Bagikan ke Teman

Tahukah anda jika kurang istirahat terutama tidur malam bisa memicu tekanan darah tinggi? Hal ini terkait hubungan erat antara istirahat dan kenaikan tekanan darah. Agar lebih paham, berikut hubungan antara kurang tidur dan hipertensi.

Hubungan Kurang Tidur dan Hipertensi

Kurang tidur memiliki hubungan yang erat dengan hipertensi (tekanan darah tinggi). Saat seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup atau tidur berkualitas buruk, tubuh mengalami gangguan pada sistem pengaturan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi. Berikut adalah penjelasan hubungan antara keduanya:

1. Stres pada Sistem Saraf

Kurang tidur menyebabkan sistem saraf simpatik tetap aktif, meningkatkan pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga tekanan darah meningkat.

2. Gangguan Ritme Sirkadian

Tekanan darah biasanya menurun saat tidur (disebut nocturnal dipping). Namun, kurang tidur mengganggu ritme sirkadian tubuh, sehingga tekanan darah tidak turun dengan baik pada malam hari. Hal ini meningkatkan risiko hipertensi secara keseluruhan.

3. Peradangan dan Disfungsi Endotel

Tidur yang tidak cukup dapat memicu peradangan kronis dan disfungsi endotel (lapisan dalam pembuluh darah). Kedua kondisi ini membuat pembuluh darah kaku dan sulit melebar, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

4. Gangguan pada Sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone

Kurang tidur mengganggu keseimbangan hormon dalam sistem renin-angiotensin-aldosteron, yang mengatur volume cairan dan tekanan darah. Akibatnya, tubuh cenderung menahan lebih banyak natrium dan cairan, yang meningkatkan tekanan darah.

5. Kenaikan Berat Badan dan Resistensi Insulin

Kurang tidur sering dikaitkan dengan peningkatan nafsu makan dan konsumsi makanan tinggi kalori, yang dapat menyebabkan obesitas. Obesitas adalah faktor risiko utama hipertensi. Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan resistensi insulin, yang turut berkontribusi pada tekanan darah tinggi.

6. Efek Gangguan Pernapasan saat Tidur

Gangguan tidur seperti sleep apnea obstruktif sering terjadi pada orang yang kurang tidur atau memiliki tidur berkualitas buruk. Sleep apnea menyebabkan penurunan oksigen berulang kali saat tidur, yang memicu lonjakan tekanan darah.

Bagaimana Pencegahannya?

Penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari 6 jam per malam secara konsisten dapat meningkatkan risiko hipertensi hingga 20-50% dibandingkan dengan mereka yang tidur 7-8 jam per malam. Untuk mengurangi risiko hipertensi akibat kurang tidur, penting untuk:

  • Menerapkan pola tidur yang konsisten (7-8 jam per malam).
  • Menghindari stimulan seperti kafein atau alkohol menjelang tidur.
  • Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan bebas gangguan.
  • Mengelola stres yang dapat mengganggu kualitas tidur.

Dengan menjaga pola tidur yang baik, tubuh memiliki waktu untuk memulihkan diri dan menjaga tekanan darah dalam rentang normal.

PREVIOUS POST
You May Also Like

Leave Your Comment: