Pertengkaran merupakan suatu hal yang wajar dalam kehidupan rumah tangga. Namun Pertengkaran tidak bisa teruskan sebagai pertengkaran yang larut larut dan berubah menjadi permasalahan yang besar.
Pertengkaran kecil bagaikan kerikil kecil yang meliputi kehidupan rumah tangga, namun bagaimana caranya menyikapi kerikil tersebut sebagai pemanis kehidupan rumah tangga agar lebih menarik.
Bagaikan suatu makanan, pertengkaran mungkin akan menjadi bumbu asam, kebahagiaan adalah bumbu yang manis, kerinduan adalah asin dan hal hal lainnya sehingga menjadi ramuan makanan yang sedap yang dapat di nikmati oleh seluruh anggota keluarga. Itulah kehidupan rumah tangga sebenarnya.
Selain itu, terkadang pertengkaran akan memberikan suatu pembelajaran dan menghasilkan dampak positif bagi setiap pasangan yang mana pasangan akan merasakan ujian kecil saat terjadi pertengkaran dan ketika pertengkaran telah usai, maka pertengkaran tersebut akan memperkuat rasa cinta dan kasih sayang satu sama lain.
Tidak ada keluarga yang tidak di uji melainkan semuanya di uji sesuai dengan ujian dan porsinya masing- masing pada setiap orang, dimana seperti yang di sebut Oleh Allah dalan Al- Quran.
AYAT 155 وَننkrip
secara
Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar.
Ketika dalam kehidupan ada yang namanya cobaan, maka sebaiknya bersikap sabar dan berusaha sebaik baiknya menyelesaikan permasalahan tersebut agar mendapatkan kebahagiaan di kemudian hari.
Nah, begitu pula dengan ujian pertengkaran antara suami dan istri yang sebaiknya dapat terselesaikan dengan baik dan menjadi ujian tersebut sebagai penguat sebuah hubungan.
Dalam upaya penyelesaiannya maka diharapkan pasangan suami istri mengikuti anjuran anjuran Rasulullah untuk bersikap seperti yang telah di tuangkan dalam tips adab adab yang akan kita tuangkan dalam pembahasan kali ini.
Adab bertengkar dalam Islam
Dalam Islam, adab adab yang harus diperhatikan oleh suami dan istri agar sebuah pertengkaran menemukan sebuah penyelesaian terbaik dan menemukan keberkahan yang membawa kesejahteraan semua pihak.
sebaiknya suami dan istri tidak melakukan pertengkaran yang tidak berguna, namun apabila terjadi pasti ada jalan keluar terbaik dengan menerapkan adab, hal hal atau aturan agar permasalahan segera berakhir.
Selain demi suami dan istri juga demi orang disekitarnya agar tidak sampai terjadi hal yang di inginkan, mengganggu kenyamanan dan juga mengganggu ketentraman.
Berikut ini adalah merupakan adab ketika mengalami pertengkaran dalam Islam yang wajib di perhatikan.
Apabila Bertengkar usahakan jangan sampai ke depan umum.
Pertengkaran sejatinya bukan merupakan hal yang baik, maka rahasiakanlah hal yang tidak baik seperti pertengkaran tersebut.
Terkadang, pertengkaran yang di ketahui oleh orang lain akan menjadi semakin rumit dan tidak berujung pada penyelesaian terbaik karena orang lain yang mengetahui pertengkaran tersebut hanya akan menentang keadaan.
Selain itu, orang lain pasti akan berpikiran buruk terhadap kita dan menyebarkan fitnah yang lebih parah lagi untuk keluarga kita.
Apabila Bertengkar Jangan sampai mencaci maki
Pertengkaran yang diikuti dengan ucapan buruk dan mencaci maki pasangan tidak akan berujung pada penyelesaian, sebaliknya bahkan pertengkaran tersebut akan berujung pada sakit hati atas cacian yang semakin parah dan akan menyebabkan dendam yang semakin tinggi yang akan menyebabkan pertengkaran akan semakin besar dan tidak menemukan jalan keluar.
Karena sejatinya sebuah cacian akan membuat harga diri seseorang menjadi hancur.
Dalam urusan berbicara saja Nabi pernah bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللہ وَ اليَوْمِ الأَخِرِ فَليَقُولْ خَيْراً أوْ لِيَصْمُوتِ
“barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka berkatalah yang baik atau diam lah.”
Apabila Bertengkar jangan curhat dengan lawan jenis karena akan memicu perselingkuhan
Pertengkaran yang di ikuti dengan curhatan dengan orang lain apalagi dengan lawan jenis akan menambah kerenggangan bersama pasangan.
Kenyamanan curhat dengan lawan jenis akan menimbulkan benih benih cinta yang semakin merajalela dan memunculkan keinginan untuk berselingkuh.
Sebaiknya kalau memang di perlukan sebaiknya curhat dengan orang yang mengerti ilmu Agama agar diberikan masukan terbaik untuk keutuhan sebuah hubungan.
Terlebih lagi, bahaya berinteraksi dengan lawan jenis adalah dapat menimbulkan zina
Seperti yang telah dalam Surat Al Isra 32
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
wa lā taqrabuz-zinā innahụ kāna fāḥisyah, wa sā`a sabīlā
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Apabila Bertengkar memberikan waktu kepada pasangan untuk menenangkan diri
Selain untuk berusaha memperbaiki pertengkaran, terkadang butuh waktu masing masing untuk menenangkan diri agar hati menjadi dingin. Ketika dalam keadaan dingin, maka masing masing bisa berfikir lebih jernih.
Dengan pikiran yang jernih, maka pengambilan keputusan tidak akan berjalan penuh dengan amarah yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Keputusan yang di ambil dengan hati yang dingin akan lebih logis dan realistis tanpa ada penyesalan di belakang hari.
Apabila Bertengkar jangan berbicara atau mengadu
Jika Bertengkar dan mengadu pada orang tua atau saudara hanya akan menambah permasalahan baru seperti ketidak terimaan atas perlakuan saudara dengan sikap pasangan.
Terkadang diri sendiri bisa memaafkan dalam beberapa hal, namun orang lain seperti keluarga dan saudara tidak bisa memaafkan hal tersebut yang dilakukan kepada kita.
Hal itu akan menambah amarah masing masing pasangan satu sama lain.
Apabila Bertengkar jangan curhat di media sosial karena akan menimbulkan fitnah
Sosial media adalah tempat untuk bersosialisasi dengan orang lain. Namun bukan tempat meluapkan permasalahan pribadi melainkan kegiatan kegiatan umum.
Curhat di media sosial saat terjadi pertengkaran menimbulkan informasi yang meluas dan sama halnya dengan menyebarkan aib pribadi. Sosial media akan berperan tinggi terhadap tingkat privasi dan penyebarluasan informasi. Lebih baik simpan masalah pribadi dengan diam diam atau sembunyi sembunyi.
Aib dapat di artikan sebuah cela atau kondisi seseorang dilihat dari sisi keburukannya, atau hal yang tidak baik tentangnya.
Allah SWT berfirman dalam Al- Qur’an surat An- Nur ayat 19 tentang perintah menutup aib sesama:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلْفَٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Arab-Latin: Innallażīna yuḥibbụna an tasyī’al-fāḥisyatu fillażīna āmanụ lahum ‘ażābun alīmun fid-dun-yā wal-ākhirah, wallāhu ya’lamu wa antum lā ta’lamụn
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang orang yang beriman. bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
Oleh Karena itu sebaiknya jauhi sebuah pertengkaran dengan pasangan dan jauhkan diri dari perbuatan sia sia karena pertengkaran termasuk perbuatan yang sia sia.
Muslim yang baik, hendaklah menjauhi perbuatan yang tidak berguna, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tak berguna baginya (HR. Malik no. 1638)
Demikian pembahasan kali ini mengenai adab tersembunyi dengan suami/istri dalam Islam. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.