Juli 25, 2024
Home » Awas Bahaya Demam Berdarah Pada Anak!

Musim hujan adalah waktu perkembangan terbaik bagi para nyamuk. Termasuk nyamuk berbahaya yang bisa menyebabkan masalah demam berdarah pada anak. Apalagi anak-anak adalah kalangan yang rentan terserang penyakit dan tentu saja membuat resah para orang tua.

Sebenarnya seberapa bahaya DBD pada anak ini? Apakah ada pencegahan dan pengobatan yang bisa langsung kita berikan? Bagaimana dengan tanda dan gejalanya?

Apa Itu Demam Berdarah Pada Anak

Demam berdarah pada anak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini sering menyerang anak-anak dan dapat menimbulkan gejala yang serius hingga mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Penyebab

  • Virus Dengue : Terdapat empat serotipe virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4) yang semuanya dapat menyebabkan DBD.
  • Nyamuk Aedes : Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang biasanya aktif pada pagi dan sore hari.

Gejala pada Anak

Gejala DBD pada anak biasanya muncul 4-10 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi dan dapat berlangsung selama 2-7 hari. Berikut adalah gejala umum yang dialami anak-anak yang terinfeksi DBD:

  • Demam Tinggi : Mendadak dan tinggi hingga 40°C atau lebih.
  • Sakit Kepala : Parah dan sering diiringi dengan nyeri di belakang mata.
  • Nyeri Otot dan Sendi : Terasa sakit di seluruh tubuh, sehingga sering disebut “breakbone fever.”
  • Ruam Kulit : Ruam merah muncul pada hari kedua atau ketiga setelah demam.
  • Mual dan Muntah : Disertai dengan kehilangan nafsu makan.
  • Nyeri Perut : Sering kali anak-anak mengeluhkan sakit perut yang intens.

Apa Saja Tanda Bahaya?

Jika anak mengalami gejala berikut, segera bawa ke rumah sakit karena ini menunjukkan kemungkinan perkembangan menjadi demam berdarah dengue berat atau dengue shock syndrome (DSS):

  • 1. Nyeri Perut yang Parah dan Terus-menerus
  • Muntah Terus-menerus
  • Pendarahan : Dari gusi, hidung, atau munculnya memar di kulit tanpa sebab jelas.
  • Lelah dan Gelisah
  • Penyakit Menjadi Lebih Parah Setelah Demam Menurun : Ini bisa menjadi tanda bahwa anak memasuki fase kritis dari DBD.

Bahaya dan Komplikasi

  • Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) : Ditandai dengan kebocoran plasma, pendarahan, dan penurunan jumlah trombosit yang bisa menyebabkan pendarahan hebat.
  • Dengue Shock Syndrome (DSS) : Bentuk yang lebih parah dari DHF yang bisa menyebabkan syok, kerusakan organ, dan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.
  • Dehidrasi : Karena demam tinggi, muntah, dan kesulitan makan dan minum, dehidrasi bisa terjadi dengan cepat pada anak-anak.
  • Kegagalan Organ : Pada kasus yang sangat parah, bisa menyebabkan kegagalan organ seperti hati, jantung, dan paru-paru.

Pengobatan

  • Rehidrasi : Terapi cairan untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit sangat penting.
  • Obat Penurun Demam : Seperti paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri (hindari aspirin atau ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko pendarahan).
  • Pemantauan Ketat : Anak yang terinfeksi harus dipantau secara ketat di rumah sakit untuk memonitor tanda-tanda vital dan perkembangan penyakit.
  • Transfusi Darah : Mungkin diperlukan jika terjadi pendarahan hebat atau penurunan trombosit yang signifikan.

Pencegahan

  • Pengendalian Nyamuk : Mengurangi populasi nyamuk melalui pemberantasan sarang nyamuk, penggunaan insektisida, dan pemasangan kelambu.
  • Pelindung Diri : Menggunakan repelen nyamuk, pakaian panjang, dan menghindari area yang banyak nyamuk.
  • Vaksinasi : Vaksin dengue (Dengvaxia) tersedia di beberapa negara dan dapat diberikan kepada mereka yang sudah pernah terinfeksi dengue sebelumnya.

Tinggalkan Balasan