Juli 27, 2024
Home » 15 Panorama Indah Air Terjun atau Coban yang ada di Malang

Sebelum kita lanjut pembahasan mengenai coban-coban yang ada di wilayah Malang, bagi kalian yang belum tahun apa itu “coban” maka akan saya ulas sedikit pengertiannya. Coban adalah bahasa atau istilah untuk air terjun di daerah Jawa. Sama halnya jika di jawa Barat Coban berarti Curug, namun penyebutan umumnya yakni air terjun.
Air terjun, pasti sudah tidak asing lagi kan bagi kita? Namun, bagi yang belum pernah tahu air terjun tentu perlu untuk tahu. Air terjun merupakan sebuah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui sebuah formasi batuan yang mengalami macam-macam erosi dan jatuh dari ketinggian tertentu. Singkatnya, air terjun merupakan formasi aliran air yang jatuh dari ketinggian tertentu karena memang lintasan airnya yang demikian.
Seperti kenampakan alam lainnya yang ada asalnya, air terjun pun juga demikian. Pada dasarnya air terjun merupakan sungai atau badan air lainnya yang jatuh dari tebing berbatu menuju ke kolam terjun yang ada di bawahnya. Pergerakan air jatuh ini sebenarnya mengikuti hukum alamiah air yaitu mengalir dari tempat tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Terus mengapa ada tebing? Tebing ini terbentuk karena peristiwa geologi Bumi. Nah, itulah sebabnya mengapa air terjun lebih banyak kita temukan di daerah pegunungan atau dataran tinggi.

kabupaten Malang ini layak sekali untuk disebut “Malang 1001 Coban” karena banyaknya coban atau air terjun dengan ragam keindahan yang berbeda-beda.
Langsung kita bahas coban apa saja yang ada di wilayah Malang yang asik untuk dikunjungi!

1. Coban Srengenge

Lokasinya tidak jauh dari Kantor Kecamatan Ampelgading, tepatnya di Dusun Sumberwangi, Desa Tirtomarto.
Srengenge Dalam bahasa Jawa berarti sinar atau cahaya matahari. Disebut Coban Srengenge karena keindahannya akan sangat menakjubkan pada siang hari. Pada siang hari bila beruntung kita akan mendapat bonus untuk melihat pelangi yang indah. Coban ini memiliki tiga air terjun dalam satu tempat, jadi tidak heran ketika ada matahari kalian bakal disuguhi keindahan pelangi di berbagai tempat.
Selain dapat melihat fenomena pelangi, kalian juga akan terpesona dan takjub dengan pemandangan alam di coban ini. Ditambah lagi kesejukan air yang jernih dan segar serta dikelilingi pepohonan yang hijau akan semakin menambah keasrian coban ini.

2. Coban Sewu


Coban Sewu adalah air terjun yang letaknya berada di perbatasan Lumajang dan Malang.
Air terjun yang satu ini memiliki pemandangan indah dan sangat layak untuk dikunjungi. Keunikan dari air terjun ini yaitu memiliki mata air yang jumlahnya banyak. Tak heran jika air terjun yang satu ini juga mendapat julukan Tumpang Sewu.
Air terjun eksotis yang satu ini memiliki tinggi sekitar 180 meter. Pengunjung akan menjumpai deretan air terjun yang membentuk lengkungan. Air terjun ini terlihat asri dengan hiasan tumbuhan-tumbuhan hijau di sekelilingnya. Airnya yang segar juga menambah suasana sejuk saat berada di obyek wisata ini.
Kawasan obyek wisata air terjun ini memiliki beberapa spot menarik. Pengunjung pun bisa menyaksikan pesona alam menawan di air terjun yang satu ini. Tak ketinggalan pula, panorama sekitar yang terlihat asri penuh dengan pepohonan hijau.
Pengunjung yang ingin menyaksikan keindahan air terjun ini harus melakukan trekking terlebih dahulu. Lintasan melewati beberapa anak tangga agar bisa menikmati pemandangan indah air terjun. Jarak antara tempat parkir dan air terjun hanya sekitar 500 meter. Waktu tempuhnya hanya beberapa menit saja untuk sampai.

3. Coban Rondo


Kata coban berarti air terjun. Sementara rondo berarti janda. Air terjun ini berlokasi di Kecamatan Pujon, Kabupaten malang. Jaraknya sekitar 31 kilometer dari pusat kota Kota Malang atau sekitar satu jam perjalanan darat dengan mobil.
Tempat wisata ini hits sejak dahulu dan menjadi coban yang sudah sangat terkenal dengan keindahannya di wilayah Malang.

Kisah Dibalik Nama Coban Rondo:

Legenda dari air terjun ini berawal dari sepasang pengantin baru bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi dan suaminya Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmara.
Setelah usia pernikahan mencapai 36 hari atau dikenal dengan istilah selapan, Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmara. Keduanya sempat dilarang pergi oleh orang tua. Namun mereka tetap bersikeras melanjutkan keinginannya.
Hingga akhirnya, sesampainya di tengah jalan, pasangan suami istri itu bertemu dengan Joko Lelono.
Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati. Ia berusaha untuk merebut Dewi Anjarwati dari tangan Raden Baron.
Perkelahian pun terjadi, Raden Baron lalu meminta agar Dewi Anjarwati disembunyikan di tempat yang ada air terjunnya.
Perkelahian sengit terjadi selama tiga hari tiga malam antara Joko Lelono dan Raden Baron. Hingga akhirnya keduanya meninggal.
Sejak saat itu, Dewi Anjarwati berstatus janda atau rondo.
Air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya itu pun diberi nama Coban Rondo yang artinya air terjun janda.
Konon, batu besar yang ada di bawah air terjun itu merupakan tempat duduk Dewi Anjarwati sembari menunggu suaminya.

4. Coban Pelangi


Coban Pelangi atau air terjun Pelangi, adalah salah satu wilayah konservasi alam di bawah perlindungan perum perhutani berjarak 10 Km dari kecamatan Tumpang dan 32 Km dari kota Malang. Air terjun ini berada d kawasan pegunungan yang terjal dan berliku, dengan kemiringan di atas 45 derajat berada pada 8,0109° LS; 112,8607° BT; 1.299,5 mdpl.
Untuk menuju air terjun, pengunjung akan melewati medan berbukit dengan kemiringan mencapai sekitar 45°. Setelah melewati bukit kurang lebih 15 menit, selebihnya adalah menyusuri jalur di atas anak sungai.
Membutuhkan keadaan fisik yang sehat dan kuat untuk mencapai air terjun ini. Wisatawan akan disuguhkan keindahan alam yang masih alami dan hijau serta pengalaman yang luar biasa mengagumkan yakni hutan yang hijau, pegunungan yang sejuk, kicau burung dan sungai yang jernih adalah hal-hal yang bisa di temukan saat akan menuju Coban Pelangi.
Air terjun di Coban Pelangi mengalir dari sebuah tebing dengan ketinggian 30 M. Terdapat sebuah pondok yang di siapkan sebagai fasilitas untuk menikmati keindahan air terjun di Coban Pelangi ini. Bila beruntung, para pengunjung juga bisa menyaksikan pelangi yang terbias dari pucuk-pucuk tebing, dimana menjadi asal mula penamaan coban ini.

5. Coban Telaga Warna


Disebut Coban Telaga Warna karena di telaga ini kita bisa melihat air kolam dengan gradiasi warna hijau gelap, hijau terang, tosca, dan putih jernih yang tepat di bawah air terjun. Bias warna ini terjadi karena terdapat perbedaan kedalaman air kolam bawah air terjun.
Fenomena pelangi yang sangat mempesona di coban ini bisa dilihat saat matahari tepat berada di atas kepala atau pada siang hari.
Lokasi coban ini terletak di Desa Sidorenggo, untuk menuju lokasi coban dibutuhkan tenaga dan fisik yang kuat karena perjalanannya terbilang cukup ekstrem dan lumayan jauh. Namu jangan khawatir, karena pemandangan yang indah akan membius mata kita.

6. Coban jahe


Terletak di Dusun Begawan, Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung. Coban jahe sepertinya berhasil memikat banyak perhatian para wisatawan yang ada di kawasan Kota Malang dan Sekitarnya. Tak hanya menghadirkan panorama air terjun yang mengalir deras dari atas tebing, Coban Jahe juga dilengkapi dengan keindahan taman yang masih asri, tertata dan bersih, sangat cocok untuk mereka yang suka berfoto ria dengan smartphone dan kamera. Coban Jahe Malang juga dikenal dengan sebutan lain bernama Air Terjun Begawan atau Coban Begawan karena letaknya di Dusun Begawan. Dengan ketinggian air terjun kisaran 45 meter dengan batu-batu cadas berukuran raksasa di dinding dan bagian bawah coban serta kolam kecil semakin memperindah suasana yang ada. Coban Jahe Malang ini masuk dalam kawasan Perhutani Unit II RPH Sukopuro-Jabung. Asal usul namanya sendiri berawal dari Bahasa Jawa ‘Pejahe’ yang berarti meninggal dunia. Dimana dahulu, terdapat satu regu tentara (kini bisa dikatakan seperti TNI) yang di bawahi komando Ali Murtopo meninggal ketika melakukan perlawanan terhadap pemerintah Belanda. Dan seiring berjalannya waktu, sebutan ‘Pejahe’ kemudian digantikan dengan nama Jahe hingga saat ini Adapun Makam Pahlawan Kali Jahe yang berada sekitar 50 meter sebelum pintu masuk Coban Jahe.
Adapun beberapa fasilitas yang sudah tersedia di Coban Jahe Jabung Malang ini seperti Kantin Wana Coban Jahe, Toilet, Musholla dan fasilitas parkir motor dan mobil. Bagi yang suka berkemah, disini kamu juga dapat mendirikan tenda di tanah kosong sekitar kawasan Coban Jahe. Namun sayangnya, karena medan yang cukup sulit dilalui kendaraan, area parkir berada di pintu masuk dan selanjutnya bisa diteruskan dengan berjalan kaki melalui pematang sawah dan perkebunan warga sekitar.

7. Coban Bidadari


Coban Bidadari memiliki ketinggian sekitar 50 meter serta memiliki udara yang sejuk yang menyelimuti kawasan tersebut.
Jalan menuju Coban Bidadari harus menuruni jalan setapak sepanjang 700 meter. Sehingga bagi para pengunjung harus selalu berhati-hati saat berjalan di jalur ini, jangan sampai terpeleset.
Coban Bidadari mulai dibuka dan diresmikan untuk umum pada tahun 2017. Dan secara keseluruhan Coban Bidadari terletak di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Bagi kalian yang sudah baca buku dan nonton filmnya Gie, maka kalian akan teringat pada sebuah gunung yang sangat eksotis dan legendaris di kalangan para pendaki, yaitu Gunung Semeru.
Saya melihat konsep besar dari Coban Bidadari adalah kolaborasi antara keindahan pesona alam yang berkolaborasi dengan nilai seni dan kreativitas yang tinggi.
Kolaborasi tersebut akhirnya tersaji menjadi sebuah destinasi wisata alam yang kekinian, orang-orang biasanya menyebut dengan istilah Instagrammable.
Kondisi air terjun Bidadari masih sangat alami, udara di sekitarnya sangat sejuk, dan pemandangan pegunungan yang sangat memanjakan mata adalah kenikmatan saat berada di lokasi ini.

8. Coban Ciblungan

Lokasi Coban Ciblungan mudah dicari karena berada tak jauh dari akses jalan raya jurusan Dampit- Lumajang, yang berada di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading. Untuk menuju lokasi bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
Fasilitas yang ditawarkan sudah cukup lengkap seperti toilet, tempat parkir, gazebo, dan tempat makan.
Selain hal-hal di atas, coban ini juga memiliki keunikan karena memiliki beberapa aliran yang deras yang turun berjajar dari sungai di atas tebing, bahkan ada beberapa aliran yang berasal dari dalam tanah jadi nampak sangat unik dan estetik.
Sedangkan nama Ciblungan itu sendiri diambil karena dulunya di coban ini sering dibuat anak kecil mandi dan melompat dari atas tebing yang menghasilkan suara “ciblung-ciblung”. Begitulah orang-orang terdahulu menamai sebuah lokasi agar mudah diingat.

9. Coban Gintung

Coban Gintung adalah salah satu air terjun yang terletak di Kecamatan Ampelgading, tepatnya di Desa Sidorenggo. Nama Gintung sendiri diambil dari nama pohon yang berada di sekitar coban, disamping itu tepat di atas coban kira-kira 50 meter terdapat Goa peninggalan jaman purba yang bernama Goa Gintung. Meski demikian, kalian tidak bisa langsung memasuki goa ini tanpa seizin juru kunci yang mengelola coban.
Panorama coban ini masih sangat alami karena belum dikelola sepenuhnya. Selain itu, di sebelah Goa Gintung terdapat air terjun lain yang bisa dinikmati dari atas jembatan yang diberi nama Coban Nagan Gintung. Disana kita bisa menikmati keindahan dua air terjun sekaligus.

10. Coban Glotak


Coban ini menyajikan nuansa alami dengan panorama alam Gunung Kawi.
Sejarah penamaan Coban Glotak berawal dari bunyi bebatuan yang jatuh bersama air terjun. Bebatuan yang jatuh tersebut berbunyi “klotak-klotak”, pada akhirnya coban ini diberi nama Coban Glotak.
Tracking atau jalur menuju lokasi utama Coban Glotak dari parkiran cukup jauh dan menantang. Cocok untuk masyarakat yang suka tantangan dan pendakian. Sepanjang jalurnya masih berbentuk tanah. Pada awal perjalanan, para pengunjung akan melewati sebuah tumpukan batu yang sangat artistik yang sering diaebut sebagai situs “Watu Tumpuk”.
Coban Glotak memiliki ketinggian sekitar 100 meter dengan air yang turun cukup deras. Airnya sangat jernih, dingin, serta udaranya sangat sejuk. Sebagai bagian dari Gunung Kawi, maka atmosfir yang disajikan di Coban Glotak berupa nuansa alam yang masih natural.
Kita bisa mandi, bermain air atau sekedar berfoto foto di area tersebut.
Rute atau jalan menuju Coban Glotak Malang menempuh jarak sekitar 16,4 kilometer dari Kabupaten Malang, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan.
Waktu tempuh untuk menuju lokasi air terjun dari area parkiran sekitar 30 menit. Namun kalian harus selalu berhati-hati, karena jalurnya licin dan sebagian besar belum terdapat pagar pembatas.
Jam operasional Coban Glotak Malang buka dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 dari hari Senin sampai dengan hari Minggu.

11. Coban Manten


Coban Manten berlokasi di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

Jarak coban ini sekitar 30 kilometer dari kota Malang, Coban Manten adalah salah satu destinasi air terjun di kota Malang yang wajib kamu kunjungi. Coban ini disebut juga Coban Kembar, air terjun yang satu ini memiliki dua air terjun yang berdiri berjajar seperti sepasang mempelai atau pengantin. Itulah kenapa air terjun yang satu ini dinamakan Air Terjun Coban Manten.
Coban Manten merupakan bagian dari ‘keluarga’ coban lainnya, yaitu Coban Rondo dan Coban Tengah. Nah, jika kamu ingin mengunjungi Coban Manten, kamu harus membayar Rp15.000 dan harus melewati Coban Rondo terlebih dahulu, karena lokasi Coban Manten merupakan yang tertinggi di antara ketiga air terjun ini.

12. Coban Tengah


Air terjun yang satu ini diberi nama Coban Tengah karena memang lokasinya berada di antara Coban Rondo dan Coban Manten. Memang, letak ketiga air terjun ini nggak terlalu jauh. Jarak antara Coban Tengah, Coban Rondo dan Coban Manten ini hanya berkisar 4 – 5 km. Jadi kalau menuju ke Coban Tengah, sekalian kalian coba berkunjung ke air terjun lainnya ya!
Biasanya, tempat ini digunakan untuk berlatih fisik, diklat atau kegiatan lain yang menantang karena perjalanan sekalian melampaui ketiga coban yang indah.

13. Coban Cinde


Coban ini berlokasi di Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 6515. Coban Cinde ini berjarak sekitar 27 kilometer dari pusat Kota Malang. Jika bisa dikategorikan, Coban Cinde adalah salah satu wisata tersembunyi karena belum banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.
Bukan Hanya airnya yang segar dan pemandangannya yang cantik, kondisi alami dari Coban Cinde juga membuat tempat ini bisa menjadi tempat olahraga bagi kamu yang ingin melatih fisik karena perjalanan kesana sangat ekstrem dan lumayan berat. Nama Cinde sendiri terinspirasi dari bentuk air terjun yang berkibar seperti syal. Bukan hanya bentuknya, debit air yang sangat besar juga membuat seakan-akan air terjun berkibar-kibar seperti syal.

14. Coban Nirwana


Coban Nirwana disebut juga Coban Gedangan. Lokasinya di Gedangan, Malang, Jawa Timur. Coban ini tergolong baru dan diminati oleh anak anak muda di Malang. Suasana di Coban ini masih tergolong asri.
Pemandangan di Coban ini sangat Epic dan estetik. Bebatuan terlihat tersusun indah. Rute dan aksesnya pun tergolong indah.
Tempat ini berada di perbatasan antara Gedangan dan Sumber Manjing Wetan. Lokasinya sekitar 1 Jam dari Kecamatan Gedangan. Harganya pun terjangkau hanya Rp. 5000 untuk memasuki wilayah tersebut.

15. Coban Rais

Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 20 meter dan Berada di kawasan perbukitan dengan ketinggian sekitar 1025 mdpl di lereng Gunung Panderman.  Aliran airnya mengalir melewati perbukitan sejuk menghijau.
Awalnya ‘coban’ ini bernama Coban Sabrangan karena untuk ke sini harus menyebrang 14 sungai. Hawa di sekitar air terjun ini segar dan dingin.
Air terjun dengan curahan air yang besar ini sangat jernih namun airnya sangat dingin. Bagi wisatawan yang tidak tahan dingin, cukup menikmati panorama di sekitar dari tepian kolam.
Selain wisata air terjunnya, di sini juga memiliki Bukit Bulu dan Batu Flower Garden. Lokasinya masih di kawasan wana wisata ini dengan jarak sekitar 30 menit dari area parkir jalan kaki.
Coban Rais memiliki satu zona khusus yang merupakan kawasan putih ‘bersalju’. Meski di kawasan hutan tropis, khusus ‘Hujan Salju’ ini wisatawan merasakan bagai di luar negeri. Di spot foto ini terdapat juga rumah Eskimo lengkap dengan pekarangan dipenuhi tumpukan salju.

Itulah Coban coban yang indah dan recomended di wilayah Malang. Bagaimana apakah kalian berminat untuk mengunjungi salah satu coban di wilayah malang yang sangat indah dan asri ini? Atau bahkan ingin mencoba mengunjungi semua coban yang ada di Malang?

Tinggalkan Balasan