Bagikan ke Teman

Ariana Grande adalah salah satu penyanyi wanita yang banyak digandrungi remaja dan dewasa. Namun, penampilannya belakangan ini menuai banyak sorotan terutama soal berat badannya. Ia terlihat sangat kurus dan diduga mengalami gangguan makan anoreksia, apa sebenarnya penyebab anoreksia ini?

Kenapa ada banyak orang terutama wanita bahkan yang terkenal sekalipun mengalami masalah serupa? Apa saja pemicu penyebab masalah gangguan makan yang tergolong parah ini? Nah, agar anda tidak penasaran atau jatuh kelubang yang sama dengan Ariana, ada baiknya ketahui faktanya di bawah ini.

Apakah Masalah Gangguan Makan Ini Berbahaya?

Tentu saja berbahaya. Sebab, penderita gangguan makan yang berhubungan dengan otak atau mental (pikiran) ini akan menganggap berat badan mereka berlebihan. Walaupun sejatinya mereka sudah terlihat sangat kurus dan bahkan cenderung sangat kurus dan kekurangan gizi.

Mereka akan tetap menolak makan karena menganggap perlu mengurangi porsi makanan agar tetap langsing. Nyatanya pada kasus parah, penderita penyakit ini justru sudah mengalami kekurangan gizi ekstrim. Dan tidak sedikit terlihat hanya kulit pembalut tulang, seperti penampilan terbaru Ariana ini.

Apa Saja Penyebab Anoreksia?

Penyebab anoreksia sangat kompleks dan melibatkan kombinasi faktor biologis, psikologis, dan sosial. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai kemungkinan penyebab anoreksia:

1. Faktor Biologis

  • Genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan makan, depresi, atau kecemasan dapat meningkatkan risiko anoreksia.
  • Ketidakseimbangan Kimia Otak: Disregulasi neurotransmiter seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin dapat mempengaruhi pola makan dan suasana hati.
  • Perubahan Hormon: Gangguan dalam hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti leptin dan ghrelin, dapat mempengaruhi kebiasaan makan.
  • Riwayat Penyakit Fisik: Penyakit kronis atau riwayat penyakit yang mempengaruhi pola makan dapat menjadi pemicu.

2. Psikologis

  • Perfeksionisme: Keinginan untuk menjadi sempurna atau memenuhi standar tinggi yang tidak realistis.
  • Rendahnya Harga Diri: Persepsi negatif tentang diri sendiri dapat meningkatkan kerentanan terhadap anoreksia.
  • Trauma: Pengalaman buruk seperti pelecehan fisik, emosional, atau seksual dapat memicu gangguan makan.
  • Gangguan Kecemasan dan Depresi: Gangguan kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya dapat berkontribusi pada perkembangan anoreksia.

3. Faktor Sosial dan Lingkungan

  • Tekanan Sosial: Standar kecantikan yang menekankan tubuh kurus, terutama yang dipromosikan oleh media dan budaya populer.
  • Pengaruh Keluarga: Pola makan yang tidak sehat dalam keluarga, komentar negatif tentang berat badan, atau obsesi keluarga terhadap diet dan penampilan.
  • Bullying atau Body Shaming: Pengalaman penghinaan terkait tubuh dapat menjadi faktor pemicu.
  • Profesi Tertentu: Pekerjaan yang menuntut tubuh ideal, seperti modeling, balet, atau olahraga tertentu.

4. Perkembangan dan Pengalaman Kehidupan

  • Perubahan Kehidupan: Stres akibat transisi seperti pindah rumah, masuk sekolah baru, atau perubahan hubungan.
  • Pubertas: Perubahan hormonal dan tekanan sosial selama masa remaja dapat meningkatkan risiko anoreksia.

5. Faktor Budaya

  • Budaya Diet: Budaya yang mengagungkan penurunan berat badan dan diet ekstrem.
  • Norma Budaya: Dalam beberapa budaya, tubuh kurus dianggap lebih ideal atau sukses.

6. Faktor Evolusi

  • Beberapa teori menunjukkan bahwa anoreksia mungkin memiliki dasar evolusi, seperti respons adaptif terhadap kelaparan dalam sejarah manusia.

Jadi, itu dia fakta dan informasi terkait penyebab anoreksia. Miris sekali, bukan?

PREVIOUS POST
You May Also Like

Leave Your Comment: