Sebagai Umat Muslim, tentunya kita semua akan berada di fase mengajarkan anak untuk melakukan kewajiban kewajiban yang di tentukan oleh agama. Anjuran untuk mendidik dan megajari anak juga menjadi suatu kewajiban oleh orang tuanya karena anak merupakan tanggungjawab orang tuanya dan akan dipertanyakan di hadapan Allah SWT.
Beberapa kewajiban orang tua adalah mendidik anak dalam persoalan agama, seperti memperkenalkan tauhid, akhlaq, cara bersuci, membersihkan najis, shalat, sehingga mereka paham dengan beberapa tugas wajib yang menantinya ketika menginjak usia baligh.
Maka dari itu, setiap orang tua wajib mengajarkan anaknya sholat. Sebagaimana dengan firman Allah dari Surat Taha ayat 132 berikut ini:
وَاۡمُرۡ اَهۡلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَا ؕ لَا نَسْأَلُكَ رِزۡقًا ؕ نَحۡنُ نَرۡزُقُكَ ؕ وَالۡعَاقِبَةُ لِلتَّقۡوٰى
Artinya: “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.”
Namun pengajaran akan sholat tidak boleh di lakukan secara sembarangan agar pendidikan tersebut bisa berjalan dengan maksimal. Metode pengajaran yang efektif dilakukan lebih baik dengan melihat tahapan usianya. Tahapan usia yang sesuai akan berdampak besar pada kemajuan dan keberhasilan pendidikan anak.
Pada artikel kali ini akan di jabarkan bagaimana Tahapan Usia Mengajarkan Sholat Pada Anak.
Tahapan tahapan usia Mengajarkan Sholat Pada Anak
1. Tahap Usia 3 – 5 Tahun
Memasuki fase usia ini, merupakan fase dimana menumbuhkan kecintaan shalat pada anak. Pada fase ini sangat penting untuk menumbuhkan dan menguatkan pondasi agama dengan mengenalkan pada anak.
Pada usia ini sebaiknya tidak memaksa anak untuk mengikuti sholat. Biarkan mereka mengamati terlebih dahulu, mencintai lalu menirukan atau mencontoh gerakan gerakan sholat sesuai dengan apa yang mereka mau. Kemudian ketika mereka tidak mau melakukan shalat, jangan pernah memaksa shalat.
Jangan sampai anak mau melakukan shalat karena di paksa dan ditakut takuti oleh orang tua.
Lebih baik orang tua membiarkan anak mencontohkan shalat dengan baik dan rutin kepada anak agar anak bisa dengan senang hati menirukan orang tuanya.
2. Tahap usia 5 – 7 tahun
Pada tahap ini orang tua sebaiknya mulai mengajak anak untuk melakukan shalat dengan kelembutan dan tidak di lakukan dengan marah marah. Pengajaran ini juga di kuatkan dengan pemahaman tentang kuasa Allah dan juga kebaikan kebaikan Allah sehingga anak lebih mengenal Allah dan mencintai Allah SWT.
Perkenalkan kepada anak jadwal sholat sesuai dengan ketentuannya. Anda bisa memulainya dengan mengajarkan sholat Zuhur, Ashar, atau Magrib, di mana waktu tersebut anak-anak masih aktif beraktivitas.
Dalam fase ini mudahkanlah anak untuk melakukan shalat seperti memberikan air hangat kepada anak untuk berwudhu dan juga sebagai penyemangat, berikan hadiah kepada Anak ketika anak mau melaksanakan shalat dengan rajin agar dia bersemangat untuk melakukan shalat kembali.
Selain itu, ajarkan kisah kisah orang yang rajin beribadah akan masuk surga. Di samping itu ceritakan kepada mereka tentang keindahan surga.
3. Tahap usia 7 – 10 tahun
Ajarkan anak secara tegas untuk melakukan shalat. Berikanlah pemahaman pemahaman kenapa dia harus dan wajib untuk mendirikan shalat serta ajarkan keutamaan shalat.
Berikan pemahaman dengan lebih disiplin dan berikanlah konsekuensi atas ketidak mauannya shalat seperti dipukul apabila tidak melakukan shalat. Namun harus di perhatikan bahwa apabila memukul bukan di area sensitif seperti wajah dan sebagainya.
Sebaiknya hukuman tersebut tidak boleh di lakukan dengan semena mena hingga menyebakan cedera. Sebagaimana sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam berikut ini :
فاضربوهن ضربا غير مبرح رواه مسلم
Artinya:
“Pukul lah mereka dengan pukulan yang tidak keras (tidak membikin patah tulang, atau luka, atau mengeluarkan darah, atau meninggalkan bekas).” (HR. Muslim)
Selain tegas menegakkan Shalat, jangan lupa yang paling penting adalah mengajarkan kepada anak anak akan bacaan sholat, arti dan manfaatnya agar mereka bisa menjalankan shalat dengan lebih khusuk.
Ajarkan pula tata cara wudhu yang baik kepada anak agar mereka tidak melakukan wudhu dengan asal asalan.
Sebaiknya juga carilah teknik bagaimana anak mau melaksanakan shalat karena Alah bukan karena takut kepada orang tua dan takut akan ancaman orang tua.
Dalam salah satu hadits riwayat Tirmidzi di sebutkan:
عَلِّمُوا الصَّبِيَّ الصَّلَاةَ ابْنَ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا ابْنَ عَشْرٍ
Artinya: Ajarkan anak untuk shalat di usia tujuh tahun, dan hukumlah jika meninggalkan shalat di usia sepuluh tahun. (HR. Tirmidzi)
Hadits ini di jelaskan dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi:
قَوْلُهُ ( عَلِّمُوا الصَّبِيَّ الصَّلَاةَ) وَفِي رِوَايَةِ أبي داود مروا الصبي بالصلاة قال العلقمي فيشَرْحِ الْجَامِعِ الصَّغِيرِ بِأَنْ يُعَلِّمُوهُمْ مَا تَحْتَاجُ إِلَيْهِ الصَّلَاةُ مِنْ شُرُوطٍ وَأَرْكَانٍ وَأَنْ يَأْمُرُوهُمْ بِفِعْلِهَا بَعْدَ التَّعْلِيمِ
Artinya: Ajarkan anak untuk shalat maksudnya (dalam keterangan Jami’ Saghir) adalah mengajarkan mereka segala hal yang berkaitan dengan shalat, seperti syarat, rukun dan memerintahkan untuk melaksanakannya setelah mempelajarinya.
Itulah hal hal yang dapat menjadi acuan dalam mengajarkan shalat pada anak anda sesuai Tahapan Usia Mengajarkan Sholat Pada Anak. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
1 thought on “Tahapan Usia Mengajarkan Sholat Pada Anak”