Juli 25, 2024
Home » Serang Ruben, Apakah Empty Sella Syndrome Mematikan?

Ada banyak jenis penyakit langka yang mungkin belum banyak kita ketahui. Salah satunya adalah Empty Sella Syndrome yang kabarnya menyerang salah satu presenter kenamaan tanah air yakni Ruben Onsu. Bahkan kabarnya, gara-gara penyakit ini Ruben sempat bolak balik masuk IGD. Separah dan seperti apa sebenarnya penyakit langka tersebut?

Sekilas Tentang Empty Sella Syndrome

Pertama-tama,.mari kita bahas tentang penyakit apa sih ini? Karena mimin yakin pasti banyak yang tidak kenal atau bahkan baru dengar tentang nama penyakit ini ya kan? Namun, karena mendadak menyerang salah satu publik figur kita. Maka, penyakit langka ini menjadi buah bibir belakangan ini.

Bagi anda yang penasaran, ini adalah salah satu penyakit langka. Jika kita membahas tentang penyakit langka. Tentu saja hanya beberapa orang yang menderita penyakit ini. Angka kejadiannya tergolong sedikit. Penyakit ini menyerang organ paling penting dalam tubuh kita yakni otak! Gak bisa main-main nih kalau sudah berurusan dengan otak, ya kan?

EES ini merupakan penyakit yang terkait dengan kondisi atau kerusakan pada bagian kelenjar pituitari. Yang mana seharusnya kelenjar ini akan terlindungi oleh struktur tulang sella tursika. Terletak pada bagian tulang tengkorak ujung belakang. Jika pasien mengalami penyakit ini. Maka, bagian kelenjar pituitari mereka akan mengalami perubahan ukuran atau menyusut.

Apa Penyebabnya?

Sayangnya, penyakit EES ini juga terbagi lagi menjadi 2 bagian. Yakni penyebab sekunder dan primer. Harusnya anda sudah sedikit tahu apa itu sekunder dan primer, ya kan? Primer yakni penyebab yang berdiri sendiri berasal dari sumbernya. Sedangkan sekunder merupakan lanjutan atau komplikasi dari penyakit lain.

Belum ada laporan pasti terkait apa sih penyebab EES Primer ini. Kenapa bagian kelenjar pituitari pasien mengalami penyusutan? Untuk sementara kesimpulan penyebab adalah adanya kebocoran pada bagian Sella Tursika tersebut.

Lantas, bagaimana dengan EES Sekunder. Apa penyebabnya? Gangguan sella tursika atau perubahan ukuran kelenjar pituitari sekunder ini karena beberapa hal seperti:

  • Tumor
  • Cidera
  • Riwayat operasi
  • Infeksi

Sebenarnya, ada banyak kemungkinan penyebab yang bisa menyebabkan masalah EES sekunder ini.

Bagaimana Gejalanya?

Nah, ini nih yang membuat banyak dari kita menjadi galau. Penyakit langka Empty Sella Syndrome ini baru akan bergejala ketika penyusutan kelenjar pituitari terjadi. Karena, akan terjadi ketidakseimbangan hormon. Tentu saja gejala setiap pasien berbeda-beda tergantung hormon apa yang sedang mengalami gangguan. Beberapa gejala seperti:

  • Hipertensi
  • Kelelahan sepanjang waktu
  • Sakit kepala kronis
  • Mata kering
  • Gangguan penglihatan
  • Infertilitas
  • Gangguan menstruasi

Apakah Berbahaya?

Sejauh ini, dokter mengatakan jika kasus Empty Sella Syndrome ini masih bisa terkendali dengan baik. Hanya saja, harus berobat sedini mungkin. Namun, jika kelenjar pituitari sudah menyusut sangat jauh. Maka dokter harus mengambil tindakan emergensi sesegera mungkin.

Tinggalkan Balasan