Ada banyak orang yang mengatakan jika pernikahan adalah sebuah janji suci. Bahkan bagi beberapa agama melarang adanya perceraian. Menikah adalah ibadah terpanjang dan seumur hidup.
Tapi, tahukah anda tentang apa saja tahapan dan fase pernikahan yang akan dilalui semua pasangan? Menikah tidak hanya tentang cinta. Namun komitmen, kerjasama, cara memaafkan, adaptasi dan toleransi. Lanta, fase apa saja yang sebenarnya rentan menimbulkan keretakan?
Agar anda tidak mudah mengingkari janji suci saat menikah. Mari simak beberapa tahapan penting dalam usia pernikahan berikut ini! Setidaknya, materi ini bisa membuat anda lebih waspada dan tidak gegabah jika tengah berada di fase tersebut.
Tahapan Perkenalan
Tahukah anda jika pasangan suami istri akan melalui tahapan perkenalan di 1 tahun hingga 2 tahun pertama mereka? Walaupun mungkin pasangan anda adalah orang yang sama saat kalian berpacaran. Namun, mereka bisa saja menjadi orang berbeda ketika menyandang status baru tersebut.
Tidak sedikit pasangan muda merasa kaget ketika mereka memutuskan berumah tangga. Karena, pasangan yang sekarang menjadi suami atau istri anda tersebut akan berbagi kesehariannya dengan anda. Di tahapan ini bahkan banyak yang menyerah dan memutuskan membatalkan pernikahan atau bercerai.
Karena apa? Mereka merasa pasangannya adalah orang berbeda dari yang mereka kenal. Cara Mengatasinya? Tentu saja dengan bertoleransi.
Jika tidak ada red flag yang mengharuskan anda untuk pergi, maka bertoleransi lah! Sebab, tidak ada pasangan yang benar-benar cocok, mereka hanya bertoleransi satu sama lain.
Fase Pernikahan Bosan dan Konflik
Bagaimana jika pasangan yang anda nikahi ini sangat tidak sesuai dengan ekspektasi anda selama ini? Apakah anda sudah capek bertoleransi dan merasa bosan? Biasanya kejenuhan ini mulai terasa di tahun kedua hingga tahun kelima pernikahan.
Belum lagi jika anak mulai hadir dan masalah baru muncul di dalam rumah tangga anda. Tidak ada yang ingin mengalah dan masing-masing merasa melakukan lebih banyak hal daripada pasangannya.
Hal ini akan berujung konflik apalagi jika anda dan pasangan tidak berusaha saling memahami. Konflik ini bisa saja terjadi dalam waktu lama. Tidak sedikit orang yang menginginkan dan merindukan kembali masa-masa lajang mereka.
Anda dan pasangan mungkin akan merasa lebih enak ketika melajang, membandingkan dan mulai berandai-andai.
Apalagi jika ada orang baru atau orang lama yang kalian kenal datang di sela-sela masalah dan konflik rumah tangga. Seperti yang kita bahas di fase pertama. Tidak semua orang luar mengerti kita luar dan dalam selain pasangan.
Karena, kita tidak akan membagi semua hal dengan orang lain, kan? Inilah mengapa wanita atau laki-laki lain terlihat lebih “sempurna” jika anda bandingkan dengan pasangan anda.
Penyesuaian Ulang dan Kompromi
Memasuki usia pernikahan di atas 10 tahun, biasanya pasangan akan semakin acuh. Tidak jarang mereka saling menyesuaikan diri dan berusaha memenuhi kebutuhan pribadi tanpa melibatkan pasangan. Di satu sisi, ini adalah jalan yang baik, di sisi lainnya ini juga bukan keputusan terbaik.
Sebab, sebagian orang merasa tidak dihargai jika mereka tidak dilibatkan dan tidak dibutuhkan. Sebaiknya, berkompromi lah dengan pasangan anda. Tidak ada salahnya melakukan pillow talk atau date night. Ceritakan dengan baik keluhan masing-masing dan hadapi dengan kepala dingin.
Seberat apapun fase pernikahan yang tengah anda alami saat ini, ingatlah jika pasangan adalah “partner” hidup. Mereka bukan orang asing, mereka adalah penyempurna diri anda sendiri. Jika ada masalah komunikasikan, jangan biarkan berlarut apalagi mengambil keputusan sepihak.
1 thought on “3 Fase Pernikahan, Tahapan Terberat Mana Yang Tengah Anda Alami?”