Aktivitas fisik yang intens membuat kulit berkeringat, yang jika kemudian bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi, memudahkan jamur untuk menempel dan berkembang. Selain itu, kontak langsung kulit ke kulit di area yang lembab (misalnya di ruang ganti) juga meningkatkan risiko penularan.

Bagaimana Mekanisme Penularannya?

Anda juga harus tahu cara penularannya agar bisa menghindari infeksi berulang ini, bukan? Berikut penjabarannya:

  • Kontak Tidak Langsung: Spora jamur dapat bertahan pada permukaan seperti lantai, alat olahraga, dan handuk. Ketika seseorang berjalan atau menggunakan alat tersebut, spora dapat berpindah ke kulit yang lembab dan mikro-luka kecil.
  • Kontak Langsung: Penularan juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan kulit seseorang yang telah terinfeksi, terutama di area yang sering berkeringat atau terluka ringan.
  • Faktor Kebersihan: Kurangnya kebersihan, baik dari sisi pengguna (misalnya tidak mengganti handuk atau pakaian olahraga yang basah) maupun dari pengelola fasilitas (pembersihan alat dan area bersama yang tidak optimal), turut berperan dalam penyebaran infeksi.
  • Prevalensi Tinea Pedis: Banyak penelitian menemukan bahwa infeksi jamur, terutama tinea pedis (kaki atlet), lebih sering terjadi pada pengguna gym atau kolam renang. Studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Dermatology melaporkan bahwa individu yang sering menggunakan fasilitas olahraga bersama memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi dermatofitosis dibandingkan dengan populasi umum.

Bahkan ada beberapa bukti ilmiah, berupa:

  • Studi oleh Faergemann et al. (1990): Meskipun fokus utama penelitian ini adalah pada tinea pedis, temuan mereka menunjukkan bahwa fasilitas umum dengan tingkat kelembaban tinggi dan sanitasi yang kurang optimal meningkatkan prevalensi infeksi jamur kulit.
  • Penelitian Lainnya: Kajian lain di berbagai negara juga menegaskan bahwa penyebaran infeksi ringworm di lingkungan gym merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal edukasi tentang pentingnya kebersihan dan sanitasi fasilitas olahraga.

Jadi, bisa kita simpulkan alat yang terkontaminasi dan tidak steril bisa menjadi penyebab penularan. Belum lagi kontak langsung. Tetap jaga kebersihan dan gunakan obat jika terinfeksi, ya!

PREVIOUS POST
You May Also Like

Leave Your Comment: