Bagikan ke Teman

Negara kita menyimpan sejuta misteri terbalut adat dan tradisi unik. Salah satunya adalah tradisi mangongkal holi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Batak Toba. Lantas, seunik apa tradisi ini? Mari simak faktanya pada artikel kali ini.

Apa Itu Tradisi Mangongkal Holi?

Karena ini adalah salah satu budaya yang masih ada pada masyarakat Sumatera Utara, maka tidak semua orang mengenalnya. Mangongkal holi sendiri istilah yang merujuk pada pembongkaran makam. Membongkar kembali makam yang sudah berisikan tulang belulang. Ha? Membongkar makam?

Ya, benar sekali. Anda tidak salah baca kok, memang ini adalah salah satu tradisi unik, ekstrim dan berkaitan erat dengan tradisi Batak Toba. Biasanya pembongkaran makam akan terjadi atas persetujuan keluarga besar. Hal ini semakin wajib terlaksana dalam waktu dekat jika ada salah satu anggota keluarga bermimpi bertemu dengan anggota keluarga yang sudah meninggal dunia.

Namun sayangnya tidak hanya membongkar makam saja, nyatanya tradisi ini membutuhkan biaya besar. Biasanya membutuhkan sekitar 50 juta hingga ratusan juta rupiah. Sebab setelah acara membongkar makam, pihak keluarga harus menjamu keluarga besar dan para tetangga. Dan jamuan yang akan mereka gunakan memakai daging kerbau. Bisa anda bayangkan berapa harga yang harus kita keluarkan, ya kan?

Selain perjamuan dengan daging kerbau, tradisi ini juga mengharuskan pihak keluarga mengorbankan hewan. Biasanya menggunakan kuda. Selain itu ada rangkaian pengumpulan tulang di dalam monumen tugu serta tarian tor-tor. 

Apa Tujuannya?

Tujuan tradisi ini adalah menghormati arwah para leluhur. Tulang belulang anggota keluarga yang sudah meninggal akan mereka bongkar dan mereka satukan dengan tulang anggota keluarga lainnya. Misalnya tulang ibu, ayah dan anak. Agar nantinya mereka sekeluarga akan tetap bersama di alam arwah.

Setelah mendapatkan tulang belulang akan melalui proses pembersihan dengan air jeruk dan air kunyit hingga bersih. Kemudian akan kembali mereka masukkan ke dalam peti dan terkubur ulang. Tradisi ini juga membuat garis keturunan keluarga mudah untuk ditemukan dan tidak terputus. 

Selain itu, tujuan adat ini juga untuk tetap menjaga budaya tradisi peninggalan leluhur. Kemudian masyarakat Batak Toba juga memiliki keyakinan hal ini bisa memberikan keberkahan untuk semua garis keturunan nantinya. Memberkahi umur panjang serta mendekatkan anggota keluarga kepada Tuhan. Jadi walaupun melelahkan dan menghabiskan biaya fantastis, nyatanya tradisi ini tetap berjalan dengan baik hingga saat ini. Bagaimana, tradisi yang menarik untuk kita pelajari, bukan?

PREVIOUS POST
You May Also Like

Leave Your Comment: