Juli 27, 2024
Home » Shalat Sunnah Yang Pahalanya Tidak Main Main!

Shalat Wajib Adalah Keutamaan Ibadah Dalam Agama Islam. Shalat wajib harus di lakukan oleh semua umat Islam. Namun selain Adanya shalat wajib, juga terdapat shalat shalat sunnah yang bernilai tinggi di hadapan Allah SWT. Pahala shalat sunnah juga tidak main main seperti halnya shalat wajib dalam Islam. Allah menetapkan beberapa keutamaan Shalat Sunnah yang bisa di lakukan secara rutin untuk menyempurnakan ibadah kepada Allah.
Dalam artikel ini akan di jelaskan secara lengkap mengenai shalat sunnah yang pahalanya tidak main main dari Allah SWT.

Shalat sunnah yang pahalanya tidak main main

Sholat Tahajjud


Siapa yang tidak pernah mendengar tentang shalat yang satu ini. Shalat Malam atau Sholat tahajud yang di kerjakan pada kurun waktu setelah sholat isya hingga sebelum sholat subuh. Sholat tahajud di kerjakan setelah bangun tidur atau setelah tidur di malam hari. Jumlah rakaat sholat tahajud adalah dua rakaat dan tidak terbatas. Namun dalam suatu hadits di jelaskan bahwa Nabi Muhammad mengerjakan sholat tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat.
Waktu utama dalam melaksanakan sholat tahajud adalah sepertiga malam terakhir, yakni antara pukul 01.00 hinga memasuki waktu subuh.
Keutamaan sholat tahajud yakni akan di tinggikan derajatnya oleh Allah SWT, dapat Melepaskan ikatan dari setan, Di kabulkannya segala doa, Sebagai penghapus dosa dosa yang telah lalu, Di ridai oleh Allah SWT dan Sebagai amalan yang akan menolong di akhirat kelak.

Keutamaan Shalat Tahajjud ini di utarakan Allah sendiri, Allah SWT berjanji akan memenuhi doa para ahli tahajjud.

“Pada malam hari, ada satu saat ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah SWT memberinya. Itu berlangsung pada setiap malam. (HR. Muslim dan Ahmad)

Allah Ta’ala berfirman,

أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ آَنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآَخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ” (QS. Az Zumar: 9).
Yang di maksud qunut dalam ayat ini bukan hanya berdiri, namun juga di sertai dengan khusu’ (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 12: 115). Salah satu maksud ayat ini, “Apakah sama antara orang yang berdiri untuk beribadah (di waktu malam) dengan orang yang tidak demikian?!” (Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 7/166). Jawabannya, tentu saja tidak sama.

Maka dapat kita simpulkan bahwa keutamaan Shalat ini memang akan di specialkan di sisi Allah SWT.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Sebaik baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa keutamaan shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam atau shalat tahajjud.
Tahajjud ini adalah salah satu Shalat sunnah yang pahalanya tidak main main lho!

Sholat Dhuha

Siapa yang tidak mengenal shalat dhuha?
Sholat Dhuha ini adalah shalat yang di kerjakan di waktu dhuha, yakni ketika matahari mulai naik 7 hasta sejak terbitnya atau sekitar pukul 7 pagi hingga waktu sholat zuhur.
Namun untuk pelaksanaan shalat dhuha di Indonesia, waktu shalat dhuha menurut pada ulama yakni pada pukul 9 pagi. Jumlah rakaat sholat dhuha adalah dua rakaat, namun boleh di kerjakan lebih dari itu karena tidak ada batasan jumlah rakaat.

Keutamaan sholat dhuha:

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Pada pagi hari di haruskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa di cukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no.  720)

Padahal persendian yang ada pada seluruh tubuh kita sebagaimana di katakan dalam hadits dan di buktikan dalam dunia kesehatan adalah 360 persendian. ‘Aisyah pernah menyebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلاَثِمَائَةِ مَفْصِلٍ

“Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam di ciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian.” (HR. Muslim no. 1007)

Hadits ini menjadi bukti selalu benarnya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun sedekah dengan 360 persendian ini dapat di gantikan dengan shalat Dhuha sebagaimana di sebutkan pula dalam hadits berikut,

أَبِى بُرَيْدَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « فِى الإِنْسَانِ سِتُّونَ وَثَلاَثُمِائَةِ مَفْصِلٍ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهَا صَدَقَةً ». قَالُوا فَمَنِ الَّذِى يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا أَوِ الشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَقْدِرْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُ عَنْكَ »

“Dari Buraidah, beliau mengatakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua raka’at.” (HR. Ahmad, 5: 354. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih ligoirohi)
Selain mendapat Pahala Shalat dhuha, balasannya juga akan membawa pula pada hal hal berikut ini:
1. Di jamin kecukupan oleh Allah SWT Di bangunkannya rumah dari emas di surga Setara dengan pahala haji dan umrah
2. Menghapuskan dosa
3. Mendapatkan pahala seperti halnya orang bersedekah.

Nah, Manfaat lain sholat dhuha adalah di ampuni dosanya, dicukupkan rezekinya, di mudahkan urusannya, serta termasuk sedekah dan dibangunkan istana di surga.
Bagaimana apakah anda berkeinginan mengamalkan shalat dhuha secara rutin?

Sholat Witir

Tahu tidak? Sholat witir ini adalah salat yang sangat di cintai oleh Allah SWT, di kerjakan ganjil minimal satu rakaat.
“Sesungguhnya Allah itu witir (tunggal) dan menyukai yang ganjil.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kapan sih pelaksanaan shalat ini?Sholat witir dapat di kerjakan malam hari sesudah sholat isya dan sebelum waktu subuh. Sholat sunah ini bertujuan untuk menutup sholat yang genap agar menjadi ganjil.
Jumlah rakaatnya adalah 3 rakaat, namun ada juga pendapat yang memperbolehkan witir sebanyak lima atau tujuh rakaat.

Keutaamaan Keutamaan dari  sholat witir ini antara lain:
1. Amalan yang selalu di kerjakan oleh Rasulullah
2. Mendapatkan cinta dari Allah
3. Di masukkan dalam golongan orang yang berhati hati
4. Termasuk amalan yang di kerjakan oleh ahlul Quran

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرً

“Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir.” (HR. Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751)
Nah, dari anjuran shalat witir kita sebaiknya berusaha merutinkan shalat ini sebagai penutup shalat kita di malam hari agar mendapat Cinta dari Allah SWT.

Sholat Sunnah Rawatib (Qobliyah dan Ba’diyah)

Maksudnya Sholat sunnah rawatib ini adalah salah satu sholat sunah yang menyertai sholat fardhu lho. Dari segi waktu, sholat rawatib di bagi menjadi dua, yakni sholat qabliyah dan ba’diyah.

Jika di lakukan sebelum sholat wajib, maka di sebut sholat qabliyah. Sedangkan jika di kejakan sesudah sholat wajib di namakan sholat ba’diyah.

Dari segi hukum, sholat rawatib juga di bagi menjadi dua, yakni sunah muakkad dan sunah ghairu muakkad. Sunah muakkad artinya sunah yang sangat di anjurkan karena banyaknya keutamaan di dalamnya. Sedangkan sunah ghairu muakkad artinya sunah yang memiliki sedkit keutamaan.

Mengenai keutamaan shalat sunnah rawatib di terangkan dalam hadits berikut ini. Ummu Habibah berkata bahwa ia mendengar Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

Barangsiapa yang mengerjakan shalat 12 raka’at (sunnah rawatib) sehari semalam, akan di bangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728)

Dalam riwayat At Tirmidzi sama dari Ummu Habibah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ

Barangsiapa sehari semalam mengerjakan shalat 12 raka’at (sunnah rawatib), akan di bangunkan baginya rumah di surga, yaitu: 4 raka’at sebelum Zhuhur, 2 raka’at setelah Zhuhur, 2 raka’at setelah Maghrib, 2 raka’at setelah ‘Isya dan 2 raka’at sebelum Shubuh.” (HR. Tirmidzi no. 415 dan An Nasai no. 1794, kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).

Yang lebih utama dari shalat rawatib adalah shalat sunnah fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh). ‘Aisyah berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Dua rakaat sunnah fajar (subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.”  (HR. Muslim no. 725)

Juga dalam hadits ‘Aisyah yang lainnya, beliau berkata,

لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِأخرجه الشيخان

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu pun shalat sunnah yang kontinuitasnya (kesinambungannya) melebihi dua rakaat (shalat rawatib) Shubuh.” (HR. Bukhari no. 1169 dan Muslim no. 724)

Sholat qabliyah yang terdiri dari:

Berikut sholat rawatib yang di anjurkan dalam Islam, baik yang hukumnya sunah muakkad atau ghairu muakkad. Sholat rawatib dari segi waktu di bagi menjadi dua yakni sholat qabliyah, terdiri dari:

2 raakaat sebelum sholat subuh 4 rakaat sebelum sholat zuhur 2 rakaat sebelum sholat ashar 2 rakaat sebelum sholat magrib 2 rakaat sebelum sholat isya

Dan sholat ba’diyah, yang terdiri dari:

2 rakaat sesudah sholat zuhur 2 rakaat sesudah sholat magrib 2 rakaat sesudah sholat isya

Untuk sholat berdasarkan hukumnya, di bagi menjadi dua yakni Sunah muakkad:

2 rakaat sebelum sholat subuh 4 rakaat sebelum sholat zuhur 2 rakaat sesudah sholat zuhur 2 rakaat sesudah sholat magrib 2 rakaat sesudah sholat isya

Sedangkan sunah ghairu muakkad:

2 rakaat sebelum sholat ashar 2 rakaat sebelum sholat magrib 2 rakaat sebelum sholat isya

Keutamaan sholat sunah rawatib:

Di bangunkan rumah di surga Dalam suatu hadits dijelaskan bahwa seorang muslim yang mengerjakan 4 rakaat sholat sebelum zuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah magrib, dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh akan di bangunkan rumah di surga. Sholat sunah 2 rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seluruh isinya, Di haramkan dari api neraka.

Sholat Setelah Wudhu’

Ada beberapa manusia yang meremehkan shalat setelah wudhu yang sebenarnya jaminannya adalah surga Sebagaimana hadits berikut ini:

“Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu sholat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa melainkan wajib baginya mendapatkan surga.” (HR. Muslim)

Itulah pembahasan lengkap kita dalam artikel ini mengenai Shalat sunnah yang pahalanya tidak main main dari Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan petunjuk dan kemudahan dalam menjalankan apa yang telah Allah perintahkan dan menjauhi larangan larangan Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Tinggalkan Balasan